Cara menghitung dana darurat yang ideal dan cara menyisihkannya adalah langkah penting dalam perencanaan keuangan pribadi. Dana darurat berfungsi sebagai “penyangga” keuangan untuk mengatasi situasi tak terduga seperti kehilangan pekerjaan, biaya medis, atau pengeluaran darurat lainnya. Apakah kalian sudah menyiapkannya?

Apakah Dana Darurat Itu?

Dana darurat adalah sejumlah uang yang disisihkan secara khusus untuk digunakan dalam keadaan darurat atau situasi tak terduga yang memerlukan pengeluaran mendesak. 

Tujuan utama dana darurat adalah untuk memberikan keamanan finansial. Selain itu, memastikan bahwa seseorang atau keluarga memiliki akses ke uang tunai saat menghadapi krisis keuangan tanpa harus mengambil utang atau mengorbankan aset lainnya.

Hingga kini masih banyak yang menyepelekan untuk menyisihkan dana darurat ini. Padahal dana darurat ini begitu penting.

Ciri-ciri Dana Darurat

Sebelum mengetahui cara menghitung dana darurat yang ideal, kita harus mengetahui ciri-ciri dana darurat. Jangan sampai kita tidak bisa membedakan antara dana darurat, tabungan, atau bahkan investasi.

Karena rata-rata masyarakat, yang penting punya tabungan atau produk investasi. Mereka menyatukan atau bahkan menganggap dana darurat merupakan produk tabungan atau investasi. Padahal aslinya, ya tidak demikian. Lalu apa?

Likuiditas Tinggi

Dana darurat harus disimpan dalam instrumen keuangan yang mudah diakses dan bisa dicairkan dengan cepat. Seperti rekening tabungan, rekening giro, atau deposito berjangka pendek.

Namun alangkah lebih membedakan rekening untuk dana darurat serta keperluan dana yang disimpan di tabungan atau produk investasi. Karena rata-rata produk investasi baru bisa cair minimal 2-3 hari kerja. Sementara produk tabungan bisa dicairkan kapan saja.

Tidak untuk Penggunaan Rutin

Dana ini hanya digunakan untuk kejadian darurat, seperti kehilangan pekerjaan, biaya medis yang tidak terduga, perbaikan rumah atau kendaraan yang rusak mendesak, dan situasi krisis lainnya.

Misalnya, imbas COVID-19 beberapa waktu lalu. Kita sebagai pekerja, bahkan pewirausaha, merasakan dampak besar di bidang ekonomi. Saat tidak memiliki dana darurat, otomatis terjadi fenomena makan tabungan. Alias uang tabungan dihabiskan dalam kehidupan sehari-hari.

Jumlah yang Memadai

Besarnya dana darurat umumnya disarankan untuk mencakup 3 hingga 12 bulan pengeluaran bulanan tergantung pada situasi keuangan, tanggungan keluarga, dan tingkat kestabilan penghasilan seseorang.

Semakin banyak cadangan dana darurat, hidup kita bakal terasa lebih aman. Karena hidup kita tidak ada yang tahu, apakah masih tetap sehat/ atau bahkan sudah meninggal dunia.

Tujuan Dana Darurat

Dalam merumuskan cara menghitung dana darurat yang ideal, kita harus mengetahui kondisi keuangan sejak dini. Jangan sampai kita sudah menyisihkan dana darurat, namun malah mengorbankan pos-pos keuangan lainnya. Jangan ya dek ya.

Menghadapi Ketidakpastian

Memberikan perlindungan finansial terhadap kejadian tak terduga yang dapat mengganggu arus kas atau pendapatan seseorang.

Ada yang memilih untuk menabung di bawah bantal. Atau punya rekening khusus untuk menyiapkan dana darurat tersebut.

Terkait cara menghadapi ketidakpasian, pastikan kita tetap memiliki uang tunai di saku pakaian. Jangan sampai kita tidak menyiapkan uang tunai di rumah karena di setiap daerah belum semua tempat memiliki bank yang dekat dari rumah. 

Menghindari Utang

Mencegah individu atau keluarga mengambil pinjaman atau utang dengan bunga tinggi untuk menutupi pengeluaran darurat. Biasanya kita selalu berutang untuk mendapatkan dana cadangan. Apalagi demi untuk biaya berobat. Dan amit-amit jangan sampai kita harus menjual aset tertentu untuk mencukupi kebutuhan dadakan.

Menjaga Stabilitas Keuangan

Membantu dalam menjaga stabilitas keuangan jangka panjang dan mencapai tujuan keuangan lainnya tanpa harus merusak rencana yang telah dibuat.

Cara Menghitung Dana Darurat yang Ideal

Cara menghitung dana darurat yang ideal biasanya berdasarkan pengeluaran bulanan. Sehingga kita juga harus tahu cara mengelola gaji UMR untuk bisa mencukupi beragam kebutuhan kita secara bulanan.

Sebagian besar pakar keuangan sepakat bahwa cara menghitung dana darurat yang ideal harus mencakup setidaknya:

  • Orang Single (belum menikah): 3-6 bulan dari total pengeluaran bulanan.
  • Pasangan atau yang sudah berkeluarga: 6-12 bulan dari total pengeluaran bulanan.

Misalnya, jika pengeluaran bulanan Anda sekitar Rp 5 juta, maka cara menghitung dana darurat yang ideal adalah antara Rp 15 juta hingga Rp 30 juta untuk individu. Dan antara Rp 30 juta hingga Rp 60 juta untuk yang sudah berkeluarga.

Pendapat dari Beragam Pakar Keuangan

Cara menghitung dana darurat yang ideal menurut berbagai pakar perencana keuangan dan lembaga keuangan antara lain:

Suze Orman (Pakar Keuangan dan Penulis)

Suze Orman merekomendasikan cara menghitung dana darurat yang ideal minimal 8 bulan dari pengeluaran bulanan. Hal ini disebabkan oleh ketidakpastian ekonomi yang semakin meningkat. Apalagi menemukan pekerjaan baru atau pulih dari krisis finansial bisa memakan waktu lebih lama dari yang diantisipasi.

Dave Ramsey (Pakar Keuangan)

Dave Ramsey menyarankan cara menghitung dana darurat yang ideal sebesar 3-6 bulan pengeluaran bulanan. Ia percaya bahwa ini cukup untuk mengatasi kejadian darurat. Dan lebih penting untuk fokus mengurangi utang serta meningkatkan investasi setelah dana darurat tercapai.

Morningstar (Lembaga Riset Keuangan)

Morningstar mengusulkan cara menghitung dana darurat yang ideal dan lebih fleksibel berdasarkan pekerjaan dan kestabilan penghasilan. Mereka menyarankan pekerja freelance atau dengan penghasilan tidak tetap memiliki lebih dari 6 bulan pengeluaran sebagai dana darurat.

FIRE Movement (Financial Independence, Retire Early)

Komunitas FIRE cenderung menyarankan cara menghitung dana darurat lebih besar, hingga 12-24 bulan. Karena tujuan mereka untuk pensiun dini atau hidup dengan penghasilan pasif membutuhkan cadangan yang lebih kuat untuk menghadapi fluktuasi pasar atau pengeluaran tak terduga.

    Cara Menyisihkan Dana Darurat Secara Ideal

    Cara menghitung dana darurat yang ideal yaitu kita harus mengetahui cara menyisihkan dana darurat secara ideal sebagai berikut:

    Hitung Pengeluaran Bulanan Anda

    Mulailah dengan mencatat semua pengeluaran bulanan untuk kebutuhan dasar seperti makanan, transportasi, biaya sewa/hipotek, utilitas, dan kesehatan.

    Tetapkan Target Dana Darurat

    Berdasarkan kalkulasi 3-12 bulan pengeluaran, tetapkan jumlah yang menjadi target dana darurat Anda.

    Sisihkan Secara Rutin

    Alokasikan sebagian dari penghasilan bulanan Anda secara otomatis ke rekening terpisah yang khusus untuk dana darurat. Ini bisa sekitar 10-20% dari pendapatan bulanan.

    Manfaatkan Produk Keuangan yang Tepat

    Simpan dana darurat di tempat yang likuid dan aman seperti rekening tabungan berjangka, rekening giro, atau instrumen pasar uang. Ini untuk memastikan dana tersebut mudah diakses saat dibutuhkan.

    Evaluasi dan Sesuaikan Secara Berkala

    Seiring waktu, kebutuhan dan pengeluaran bisa berubah. Oleh karena itu, penting untuk mengevaluasi kembali dana darurat Anda setidaknya setiap tahun. Selain itu, menyesuaikannya sesuai dengan kondisi finansial dan ekonomi.

    Hindari Penggunaan Kecuali Darurat

    Gunakan dana darurat hanya untuk situasi darurat yang sesungguhnya. Jika dana digunakan, segera usahakan untuk mengembalikannya ke jumlah ideal.

      Kesimpulan

      Cara menghitung dana darurat yang ideal bervariasi tergantung pada kondisi keuangan individu, status pekerjaan, dan tanggungan keluarga. Untuk single, targetkan 3-6 bulan pengeluaran, dan untuk keluarga, 6-12 bulan.

      Dana ini harus dikelola dengan disiplin untuk memastikan perlindungan keuangan yang memadai dalam menghadapi situasi tak terduga.

      Cara menghitung dana darurat yang ideal ini penting untuk melindungi individu dari ketidakpastian finansial. Selain itu, membantu mempertahankan kesehatan keuangan jangka panjang.

      Dengan demikian, dana darurat bukan hanya soal nominal yang disimpan, tetapi juga tentang kesiapan dan keamanan finansial yang dibangun untuk menghadapi masa depan yang tidak pasti.

      Lantas bagaimana cara menghitung dana darurat yang ideal menurut kalian, share ya opinimu. Siapa tahu bisa bermanfaat bagi orang lain.

      Pada postingan selanjutnya, kami akan membahas rekomendasi reksa dana untuk pemula. Produk apa saja yang dapat kalian pilih untuk investasi reksa dana pertama kali. Atau yang paling baik saat ini.

      By Didik Purwanto

      Copywriter | Ghost Writer | ex Business Journalist | Farmer

      Tinggalkan Balasan

      Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *