Sony Corp berencana mulai menjual konsol video PlayStation 4 untuk pasar China pada Desember 2014 karena berusaha memenangkan penjualan di negara paling padat penduduknya di dunia. Hal itu dilakukan setelah larangan penjualan selama 14 tahun berakhir.
Sesuai aturan perdagangan bebas China, Sony hanya diperbolehkan menjual sekitar 200 ribu unit konsol per tahun. Juru bicara Sony Computer Entertainment Inc Masaki Tsukakoshi mengonfirmasi keaslian dokumen Departemen Perdagangan China. Namun jumlah aktual produksi mungkin berbeda.
“Konsol menjadi salah satu titik terang bagi Sony karena mengalami kerugian tahunan enam tahun berturut-turut. Padahal Sony telah menjual lebih 10 juta unit PlayStation 4, terbesar dibanding penjualan konsol lain,” katanya.
Sebelumnya, Microsoft Corp telah mulai menjual Xbox One di China dengan rentang terbatas karena pembatasan pemerintah. “Ada kesempatan meningkatkan penjualan di China. Tapi itu harus dilihat (pasarnya) apakah besar atau kecil,” kata Analis Jefferies Group LLC Atul Goyal.
Sony sepakat membentuk usaha patungan dengan Shanghai Oriental Pearl Group Co untuk menjual konsol di China. Sony akan memiliki 70 persen saham di perusahaan tersebut untuk memproduksi perangkat kerasnya dan 49 persen saham untuk menjual perangkat lunak dan jaringan.
Saham Sony pada perdagangan Kamis (9/10) di Tokyo turun 1,7 persen menjadi 1.882,5 yen per saham meski Sony untung 3,1 persen tahun ini. Pengajuan penjualan konsol di China dilakukan sejak Juli dan baru dipaparkan di Departemen Perdagangan Bebas China pada Agustus. Penjualan telah disetujui Lembaga Administrasi Perlindungan Lingkungan Negara China meski tidak mengungkapkan tanggal persetujuan.
Microsoft telah menjual Xbox One pada September di 4.000 toko di China, mengalahkan Nintendo Co dan Sony terkait penjualan konsol di China. “Konsol gaming sangat mahal baik di sisi hardware maupun softwarenya. Hanya yang maniak game yang mau membeli konsol,” kata konsultan Kantan Games Inc Serkan Toto.
Sony pada September melaporkan kerugian tahunan lebih dari 230 miliar yen (US$ 2,1 miliar) karena penjualan bisnis ponsel melemah. CEO Sony Kazuo Hirai mulai menghidupkan bisnis hiburan, konsol dan perangkat bergerak (mobile) karena permintaan bisnis televisi dan kamera mengalami penurunan.
Sony berencana meningkatkan bisnis game berbasis layanan awan (cloud) dengan menciptakan layanan streaming mirip Netflix Inc PlayStation Network dengan 50 juta pelanggan aktif. Layanan PlayStation secara streaming kini tersedia di Amerika Utara pada perangkat Sony, termasuk televisi Sony Bravia.
Sumber: Bloomberg