Aku mau berbagi pengalaman berbelanja di warung pintar saat festival gerakan warung nasional. Kayak apa sih keseruannya? Apakah makin hemat berbelanja?
Pergeseran Gerakan Warung Nasional
Contents
Warung kini sudah bertransformasi seiring perkembangan dunia digital. Tak hanya berjualan produk pangan biasa. Tapi bisa menyediakan segala kebutuhan masyarakat sehari-hari.
Coba tengok saja, di sekeliling rumah kita. Tentu pasti ada warung tradisional yang menjajakan produk dan jasanya. Mulai dari berjualan makanan, minuman, mainan, bahkan hingga pulsa.
Di zaman digital, warung tradisional dituntut untuk berubah menjadi warung pintar. Yang asyik, kita bisa memesan barang, memonitor kemajuan usaha, edukasi bersama komunitas hingga kesempatan untuk renovasi warung.
Pada dasarnya, kita sebagai pemilik warung biasa harus mengurusi semua. Kita harus melakukan pembelian barang hingga mengurus keuangan.
Demikian pula di Warung Pintar. Namun kita bisa terus untung karena mendapatkan harga gudang dan banyak promo.
Karena itu, dari sini saja sudah ketahuan enaknya ya.
Registrasi di Festival Gerakan Warung Nasional di Jakarta, Sabtu (14/12). Foto: Didik Purwanto Foto di booth Mitra Tokopedia di Jakarta, Sabtu (14/12). Foto: Mitra Tokopedia Hasil foto di booth Mitra Tokopedia di Jakarta, Sabtu (14/12). Foto: Didik Purwanto
Bagaimana dengan pengirimannya? Tenang saja. Warung Pintar menjanjikan pengiriman barangan secara akurat dan bebas ongkos kirim (ongkir).
Nah lo, kurang enak apalagi? Dengan kata lain, ini mah udah kayak belanja di Tokopedia gitu.
Setelah itu, kita bisa mendapatkan poin dari berbelanja pasokan produk. Apalagi dengan dukungan komunitas, gerakan warung nasional ini banyak menjanjikan program edukasi.
By the way, untuk menjadi juragan pun gampang. Pada dasarnya, juragan adalah istilah untuk menjadi pemilik warung pintar.
Kita cuma perlu mendaftar biasa. Nanti ada tim survei yang melihat kondisi warung.
Beres disurvei, kita bisa mulai berbisnis seperti biasa. Kita tidak usah repot mengurus pembelian barang.
Karena kalau habis, tinggal order lagi. Barang langsung dikirim dan bebas ongkos kirim. Asyiknya..
Dukungan Tokopedia, OVO, SAHARA
CEO dan Co-Founder Warung Pintar Agung Bezharie bilang, warung yang kecil bisa berpeluang menjadi besar dengan warung pintar. Saat ini Warung Pintar mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, mulai dari Tokopedia, OVO, Sahabat Usaha Rakyat (Sahara), pemerintah daerah hingga pemerintah pusat.
“Awalnya kita sempat diragukan untuk membuat Warung Pintar. Ini seperti mimpi,” ujar Agung saat peluncuran Festival Gerakan Warung Nasional di Jakarta, Sabtu (14/12).
Keseruan Mitra Tokopedia di Festival Gerakan Warung Nasional di Jakarta, Sabtu (14/12). Foto: Didik Purwanto Keseruan Festival Gerakan Warung Nasional di Jakarta, Sabtu (14/12). Foto: Punto Wicaksono Keseruan Festival Gerakan Warung Nasional di Jakarta, Sabtu (14/12). Foto: Punto Wicaksono
Dia bilang, festival ini ingin mendigitalisasi warung tradisional sehingga bisa terhubung menjadi sebuah ekosistem. Mulai dari pembelian barang hingga pelatihan menjadi warung yang lebih besar. Harapannya, bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.
Hingga saat ini, Warung Pintar mendapatkan dukungan dari Tokopedia. Tokopedia menjadi perusahaan teknologi yang akan menghubungkan pemilik warung, toko kelontong, hingga usaha sejenis lainnya.
Warung Pintar juga dapat dukungan dari OVO untuk layanan pembayaran digital. Jadi, nanti kalau belanja di warung tidak perlu duit tunai, tapi bisa digital. Ketinggalan dompet? sudah tidak masalah lagi.
Lebih keren lagi, Warung Pintar mendapatkan dukungan dari Sahabat Usaha Rakyat (SAHARA). Ini adalah jaringan warung khusus sembako agar warung dapat jaminan harga paling murah. Jadi, juragan juga akan mendapatkan fasilitas permodalan, pelatihan hingga pemesanan dan distribusi barang.
Dengan dukungan tersebut, Warung Pintar bisa berjualan segala sembako, melayani pembayaran listrik, air, BPJS, hingga isi pulsa dengan harga miring.
Di Warung Pintar, Agung juga menjanjikan juragan akan mendapatkan pelatihan urusan rantai pasok, manajemen bisnis warung, hingga pengelolaan keuangan.
“Yang lebih penting, bagaimana memotivasi juragan agar tidak malas berjualan,” ujarnya.
Warung Pintar Serba Pintar
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki bilang, warung tradisional memiliki tantangan berat. Apalagi saat ini banyak ritel modern di tengah-tengah permukiman warga.
“Warung pintar itu bukan serba ada tapi harus serba pintar,” ujar Teten.
Maksud Teten, warung tradisional kini harus memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk memperbesar usaha. Infrastruktur internet yang sudah hampir menjangkau seluruh Indonesia bisa dimanfaatkan untuk memperbesar warung kita.
Semua bisa terkoneksi, mulai dari urusan pemesanan barang, pengiriman barang, pelatihan, hingga pembayaran segala jenis layanan. Urusan keuangan pun tidak masalah lagi, karena semua serba digital. Jadi tidak akan lagi duit hilang karena diambil orang atau diambil anak karena lupa dikunci.
Bantuan untuk Pengusaha
Urusan modal, pemerintah pun telah menyiapkan beragam skema pembiayaan (kredit) untuk pengusaha mikro, mulai dari Mekar (PT Mekar Investama Sampoerna) hingga Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM).
Untuk pengusaha menengah, pemerintah akan membantu pembiayaan dari perbankan. Saat ini pemerintah telah menggelontorkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan plafon terkecil Rp 50 juta dan bunga 6 persen per tahun.
“Saat ini KUR sudah tersalurkan hingga Rp 190 triliun. Pemerintah akan menaikkan hingga Rp 250 triliun pada 2024,” kata Teten.
Pengalaman Berbelanja di Festival Gerakan Warung Nasional
Saat mengikuti Festival Gerakan Warung Nasional, aku pun berbelanja kebutuhan sehari-hari. Di sini ternyata ada 15 ribu pemilik warung yang berjualan pada 14-15 Desember 2019 di Lapangan Banteng, Jakarta.
Misalnya, aku memborong beragam roti sekardus. Makanan itu hanya ditebus Rp 25 ribu.
Aku mampir lagi ke booth OVO. Di situ berbelanja produk makanan dan minuman. Sayangnya, hanya bisa berbelanja satu produk.
Namun yang bikin senang, kita bisa belanja cuma modal Rp 1.000. Aku kebetulan haus banget saat itu. Jadi beli minuman saja. Buat yang kehabisan saldo, juga bisa isi ulang OVO.
Aku juga berbelanja mie instan. Saat itu, ada promo mie goreng rasa chitato. Satu tas berisi 4 bungkus mie instan dijual Rp 10 ribu. Aku beli 2 tas. Lumayan buat persediaan di kantor. Karena kalau malam-malam lapar, tinggal masak saja di kantor.
Hasil belanjaan di Festival Gerakan Warung Nasional di Jakarta, Sabtu (14/12). Foto: Didik Purwanto Hasil belanjaan di Festival Gerakan Warung Nasional di Jakarta, Sabtu (14/12). Foto: Didik Purwanto
Belum puas lagi, aku mencoba membeli makanan. Kebetulan lagi ada yang seru di booth makanan. Aku tertarik di keramaian Om Bread (Omelette Bread ala India). Caranya memasak bikin orang penasaran. Harganya juga cuma Rp 35 ribu dapat seporsi gede. Jadi puas banget makannnya.
Pakai OVO Dapat Cashback
Tak lengkap bila belum beli minuman. Ada minuman gratis juga untuk diicip. Akhirnya aku beli 2 renteng kopi Caffino seharga Rp 20 ribu. Karena pakai OVO, ada cashback 30 persen. Setelah itu, cuma bayar Rp 14 ribu. Dapat gratis gelas juga. Hahaha..enaknya.
Ngopi di gerai Caffino Festival Gerakan Warung Nasional di Jakarta, Sabtu (14/12). Foto: Didik Purwanto Tukar voucher di gerai Teh Botol Sosro Festival Gerakan Warung Nasional di Jakarta, Sabtu (14/12). Foto: Didik Purwanto Foto di museum Festival Gerakan Warung Nasional di Jakarta, Sabtu (14/12). Foto: Didik Purwanto Foto di museum Festival Gerakan Warung Nasional di Jakarta, Sabtu (14/12). Foto: Nurrahman Hariyadi
Kita juga bisa mencoba beragam permainan seru di sana. Maklum yang datang ke sini kan bukan cuma orangtua. Tapi juga anak-anak yang butuh bermain.
Arena bermain di Festival Gerakan Warung Nasional di Jakarta, Sabtu (14/12). Foto: Nurrahman Hariyadi Arena bermain di Festival Gerakan Warung Nasional di Jakarta, Sabtu (14/12). Foto: Didik Purwanto
Wah, ternyata banyak acara juga di Gerakan Warung Nasional ini. Dan saat malam hari ada hiburan Lesti dan Wali.
Kesimpulannya, harus sering-sering diadakan lagi ya biar warung tradisional makin pintar dan terus menggerakkan ekonomi nasional.
Seseruan di Festival Gerakan Warung Nasional di Jakarta, Sabtu (14/12). Foto: Nurrahman Hariyadi Seseruan di Gerakan Warung Nasional di Jakarta, Sabtu (14/12). Foto: Nurrahman Hariyadi Keramaian Gerakan Warung Nasional di Jakarta, Sabtu (14/12). Foto: Didik Purwanto