Apple mencatatkan laba dan pendapatan lebih tinggi dibanding prediksi Wall Street untuk kuartal I-2015. Penjualan iPhone untuk pertama kalinya mengalami lonjakan di China dibanding Amerika Serikat.
Penjualan iPhone di China melonjak 71 persen menjadi US$ 16,8 miliar, terutama dikontribusikan dari peningkatan masyarakat kelas menengah dan lonjakan penjualan saat Tahun Baru China.
CEO Apple Tim Cook mengatakan, iPhone 6 dirilis di China pada musim gugur lalu dengan sejumlah operator setempat. Saham Apple naik 1,6 persen menjadi US$ 134,52 per saham.
Pada periode tersebut, Apple menjual 61,2 juta unit iPhone, naik 40 persen dari kuartal tahun lalu. Namun penjualan iPad turun 23 persen menjadi 12,6 juta unit.
Penjualan iPhone ditopang dua seri iPhone yaitu iPhone 6 dan iPhone 6 Plus yang bisa bersaing dengan Samsung. “Penjualan akan terus meningkat dan memberi keuntungan manis bagi Apple,” kata analis FBR Capital Markets Danies Ives.
Namun Apple tidak merinci penjualan Apple Watch meski baru dirilis beberapa waktu lalu. Cook hanya mengatakan, permintaan jam tangan pintar tersebut terus melonjak dan melebihi pasokan.
Apple hanya menjual jam tangan pintar tersebut online dan beberapa butik ternama karena pembeli harus memilih tali jam tangan pintar.
Apple juga menaikkan dividen kuartalan sebesar 11 persen menjadi 52 sen per saham dan meningkatkan pembelian saham kembali dari US$ 90 miliar menjadi US$ 140 miliar.
Apple diperkirakan membeli kembali saham sekitar US$ 200 miliar pada akhir Maret 2017. “Namun itu sedikit lebih rendah dari ekspektasi,” kata analis Bernstein Research Toni Sacconaghi.
Laba bersih Apple naik dari US$ 10,22 miliar menjadi US$ 13,57 miliar (sekitar Rp 175,05 triliun) atau US$ 2,33 per saham dari US$ 1,66 per saham setahun sebelumnya.
Pendapatan naik dari US$ 45,65 miliar menjadi US$ 58,01 miliar (sekitar Rp 748,32 triliun), di atas ekspektasi analis Wall Street sekitar US$ 56 miliar.
Apple memerkirakan pendapatan kuartal II-2015 sekitar US$ 46-48 miliar, sesuai prediksi analis sekitar US$ 47 miliar.
Sumber: Reuters