Toshiba akan memangkas hingga 7.000 pekerja. Hal ini terkait perusahaan yang terkena skandal akuntansi, khususnya melaporkan keuntungan padahal sebenarnya merugi.
Harian bisnis Nikkei menyatakan, sebagian besar pemangkasan pekerja berasal dari divisi gaya hidup. Toshiba juga akan mengurangi operasional di Pabrik Ome di Tokyo yang membuat televisi dan komputer pribadi sekaligus memertimbangkan berhenti mengembangkan televisi sama sekali.
Kepala eksekutif Toshiba Jepang Hisao Tanaka dan serangkaian pejabat senior lainnya mengundurkan diri pada Juli akibat skandal tersebut. Bahkan skandal akuntansi ini terbesar dalam beberapa tahun terakhir.
Penyelidikan independen telah menemukan CEO menyadari perusahaan telah menaikkan keuntungannya berlipat-lipat dalam beberapa tahun. Toshiba tidak bisa dihubungi untuk memberi komentar. Hingga penutupan Senin, saham perusahaan jatuh hampir 43 persen tahun ini.
Toshiba Corp melaporkan kerugian operasional lebih dari 10 miliar yen (US$ 83 juta atau sekitar Rp 1,079 triliun) pada periode April-Juni yang dipicu pelemahan penjualan bisnis elektronik.
Toshiba telah mencatatkan kerugian sejak tiga tahun lalu pada kuartal pertamanya dan membukukan laba 47,6 miliar yen pada kuartal tahun sebelumnya. Namun ternyata laba tersebut dianggap skandal akuntansi karena sebenarnya justru merugi.
September lalu, Toshiba Corp menyatakan akan menjual masing-masing lima persen sahamnya di unit bisnis mesin cuci dan lemari es ke Skyworth Digital Holdings China. Penjualan terkait penurunan bisnis dan skandal akuntansi perusahaan.
Saham Skyworth Digital melonjak 7,5 persen meski indeks Hang Seng HSI turun 0,7 persen. Saham Toshiba turun 2,4 persen seiring penurunan indeks di Tokyo. Persyaratan penjualan saham di dua unit bisnis tersebut tidak diungkapkan.
Sumber: Reuters