Punya rumah sendiri memang sebuah impian yang harus diwujudkan. Hidup keluarga jadi tenang karena kebutuhan pokok ini telah terwujudkan. Namun banyak yang beranggapan masih kesulitan karena gaji hanya sekelebatan. Gaji atau pemasukan baru masuk, eh sudah keluar uang kebanyakan. Berikut 5 tips membeli rumah meski gaji rendah yang bisa kalian pertimbangkan.
Minat Membeli Rumah Masih Rendah
Contents
Hidup memang pilihan. Ada yang beranggapan tidak perlu memiliki rumah dulu sebelum nikah. Ada pula yang bilang, beli rumah nanti saja setelah nikah. Atau lebih baik sewa/kontrak dulu, baru menabung untuk mengumpulkan pundi rupiah. Kalau sudah terkumpul, baru untuk uang muka (down payment/DP) rumah. Its preference guys.
Semua pasti punya pemikiran masing-masing dalam pengelolaan keuangan. Namun yang pasti, seberapapun gaji/pemasukan, kita dapat memiliki rumah idaman meski hanya sepetak yang penting keluarga nyaman.
Riset menunjukkan banyak orang belum memiliki rumah. Survei Bank Tabungan Negara menyebutkan, minat milenial dalam membeli rumah belum begitu besar karena berbagai alasan, seperti belum mampu secara finansial atau belum mampu membayar DP.
Kesulitan milenial untuk beli rumah disebabkan karena mereka mengaku tidak memiliki cukup tabungan. Padahal, salah satu cara beli rumah yang bisa dilakukan dengan gaji sebesar itu adalah menabung.
Tabungan rumah memang sudah selayaknya menjadi bagian prioritas dari gaji yang kita dapatkan. Namun, kadang kita sering salah dalam mengelola keuangan sehingga kadang kita tidak memiliki tabungan untuk membeli rumah.
Tips Membeli Rumah Meski Gaji Rendah
Tips berikut ini diharapkan bisa membantu kalian dalam menabung untuk beli rumah, terutama bagi kalian yang masih memiliki gaji rendah. Ingat gaji hanya angka. Yang penting, pengelolaan keuangannya.
Buat Rencana Keuangan Terperinci
Hal paling mudah yang bisa kita lakukan adalah dengan membuat rencana keuangan dengan baik. Membuat rencana keuangan bisa dimulai dengan mencatat pengeluaran bulanan.
Dengan mencatat pengeluaran, kita jadi tahu berapa besar rerata pengeluaran kita dalam sebulan. Dari catatan ini juga, kita bisa memetakan pengeluaran pokok apa saja yang menyerap uang kita. Uang listrik, uang makan, uang bensin, dan uang pulsa adalah contoh dari pengeluaran rutinnya.
Jika memungkinkan, tetapkan batas maksimal untuk semua kebutuhan itu yang nominalnya di bawah rata-rata pengeluaran biasanya. Dengan demikian, ada dana sisa yang bisa kita pakai untuk tabungan beli rumah.
Sebagai contoh, jika diketahui pengeluaran pokok Anda besar di pengeluaran belanja sayur dan daging ke supermarket, maka perlu diubah. Anda bisa mulai belanja produk di pasar karena harganya lebih murah. Anda juga bisa menggunakan aplikasi belanja seperti Titipku untuk membuat belanja di pasar Anda lebih hemat dan praktis.
Titipku adalah aplikasi yang memungkinkan Anda belanja online aneka sayur, daging, buah, dan sembako dari pasar terdekat. Dengan belanja di Titipku, Anda tidak perlu mengeluarkan uang bensin atau uang parkir karena sudah ada kurir bernama Jatiper yang siap ke pasar untuk membelanjakan pesanan Anda.
Selain itu, di Titipku ada sejumlah promo menarik yang bisa membuat pengeluaran belanja Anda lebih hemat. Anda bisa mengunduh aplikasi Titipku baik di Google Playstore atau Apple Appstore.
BACA JUGA:
- Tips Murah Dekorasi Rumah
- Interior Design Rumah Minimalis
- Mimpi Punya Rumah Dengan View Danau
- Tips Beli Rumah Murah di Bandung
Kurangi Pengeluaran Tidak Perlu
Dari pencatatan keuangan, kita juga bisa melihat pengeluaran tidak penting yang bisa ditekan.
Satu sisi pengeluaran yang tidak kita sadari namun berhasil merenggut sebagian besar pendapatan kita adalah uang kopi. Zaman sekarang, banyak orang yang memesan kopi dalam kemasan di waktu istirahat kerja. Usai kerja, mereka kadang masih berkumpul di kafe dan memesan kopi lagi.
Pengeluaran ini kadang tak terasa karena kopi susu dalam kemasan sekarang bisa dibeli hanya dengan belasan ribu saja. Namun, jika Anda punya catatan pengeluaran, Anda tentu bisa lihat betapa besarnya pengeluaran Anda untuk kopi.
Alangkah baiknya jika uang yang dikeluarkan ini digunakan untuk membeli rumah. Bagaimanapun juga, selain kebutuhan pokok, rumah juga bisa menjadi investasi kita jangka panjang.
Gunakan Fitur Auto-Debet
Tips ketiga yang bisa kita lakukan adalah menggunakan fitur auto-debet. Aturlah agar minimal 30% dari pendapatan Anda ditransfer otomatis ke rekening tabungan. Uang ini jangan pernah diganggu ya. Anggap saja setelah ditarik, uang itu tidak bisa kita gunakan selain untuk beli rumah.
Jika Anda melakukan kredit rumah, maka fitur auto-debet ini juga bisa digunakan. Meski jumlah nominal cicilan rumah bisa berubah, fitur ini tetap bisa digunakan. Syaratnya, bank tempat Anda melakukan auto-debet harus sama dengan bank tempat Anda mengajukan kredit rumah.
Investasikan Gaji
Cara lain yang bisa dilakukan adalah memutarkan uang. Upaya memutarkan uang seperti lewat investasi bisa berpotensi membuat Anda untung besar.
Namun ingat dengan istilah high risk high return ya. Walau potensi keuangannya menggiurkan, tetap ada risiko rugi besar jika kita tidak pandai dalam mengelola investasi kita.
Jika ingin lebih aman, biasanya orang akan memilih reksa dana dibanding investasi saham. Apapun pilihannya, tolong pahami risikonya dulu ya agar uang yang kita putarkan tidak hilang.
Uang Darurat Harus Diprioritaskan Lebih Tinggi
Meski rumah adalah sebuah kebutuhan, namun uang darurat tetap lebih penting. Jadi, jika ingin beli rumah jangan menggunakan uang darurat kita ya. Sebab, kita tidak tahu kapan kita terkena musibah atau sakit. Maka dari itu, uang darurat harus tetap ada di rekening sehingga bisa kita pakai dalam keadaan yang sangat mendesak.
Uang rumah dengan demikian bisa diperoleh dari sisa uang yang kita dapat setelah mengurangi pengeluaran pokok dan pengeluaran yang tidak penting. Jika investasi Anda berhasil, maka ada uang tambahan juga yang bisa kita salurkan ke tabungan rumah.
Itulah tips membeli rumah meski bergaji rendah yang bisa Anda pertimbangkan. Selamat mencoba!
Memang sih ya, kalo mau berencana beli rumah, kudu pertimbangin semuanya dengan tepat. Apalagi kalo gaji rendah, nggak ada salahnya punya impian bisa beli rumah. Kuncinya konsisten sama tips di atas aja sih.
Intinya perlu konsisten menabung ya mas kalau berencana ingin beli rumah. Mungkin bisa coba juga itu yg namanya KPR yg biasanya ada penawaran yang bagus
Rumah ini menurut saya memang sudah jadi kebutuhan primer ya, Mas Didik. Jadi memang ahrus dipaksakan. Karena ada juga yang beranggapan, daripada ngontrak atau sewa rumah, mending nyicil rumah. Jadi semacam investasi juga. Tapi semua kembali kepada masing-masing. Insya Allah nanti akan tercapai punya rumah juga. Pastinya harus didukung dengan gaya hidup juga. Misalnyha membeli sesuatu akrena kebutuhan, apa yang diinginkan.
Yang untuk bagian investasi, mungkin nanti bisa dirincikan Bang, bagusnya berinvestasi di instrumen mana kalau untuk target membangun rumah. Apalagi kan, ada banyak banget instrumen investasi saat ini; forex, saham, crypto, reksadana, komoditas (oil, gold, silver, dll), index, sukuk, dll
Saat punya keinginan membeli rumah memang harus berusaha membuat prioritas dan diikuti tekad kuat untuk mewujudkannya. Btw, keinginan membeli rumah mungkin semua mau, tapi kemauan untuk mewujudkan itu yang belums semua memiliki.
Untuk kategori penghasilan rendah, memang butuh effort yang luar biasa untuk mewujudkan cita-cita membeli rumah, tapi bukan berarti mustahil, ya. Selama kita berusaha keras dan berusaha cerdas, tak ada yang tak mungkin
Wah sekaranh banyak aplikasi yang memudahkan ibu2 seperti saya mudah belanja dan harganya juga murah ya
Buat membeli rumah pastinya persiapan kudu mantap, karena bukan seperti beli baju atau skincare ya kak, yang terbilang untuk ukuran nominal dananya agak jauh.
Makanya perlu perhitungan yang tepat dan mantap serta mengerem diri nggak banyak belanja hal yang yang gak perlu. Soalnya besok pas tuh 7.7 eh
Iya nih banyak milenial yang masih maju mundur ngambil rumah karena takut ama cicilannya. Apalagi gaya hidup milenial kek gitu. Bener banget kalo harus bikin rencana keuangan terperinci. Pokoknya jangan beli rumah pake uang darurat yhaaa.
Ah, bener bangett. kebanyakan kita nabung teruuuuss tp lupa ngga menyisihkan dana darurat padahal itu penting banget ya kak
iya nih kepikiran banget nabung supaya bisa punya rumah. suka deg-degan karena tiap tahun harga rumah tuh makin melangit banget
wah beli aset gini memang butuh perjuangan ekstra buat yang gajinya tipis-tipis ya :( paling gak juga ada tambahan penghasilan biar lebih cepet kekumpul cuannya hehe
gaji kecil gak masalah ya selama bisa atur keuangan dan gak konsumtif. bisa banget beli rumah dengan cara nyicil. sekarang terbantu banget loh yang mau beli rumah dengan KPR ya. perhatiin juga lokasi sih, rumah di daerah pinggiran kota biasanya punya harga jauh lebih rendah dibandingkan perumahan pusat kota/dalam kota
Sebenernya kalo ketat dalam hal keuangan, semua mimpi bisa terwujud ya.. Hanya kadang ada keinginan untuk “self-reward” yang berujung pada pemborosan. Hiiks~
Punya rumah pribadi memang kudu diprioritaskan, karena selain investasi jangka panjang juga nyamannya tinggal ya…di rumah sendiri. Baiti Jannati.
Memiliki rumah merupakan pilihan individu dan bergantung pada preferensi masing-masing orang. Meskipun banyak yang menghadapi kendala finansial dalam membeli rumah, menabung secara disiplin dan mengelola keuangan dengan bijak dapat membantu kita mencapai impian memiliki rumah meski dengan gaji yang terbatas.
Ditempatku harga property cepet banget naiknya. Tapi akhir akhir ini dapat bocoran kalau sedikit menurun karena banyak yang merasa butuh uang sedangkan daya beli masyarakat secara umum menurun, kesempatan nih buat yang punya tabungan untuk segera investasi..
Selalu ada jalan bila kita bersemangat mewujudkan keinginan itu ya, Mas. Termasuk memilih rumah walau gaji rendah. Apalagi sekarang ini, peluang mencari tambahan penghasilan semakin terbuka.
Topik begini yang sering kuingatkan pada anak-anakku. Kalau udah kerja, mesti nabung dan invest biar bisa beli rumah atas nama mereka sendiri, bukan nama pasangan.
Tips yang bermanfaat bagi saya, maklum masih tinggal di rumah ortu nih,
Menurut saya pribadi berdasarkan pengalaman dan cita2 ketika nikah sudah punya rumah meski KPR…Punya rumah itu prioritas saya ketika awal kerja meskipun kudu jual aset kendaraan buat DP, plong punya simpanan rmh meski nyicil.krn ga rugi harga rumah meroket, awal menikah juga belum punya tanggungan anak jadi saya n suami rela hemat sana sini apalagi cicilan rumah kami dulu sampai 2…Alhamdulillah plong sih masa2 itu lewat, rumah lunas sudah lamaa drpd ngontrak saya lebih baik kpr kalau lunas milik sendiri, gak capek pindah2an…
iyaa kak punya rumah itu penting banget karena tiap tahun harganya naik terus.
Kudu nabung dan beresin arus pengeluaran biar bisa terkumpul buat uang DP lalu bisa nyicil rumah impian.