Koneksi bisa menjadi salah satu modal wirausaha. Jalinan persahabatan yang erat bisa memunculkan peluang bisnis yang dijalankan bersama.
Itulah yang dilakoni Cherie Anisa Nuraini bersama Kiki Zakiyatus Shalihah dan Estie Budiutami yang menangkap peluang produksi bantal unik berbahan busa. Mereka memulai usaha tersebut pada 2010 dengan merek Bemybean.
Mereka pun awalnya tak langsung mulai berbisnis karena semuanya menjadi pekerja kantoran. Mereka ingin mengembangkan kreativitas yang tidak terbatas hanya jam kantor.
Awalnya, Estie pernah menjalankan usaha tersebut ketika masih kuliah. Namun karena kesibukannya, ia tak melanjutkan usaha tersebut dan baru ditekuni kembali setelah bekerja.
“Kami sudah tahu cara-cara produksi dan pemasok bahan baku bantal ini. Jadi dalam pengembangan sekarang cukup fokus pengembangan pasar dan desain,” katanya.
Ia pun hanya memanfaatkan strategi promosi melalui bazar dan penjualan online. Usaha tersebut juga pernah mereka promosikan melalui ajang pameran automotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2010.
Saat itu, antusias masyarakat terhadap produk sangat tinggi karena terbukti mampu menjual lebih dari 100 unit bantal pada acara tersebut. IIMS telah menjembatani Bemybean untuk memerlebar pasar.
Mereka pun semakin mengembangkan produk, terutama ke ajang pameran lain seperti pameran Inacraf sejak 2011 hingga 2015. Aktivitas di dunia maya terus digencarkan melalui promosi di blibli.com, kadokadi.com, bhinneka.com, lazada.com, dan bilna.com.
Untuk toko gerai fisik sudah tersebar di Metro Departement Store, Sogo, Centro, Atria, dan Cayenne Gallery. “Hingga kini kami masih sering ikut pameran baik berskala kecil dan besar. Kegiatan itu sangat efektif mendorong popularitas produk,” ujarnya.
Bemybean memiliki keunikan dalam penjualan yaitu menggunakan metode semi customize. Konsumen dapat memilih bahan dan warna sesuai kebutuhan. Ia juga memberi garansi satu tahun untuk semua pembelian. Harga produk dipatok Rp 300 ribu hingga Rp 1,5 juta per unit.
Namun usahanya juga tak selalu mulus. Ia memiliki tantangan yang terletak pada proses pengiriman barang ke luar daerah. Ukuran produk yang cukup besar sehingga memersulit pengembangan pasar.
Ia lantas mengembangkan usaha dengan sistem kemitraan pengusaha daerah. Saat ini proses penambahan mitra terus bertambah. “Pengembangan jaringan sangat penting termasuk melalui online,” ujarnya.
Agar tidak kalah bersaing dengan produk lain, ia terus meningkatkan inovasi produk untuk menjaga eksistensi usaha. Desain baru selalu hadir setiap tahun. Cherie dan teman-teman sedang berupaya merambah ke pasar hotel, kantor, dan sekolah.
Bemybean sudah memiliki merek baru yaitu Snuggles khusus bantal leher, bantal mobil, dan guling. Selain itu Keene Living yang dikhususkan produk-produk tambahan di dalam rumah. “Pasar bantal masih terbuka lebar karena produk dapat dimanfaatkan segala usia dari anak-anak hingga dewasa,” katanya.
Perlu Komitmen Kuat
Salah satu modal wirausaha yang paling penting dimiliki yaitu komitmen. Biasanya komitmen pengusaha pemula selalu runtuh saat terkena kendala.
Hal itu juga dirasakan Cherie yang sudah menjalani usaha tersebut hampir lima tahun. Usahanya juga pernah jatuh bangun sehingga dibutuhkan ketangguhan mental dan keseriusan bisnis agar usaha tak berhenti di tengah jalan.
Ia mengenang perjalanan usaha yang paling sulit saat mendirikan usaha. Bemybean hanya memiliki satu karyawan. Sebagian besar pekerjaan dilaksanakan bertiga. “Tapi kami tidak mudah menyerah. Sekarang sudah bisa memekerjakan enam orang karyawan dengan berbagai macam fokus. Pemilik hanya memikirkan pengembangan bisnis lebih baik,” ujarnya.
Sifat malu dan minder harus dibuang jauh meski skala usaha masih kecil. Pengusaha besar harus dijadikan pendorong untuk mengembangkan bisnis.
Inovasi akan menjadi penentu utama menguasai pasar. Masyarakat selalu suka dengan desain baru yang berkualitas meski hanya produsen kecil.
Ia berambisi ke depan dapat bersaing di kancah internasional. Bemybean ditargetkan bisa menjadi produsen nomor satu produk bantal dunia sehingga mereka sedang berupaya menjadikan produk berorientasi ekspor.
“Kami harap secepat mungkin sudah bisa masuk ke pasar terutama ASEAN. Ada peluang dan pasar yang besar untuk produk bantal,” ujarnya.
Profil Pengusaha:
– Estie Budiutami (34 tahun). Pendidikan terakhir: Arsitektur ITB & MM-MBA UI. Pekerjaan lain: CEO di PT Jepe Indonesia
– Kiki Zakiyatus Shalihah (34 tahun). Pendidikan terakhir : S2 Arsitektur ITB. Pekerjaan lain: Arsitek lepas.
– Cherie Anisa Nuraini (34 tahun). Pendidikan terakhir: Arsitektur ITB. Pekerjaan lain: Departmen marketing salah satu perusahaan FMCG multinasional di Jakarta.
Profil Usaha:
Nama: PT BEMYBEAN INDONESIA
Jl. Raya Ragunan no 9, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Kontak: tlp 021-7800004
Email: bemybean@gmail.com
Website: www.bemybean.com
Facebook/Twitter/Instagram : Bemybean