Xiaomi Siap Saingi Samsung

Photo of author

By Didik Purwanto

Xiaomi-Mi3-10Direktur Program IDC Mobile Devices Ryan Keith mengatakan, Xiaomi Corp telah menjadi produsen ponsel cerdas (smartphone) terbesar ketiga di dunia, setelah Samsung dan Apple. Xiaomi Corp telah mengalahkan vendor lokal China dengan menjual perangkat murah yang dikemas dengan fitur high-end.

Xiaomi memiliki pangsa pasar 5,6 persen di pasar global hingga kuartal III-2014. Kemunculannya merupakan pertama kalinya dan langsung melesat ke peringkat ketiga.

Pendiri Xiaomi Lei Jun memerluas perusahaan dari semula hanya berbasis di Beijing ke India dan Singapura. Ia juga berencana memerluas ke 10 pasar baru. Xiaomi dinilai mampu menjual perangkat Android dengan harga murah akibat penjualan secara online. Otomatis biaya operasional dipangkas. Xiaomi juga menargetkan penjualan lima kali lipat menjadi 100 juta ponsel tahun depan.

“Xiaomi menjadi bintang di kuartal ini. Model ponsel Android Xiaomi sangat populer di pasar China. Langkah selanjutnya, Xiaomi menargetkan pasar internasional,” kata Jun.

Di sisi lain, pangsa pasar Samsung secara global menurun menjadi 24,7 persen dari 35 persen tahun lalu, berdasarkan data Strategy Analytics. Samsung juga baru saja merilis laba kuartalan terkecil sejak tiga tahun terakhir.

Berdasarkan data IDC, persaingan ketat di pasar smartphone mendapatkan hasil berbeda. Samsung hanya mendapatkan pangsa pasar 23,8 persen, diikuti Apple 12 persen, Xiaomi 5,3 persen, Lenovo 5,2 persen, dan LG 5,1 persen.

Ryan menilai, persaingan ketat di pasar smartphone memicu masalah bagi hampir semua vendor. “Tantangannya kini bagaimana cara mendapatkan uang dengan cepat dengan menjadikan produk sebagai komoditas. Di luar Apple, banyak yang berjuang melakukan hal ini,” katanya.

Xiaomi menjual ponsel andalannya Mi 4 mulai dari 1.999 yuan atau sepertiga harga iPhone 6 Apple mulai dari 5.288 yuan.

Xiaomi didirikan pada 2010 sebagai perusahaan perangkat lunak (software) untuk perangkat bergerak yang menjalankan sistem operasi Android Google. Xiaomi memerkenalkan ponsel cerdas pertamanya pada 2011. Xiaomi pada April lalu menambah pasar termasuk India, Brasil, Rusia, Malaysia, Indonesia, Thailand, Vietnam, Turki, Meksiko, dan Filipina.

garfik

Lenovo Menunggu

Vendor ponsel asal China, Lenovo masih berada di peringkat keenam pada kuartal III-2014, membuntuti LG dan Huawei Technologies di peringkat empat dan lima. Namun setelah akuisisi vendor Motorola dari Google akan mendorong pangsa pasar Lenovo sekitar delapan persen.

Bila ini benar akan mendongkrak posisi Lenovo ke nomor tiga besar dunia. Persaingan pasar ponsel cerdas akan semakin sengit. “Dengan penambahan Motorola, Lenovo berpeluang menjadi vendor terbesar ketiga secara global setelah Samsung dan Apple,” kata analis Technology Business Research Jack Narcotta.

Ia menilai, posisi Motorola yang stabil dalam hal perangkat dan kekayaan intelektual akan mendorong Lenovo meningkat di pasar negara berkembang, seperti China dan India. Lenovo bisa di atas Xiaomi, Huawei, dan LG Electronics.

Xiaomi tidak mau berkomentar terkait pesaing-pesaingnya. Tapi juru bicara Xiaomi Tony Wei mengatakan, perusahaan bangga terkait pertumbuhan penjualan ponsel yang luar biasa. “Satu yang pasti, pertarungan masih jauh dari selesai,” katanya.

CEO Lenovo Yang Yuanqing mengatakan, salah satu alasannya, China sebagai pasar ponsel cerdas terbesar di dunia telah mengalami kejenuhan. Hal ini memaksa vendor lokal harus melihat dan ekspansi pasar ke luar negeri. “Jika kita hanya bermain di pasar China, itu tidak cukup. Anda harus menang di pasar global,” katanya.

Ia pun bertekad menjadikan Lenovo berada di peringkat tiga besar dunia. Nama Motorola akan membantu penjualan Lenovo di pasar lebih matang seperti Amerika Serikat dan Eropa. Merek Motorola di pasar negara berkembang juga sudah diakui sebagai merek premium.

Setelah akuisisi Motorola rampung, Yang yakin Lenovo akan memiliki senjata baru melawan dominasi Xiaomi di pasar China serta pasar global. Lenovo telah mengirimkan ponsel cerdas secara global sebesar 16,9 juta unit, peringkat keempat terbesar di seluruh dunia berdasarkan data IDC hingga Oktober 2014. Pangsa pasarnya naik dari 4,7 persen menjadi 5,2 persen. Xiaomi mampu menjual 17,3 juta unit tahun lalu dan mendapatkan pangsa pasar 5,3 persen di pasar global.

Lenovo membeli Motorola Mobility dari Google senilai US$ 2,91 miliar dan dibayar US$ 1,41 miliar dengan uang tunai, sisanya berupa saham. Lenovo juga harus membayar US$ 228,5 juta ke Google untuk memerhitungkan kas dan modal kerja yang tersisa di Motorola pada penutupan akuisisi.

Motorola memiliki kerugian operasional lebih dari US$ 1 miliar tahun lalu. Lenovo diperkirakan baru bisa mengubah Motorola seutuhnya dalam empat hingga enam kuartal ke depan. Setahun setelah pembelian, Lenovo menargetkan penjualan 100 juta unit.

“Namun seiring persaingan industri dan kerugian pada bisnis Motorola, tidak mudah mengintegrasikan kedua perusahaan (meski dari bisnis yang sama),” kata Direktur Eksekutif Strategy Analytics Neil Mawston.

Lenovo semakin gencar mengakuisisi, termasuk unit bisnis server menengah bawah milik International Business Machines Corp (IBM) senilai US$ 2,1 miliar. Lenovo juga tidak akan mengesampingkan akuisisi lebih lanjut bila ada kesempatan, termasuk rencana mengakuisisi BlackBerry. “Jika kita ingin menghabiskan lebih banyak, kita harus membuatnya dulu pertama kali. Dalam jangka pendek, kita harus fokus integrasi,” katanya.

Sumber: Bloomberg

Tinggalkan komentar