Twitter Inc mencatatkan kenaikan rugi bersih kuartal I-2015 dari US$ 132,4 juta menjadi US$ 162,4 juta atau dari 23 sen per saham menjadi 25 sen per saham. Saham Twitter anjlok 18,2 persen menjadi US$ 42,27 di bursa New York dan turun lagi menjadi US$ 41,89 per saham setelah penutupan perdagangan.
Twitter menyayangkan penurunan saham tersebut karena laporan keuangan yang seharusnya diumumkan setelah penutupan perdagangan bursa telah bocor terlebih dahulu. Perusahaan data pasar Selerity menemukan laporan keuangan Twitter pada halaman hubungan investornya. Twitter menyalahkan Nasdaq.
“Semuanya tampak lemah dari yang diharapkan. Ini semacam kehilangan momentum,” kata analis SterneAgee CRT Arvind Bhatia.
Direktur Keuangan Twitter Anthony Noto mengatakan, pendapatan Twitter tak mencapai target sesuai prediksi analis sebesar US$ 2,37 miliar dan hanya tercapai US$ 2,17-2,27 miliar.
Penurunan pendapatan disebabkan iklan yang tak mencapai target karena pengguna enggan mengklik link dari website pengiklan. Namun Twitter berharap ada peningkatan iklan pada kuartal II-2015.
Pengguna aktif bulanan naik 18 persen menjadi 302 juta, sesuai dengan prediksi analis sebelumnya. Menjelang pengumuman laba, Twitter juga mengumumkan telah mengakuisisi perusahaan teknologi pemasaran TellApart untuk meningkatkan iklan respon langsung.
CEO Twitter Dick Costolo telah mendorong tim teknik dan produk di bawah pimpinan manajer baru untuk meningkatkan inovasi dan menghilangkan keraguan potensi Twitter sebagai media sosial yang bagus untuk pengiklan.
Ia juga berharap ada kenaikan jumlah pengguna dan pendapatan. “Namun kredibilitas Twitter mulai dianggap bermasalah akibat pencapaian tersebut,” kata analis Pivotal Research Group Brian Wieser.
Twitter juga telah bekerja sama dengan Google untuk menjaring potensi iklan. Pemasar menggunakan layanan iklan Google DoubleClick yang terhubung dengan iklan di Twitter.