Berkomunikasi dan berinteraksi antarkomunitas atau areal lingkungan tertentu sudah menjadi kebutuhan utama masyarakat Jakarta. Aplikasi media sosial yang lebih privat menjadi kebutuhan warga saat ini.
Sebagai perusahaan rintisan (start-up), Nearcircles hadir memberikan layanan bagi komunitasdan lingkungan tertentu, seperti bagi areal lingkungan perumahan atau partemanan agar bisa bebas berinteraksi dalam satu komunitas privat.
Platform ini telah diluncurkan di Singapura dan India. Indonesia menjadi negara ketiga yang bisa menikmati aplikasi Nearcircles.
Dengan mengusung konsep to connect with your real neighbours, solve neighbourly issues, create new social circles, make money by selling your expertise,diharapkan bermedia sosial bisa lebih inklusif, mengasyikkan, dan memberi nilai tambah.
Menggunakan teknologi geolocation, Nearcircles memberikan layanan untuk komunitas atau areal lingkungan sesuai lokasi yang diinginkan dan terverifikasi. Seperti sesama penghuni apartemen atau areal tertentu.
Saat berinteraksi, pengguna Nearcircles bisa bebas berkomunikasi. Keanggotaan, misalnya, hanya sebatas penghuni apartemen atau areal tertentu, sehingga privasi antarkomunitas atau areal lingkungan terjaga.
Kelebihan aplikasi dari startup asal Singapura ini memberikan layanan darurat yang akan langsung terhubung dengan petugas keamanan lingkungan jika terjadi sesuatu di antara penghuni atau pengguna Nearcircles. “Ini semacam alert bagi sesama komunitas,” ujar Co Founder Nearcircles Mylavarapu Suresh.
Selain layanan tersebut, kata Suresh, Nearcircles menghadirkan layanan yang memudahkan pengguna mencari tempat tinggal, apartemen, tempat makan, dan membangun komunikasi sesama di arealnya. “Pengguna media sosial Nearcircles bisa saling berbagi informasi properti yang akan dijual, disewakan, bahkan jualan produk lainnya,” ujarnya.
Aplikasi yang bisa diunduh gratis di Google Play dan Apps Store memudahkan pengguna selalu terhubung sesama komunitas dan bisa memantau informasi terkini dari sesama komunitas, pengurus Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS) dan areal lainnya secara privat.
Selain itu, pengguna layanan bisa berbagi isu terkini dari media-media yang tepercaya di Indonesia, terkait isu politik, ekonomi, gaya hidup, seni, tempat nongkrong anyar dan lainnya yang bisa dibagikan sesama pengguna Nearcircles. “Bahkan, bisa menjadi bahan diskusi antar sesama komunitas.”
Saat ini 20 ribu orang sudah menggunakan Nearcircles di Jakarta, Indonesia, sejak diluncurkan Desember 2016. Selain itu, jumlah areal yang sudah bergabung mencapai 20 areal yang tersebar di seluruh Jakarta.
“Kami yakin media sosial inklusif ini bisa sukses di Jakarta. Setelah Jakarta kami akan mengembangkan ke wilayah lain di Indonesia. Potensi pengguna media sosial yang inklusif dan privat di Indonesia sangat tinggi seiring pertumbuhan pengguna internet dan ponsel cerdas di Indonesia,” katanya.
Suresh menilai, Nearcircles akan terus menyempurnakan aplikasi dan layanan agar bisa menjadi pilihan warga Jakarta berinteraksi antarkomunitas, areal lingkungan, penghuni apartemen, penggemar hobi tertentu, atau lainnya. “Kami berharap masyarakat Jakarta mengapresiasi aplikasi ini,” ujarnya.