Beberapa anak muda saat ini (termasuk saya) masih enggan memikirkan sebuah ikatan suci yang disebut pernikahan. Mereka masing-masing melontarkan alasan yang (mungkin) dianggapnya beralasan.
Lantas, kalau tidak memikirkan pernikahan saat ini, apa yang mereka cari sebenarnya? Menurut Alon Gratch, Ph.D., psikolog klinis sekaligus penulis buku If Men Could Talk, ada beberapa faktor utama yang menjadi pertimbangan lelaki sebelum memutuskan untuk mengarungi kehidupan berumah tangga.
1. Kesiapan
Sebanyak 49% lelaki menolak menikah karena merasa belum menemukan pasangan yang tepat, sementara sisanya merasa belum siap berkomitmen. Tapi kata motivator Mario Teguh, jodoh itu memang di tangan Tuhan. Tapi jodoh akan tetap di tangan Tuhan, selama kita tidak mau menjemputnya. Hehehe..
Kesiapan di sini juga bisa berarti kesiapan materi. Apalagi untuk mengadakan prosesi pernikahan juga memerlukan biaya, walau sebenarnya bisa juga disederhanakan. Termasuk pula, mempersiapkan mahar dan tanggal pernikahan.
2. Kesempurnaan
Untuk berkomitmen dalam suatu hubungan memang diperlukan kedewasaan berpikir. Itulah alasan kenapa muda-mudi saat ini melegalkan yang namanya pacaran. Dengan pacaran, kata mereka, bisa mencari kecocokan atau tidaknya sebuah hubungan. Padahal, itu bukan satu-satunya jalan untuk mengetahui karakter pasangan,kan? Intinya, kesempurnaan memang sesuatu yang mustahil ditemukan.
3. Karir
Bagi sebagian orang, karir terutama jabatan masih menjadi acuan dan pertimbangan bagi orang tua untuk menerima pinangan. Bagaimana bisa menghidupi pasangan kalau dia tidak bisa menghidupi diri sendiri? Baik orang tua, terutama pasangan perempuan akan memikirkan dan selalu mencari pasangan mapan, sebagai jaminan hidupnya kelak. Alhasil, bagi lelaki akan berusaha mati-matian mencari karirnya.
Uniknya, ada survei National Marriage Project, sebanyak 47 % lelaki setuju tidak akan menikah sebelum sanggup memiliki rumah sendiri, dan sebanyak 40% lelaki ingin bisa melangsungkan pesta pernikahan yang indah.
Kalau Anda, kena masalah yang mana?
Intinya, kita harus ikhtiar (berusaha), berdoa dan terus action action action! cari tambahan dana, banyak kenalan dan banyak-banyak minta dikenalkan orang tentang pasangan.
Agar menambah keyakinan, Allah swt telah memberikan pedoman di surat An Nuur (24) ayat 32:
“Dan nikahilah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (nikah) dan hamba sahayamu yang laki-laki dan hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah yang akan memampukan (menkayakan) mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberiannya) lagi Maha Mengetahui.“
Atas janji tersebut, Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu menafsirkan Allah yang menguasai hajat hidup umat manusia memberikan jalan keindahan, kemudahan dan keberkahan bagi mereka yang memilih menyempurnakan dien-nya dengan menikah.
”Carilah kekayaan dengan menikah!” Kata Ibnu Mas’ud RA.
Rasul juga bersabda, “Nikahkanlah orang-orang yang masih sendirian di antara kamu, sesungguhnya Allah akan memperbaiki akhlak mereka, meluaskan rezeki mereka, dan menambah keluhuran mereka”.
Selain itu, “Ada 3 golongan orang-orang yang dijanjikan pertolongan Allah. (salah satunya) seorang yang menikah karena ingin menyucikan dirinya.” Jadi, bila ingin menjemput pertolongan Allah yang tak terhitung keAgungan dan keberkahanya. Menikahlah!!!