Ragam kuliner kini semakin menjamur di berbagai daerah, tak terkecuali Jakarta sebagai Ibu Kota Negara. Namun restoran ini menyuguhkan sensasi kuliner ditemani penguin. Seperti apa rasanya?
Restoran yang berani menyuguhkan sensasi itu yakni Pingoo. Resto yang berkonsep American Seafood and grill ini berada di lantai LG, berdampingan dengan gerai Ocean Wonders di Mall Neo Soho, samping Central Park, Jakarta Barat.
Restoran ini juga menjadi bagian dari Jakarta Aquarium, salah satu destinasi baru untuk rekreasi keluarga yang dipersembahkan Taman Safari Indonesia Group dan berkolaborasi dengan Aquaria Sdn Bhd.
Penguin sengaja didatangkan karena bisa menjadi salah satu ikon, apalagi hewan ini tidak ada di Indonesia. Spesiesnya pun terancam punah karena kutub utara dan selatan mulai mencair.
Habitat aslinya kini tidak mampu menjaga kelestariannya. Salah satu caranya dengan tetap melestarikan hewan tersebut dengan habitat buatan, khususnya di akuarium tertentu yang dibuat serupa habitat asli.
Menurut Miswaji yang telah 23 tahun merawat satwa, kehadiran penguin di Pingoo akan dapat mengubah kepedulian masyarakat, terutama anak terhadap satwa. “Di Pingoo, anak-anak bisa berinteraksi dengan memberi makan penguin sehingga emosi anak makin terlatih dan memberi motivasi untuk menjaga satwa yang hampir punah itu,”katanya.
Untuk mendukung perilaku alami penguin, Pingoo dirancang agar satwa tersebut tetap memenuhi kebutuhannya. Misalnya berenang, mengeringkan diri, dan beristirahat.
Ada juga bebatuan dan kerikil untuk stimulasi penguin. Ada juga kolam arus sehingga penguin bisa merasakan sensasi seperti di habitat aslinya.
Terkait kesehatan penguin, Pingoo bahkan memiliki dokter hewan yang sedia 24 jam 7 hari seminggu, bahkan pencegahan terhadap bakteri dan kuman.
Sambil menyantap menu khas Pingoo, kita bisa melihat tingkah polah hewan lucu tersebut.
Untuk menunya, Pingoo memiliki tiga menu utama. Mac and Cheese yang berisi macaroni, udang, serta saus krim keju. Aku mencoba menu ini karena penasaran dibandingkan lainnya.
Makaroni dimasak sempurna dengan cincangan udang dan taburan saus krim kejunya. Rasanya nikmat. Sayang porsinya terlalu besar sehingga saya tidak sanggup menghabiskannya.
Original dory fish and chip berisi ikan dory digoreng tepung, ditemani kentang goreng, mushy peas dan saus tartar. Ikan dori ternyata enak meski saya sempat terngiang dengan film besutan Disney itu, teman si Nemo, ikan badut. Hehe..
Namun beberapa teman mengeluhkan menggorengnya terlalu banyak minyak sehingga seakan seperti berkuah. Namun beberapa teman lagi memang seperti itu menggorengnya. Ikan memang tidak lama digoreng biar tidak hancur meski sudah diberi tepung.
Grand Ma’s Recipe Fried Chicken berisi ayam goreng ditemani kentang goreng atau nasi putih serta marinated coleslaw. Lagi-lagi porsi menu ini juga besar, bahkan lebih besar dibandingkan menu ayam goreng di restoran cepat saji.
Minuman yang sempat saya cicipi yakni ice lemon tea. Minuman ini seolah menjadi penawar rasa amis selepas menyantap berbagai olahan ikan, ayam atau makaroni tersebut. Puas apalagi sambil melihat polah penguin yang lucu.