Samsung Electronics baru-baru ini menawar membeli BlackBerry Ltd sekitar US$ 7,5 miliar atau sekitar Rp 94,5 triliun. Samsung ingin menguasai perusahaan Kanada tersebut karena tertarik penguasaan pasar korporasi yang selama ini dilakukan BlackBerry.
Sumber Reuters, Samsung menawar pembelian di harga US$ 13,35-15,49 per saham, atau sekitar 60 persen lebih dari harga saham BlackBerry saat ini. Perwakilan kedua perusahaan bertemu pekan lalu untuk membahas transaksi potensial. Namun mereka tidak mau disebarkan karena masih bersifat pembicaraan internal.
Atas kabar tersebut, saham BlackBerry sempat melonjak 30 persen menjadi US$ 12,63. Namun sempat turun kembali sekitar 15 persen setelah BlackBerry membantah rencana akuisisi tersebut.
Samsung juga mengatakan ke Reuters di Seoul bahwa mereka tidak memiliki rencana mengakuisisi BlackBerry. “Laporan-laporan media tentang akuisisi tidak beralasan,” kata juru bicara Samsung.
Secara terpisah, surat kabar Kanada Globe and Mail melaporkan, BlackBerry telah dijauhi beberapa tawaran pengambilalihan investor. BlackBerry tetap bertahan ingin meningkatkan valuasi saham demi kepentingan investor.
Apabila dijual, Dewan Penasihat BlackBerry juga ingin harga akuisisi lebih dari US$ 7 miliar meski turun jauh di bawah nilai aset potensialnya beberapa tahun ke depan. BlackBerry di bawah kendali John Chen berusaha membangkitkan perusahaan dan menahan dari gempuran Apple, Google, dan Samsung.
“BlackBerry berada dalam masa transisi saat ini sehingga setiap investasi telah bertaruh pada masa depan. Saat ini Samsung memangkas sebelum masa depan menjadi kenyataan,” kata analis Morningstar Brian Colello.
Analis BGC Partners Colin Gillis memerkirakan, pengambilalihan BlackBerry akan menjadi terobosan Samsung ke pasar korporasi meski vendor Korea Selatan ini berada di belakang BlackBerry. “Sekarang banyak ponsel Samsung di kantor-kantor. Ini menjadi kesempatan Samsung masuk ke perusahaan,” katanya.
Jika ingin mengakuisisi, Samsung harus mendapat restu Prem Watsa, President Fairfax Financial Holdings Ltd yang menjadi pemegang saham utama BlackBerry. Fairfax juga membantu rekapitulasi utang dan menempatkan Chen menjadi CEO pada November 2013.
Penjualan BlackBerry juga dikhawatirkan karena keamanan negara bisa dipertaruhkan. Misalnya saat rencana Lenovo Group mengakuisisi BlackBerry pada 2013 dikhawatirkan perusahaan China bebas mengacak-acak Kanada. Akhirnya Lenovo justru meminang Motorola Mobility dari tangan Google.
Perdana Menteri Kanada Stephen Harper tidak akan mengomentari laporan tersebut. Tapi sumber terdekat dengan pemerintah Kanada menyebut, pembelian Samsung tidak mungkin menaikkan kekhawatiran tersebut.
Manajer MacNicol & Associates Ross Healy yang memiliki saham kecil di BlackBerry mengatakan, tawaran Samsung dinilai terlalu kecil. “Untuk mendapatkan jaringan BlackBerry dan semua fitur-fiturnya yang aman akan menjadi kudeta bagi Samsung. Padahal BlackBerry ingin membedakan diri dari Apple atau lainnya,” katanya.
Kuartal III-2014, pendapatan BlackBerry jatuh ke US$ 793 juta dari US$ 1,19 miliar tahun sebelumnya, beda tipis dari prediksi analis sebesar US$ 931,5 juta. November lalu, BlackBerry mengumumkan kemitraan keamanan tingkat tinggi dengan Samsung. Kemitraan akan meningkatkan platform keamanan di ponsel Samsung, khususnya seri Galaxy.
Sumber: Reuters