Pekan lalu, harga saham Apple merosot ke level terendahnya dalam dua tahun terakhir.
Pengajuan pembelian saham dari Buffett pun tidak menyebut alasan. Namun Buffett dikenal sebagai investor yang mengambil posisi di perusahaan dengan harga saham di bawah nilai wajarnya.
Buffett mengajukan pembelian saham Apple ke Komisi Sekuritas dan Pasar Modal Amerika Serikat. Ia membeli 9,8 juta lembar saham Apple senilai US$ 1,07 miliar (sekitar Rp 14,23 triliun).
Apple telah berada di bawah tekanan sebagai akibat pelambanan penjualan iPhone. Risiko tersebut akan mengancam pendapatan dan laba usahanya.
Kamis lalu, pelemahan saham Apple memicu induk perusahaan Google, Alphabet ke posisi nomor satu sebagai perusahaan terbesar berdasarkan nilai pasar.
Sebelumnya, salah satu orang terkaya di dunia, Carl Icahn justru menjual semua saham yang dimilikinya di Apple. Pembicaraan dengan petinggi Apple gagal menghasilkan kesepakatan sehingga ia hengkang sebagai salah satu investor Apple.
Kini Buffett sebagai salah satu orang terkaya di dunia mengontrol kepemilikan saham di sejumlah perusahaan, seperti asuransi, ritel, dan media.
Berkshire baru-baru ini meningkatkan kepemilikan sahamnya di perusahaan komputer IBM sambil mengurangi kepemilikan sahamnya di Wal-Mart.
Di sisi lain, sebagian besar pasar saham Asia naik sebagai imbas pembelian saham Apple dan kenaikan saham perusahaan energi akibat kenaikan harga minyak.
Saham Apple yang telah anjlok sebulan lalu melaporkan penurunan pertama dalam penjualan iPhone. Saham Apple naik 3,7 persen setelah pengumuman Warren Buffett membeli saham Apple.
Sumber: AFP