Cara mengelola gaji UMR

Bicara masalah gaji emang sensitif, apalagi kalau masih upah minimum regional (UMR). Terlalu membanding-bandingkan malah bikin hidup nggak tenang. Tiap hari malah kepikirian, bukannya bikin semangat kerja, justru bikin putus asa. Cara mengelola gaji UMR bikin kalian bakal lebih menikmati hidup. Sambil terus berusaha agar pendapatan makin tak redup.

Berapa Gaji UMR di Indonesia?

Sekadar catatan, UMR adalah upah minimum yang berlaku di tingkat provinsi, termasuk kabupaten/kota di dalamnya. Tingkat UMR ditetapkan gubernur dan dijadikan acuan untuk menentukan pendapatan di wilayahnya. 

Seluruh provinsi di Indonesia telah menetapkan besaran UMR masing-masing. UMR tertinggi di Indonesia pada tahun 2024 mayoritas berada di Pulau Jawa. 

Penetapan upah minimum diatur melalui dasar hukum Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 18/2022 dan PP Nomor 51/2023.

Namun ejak tahun 2000, istilah UMR sudah jarang digunakan. Pemerintah menggunakan istilah UMP dan UMK.

Istilah UMP (Upah Minimum Provinsi) dan UMK (Upah Minimum Kabupaten/Kota) lebih sering dipakai untuk menggambarkan upah minimum di suatu daerah. UMP ditetapkan oleh gubernur, sedangkan UMK ditetapkan oleh bupati dan wali kota, lalu disahkan oleh gubernur. 

Setiap pelaku usaha harus menaati UMK dan UMP yang berlaku tanpa terkecuali. 

Cara mendapatkan gaji UMR

Lebih lanjut, penetapan UMP harus didasarkan pada kondisi ekonomi dan ketenagakerjaan di daerah yang bersangkutan, termasuk mempertimbangkan variabel paritas daya beli, tingkat penyerapan tenaga kerja, hingga median upah. 

Faktor lain yang turut menjadi perhatian adalah indeks harga konsumen, kemampuan perkembangan, kelangsungan perusahaan, upah umum, kondisi pasar, tingkat perekonomian, dan pendapatan per kapita. 

Penetapan UMP dan UMK disesuaikan setiap tahun dan mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari.  Sementara itu, UMK ditetapkan dengan mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi dan inflasi di daerah yang bersangkutan. 

UMK ditetapkan sesuai dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota tersebut selama 3 tahun terakhir.

Pada tahun 2024 ini, UMR Indonesia berada di kisaran Rp 4,5 juta hingga Rp 5 juta. 

BACA JUGA:

Daerah dengan UMR Tertinggi di Indonesia

Kota Bekasi menyandang sebagai daerah dengan pemberian UMR tertinggi di Indonesia. Nilainya yang berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 561.7/Kep.804-Kesra/2023 tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) di Jawa Barat Tahun 2024, UMR di kota tersebut mencapai Rp 5.343.430.

Adapun jumlah tersebut naik sekitar 3,59% atau sebesar Rp 185.181,80 ketimbang tahun 2023 yang sebesar Rp 5.158.248.

Kota Bekasi berhasil menggeser posisi Kabupaten Karawang yang sebelumnya memegang predikat sebagai UMR tertinggi di Indonesia pada tahun 2023 lalu.

Meski menjadi daerah dengan UMR tertinggi di Indonesia, bahkan mengalahkan UMR di DKI Jakarta, penetapan UMR Kota Bekasi ini nyatanya tidak sesuai dengan rekomendasi awal yang diajukan oleh pemerintah daerah. Sebelumnya, Pemerintah Kota Bekasi merekomendasikan kenaikan UMR 2024 sebesar 14,02% hingga mencapai Rp5.880.000.

Besaran gaji UMP di Indonesia 2024

Sementara daerah dengan UMR terendah berada di Kota Tangerang Selatan. Tahun ini UMR Kota Tangerang Selatan naik sebesar 2,62% menjadi Rp 4.670.791. Adapun UMR kota satu ini di tahun 2023 adalah sebesar Rp 4.551.451. 

Daerah ini hanya unggul tipis dengan Kota Surabaya dengan UMR mencapai Rp 4.725.479. Kota Surabaya menjadi kota dengan pemberian UMR tertinggi di Jawa Timur. Menariknya, UMR di Surabaya ini jauh melebihi UMP yang ditetapkan di Surabaya, yakni sebesar Rp 2.165.244.

Cara Mengelola Gaji UMR

Tentu cara mengelola gaji UMR untuk kebutuhan sehari-hari akan berbeda setiap orang. Karena setiap orang memiliki kebutuhan dan keinginan masing-masing yang tidak bisa kita sama ratakan.

Namun biasanya pada setiap orang memiliki metode sama dalam cara mengelola gaji UMR. Mari kita bahas cara mengelola gaji UMR dan investasi yang cocok. Barangkali, cara mengelola gaji UMR berikut ini dapat menjadi patokan dalam perencanaan finansial kalian.

Cara Mengelola Gaji UMR antara lain:

Buat Anggaran yang Realistis

  • Catat semua pemasukan: Tidak hanya gaji pokok, tapi juga tunjangan, pendapatan tambahan jika ada.
  • Detailkan pengeluaran: Mulai dari kebutuhan pokok (makan, transportasi, sewa), hingga pengeluaran tidak terduga.
  • Prioritaskan kebutuhan: Pastikan kebutuhan pokok terpenuhi terlebih dahulu.
  • Cari cara untuk memangkas pengeluaran: Misalnya, memasak sendiri, mengurangi makan di luar, atau berlangganan layanan streaming yang lebih murah.

Sisihkan untuk Dana Darurat

  • Idealnya 3-6 kali pengeluaran bulanan: Dana ini penting untuk menghadapi situasi darurat seperti sakit, kehilangan pekerjaan, atau perbaikan rumah yang mendadak. Namun banyak perencana keuangan menyarankan agar memiliki cadangan minimal 6 kali pengeluaran bulanan untuk yang belum menikah dan minimal 12 kali pengeluaran bulanan untuk yang sudah menikah. 
  • Simpan di tempat yang mudah diakses: Seperti tabungan atau rekening terpisah.

Mulai Investasi

  • Jangan takut memulai dengan jumlah kecil: Bahkan dengan gaji UMR, kamu tetap bisa berinvestasi. Karena usahakan untuk menyisihkan dan bukan menyisahakan dana untuk investasi. Ada yang menyarankan minimal 10% dari gaji untuk investasi. Syukur kalau bisa lebih meski tidak disarankan lebih dari 20% karena akan memakan pos pengeluaran lainnya yang mungkin saja lebih penting.
  • Pilih investasi yang sesuai profil risiko: Jika kamu baru memulai, pilih instrumen investasi yang lebih konservatif seperti reksa dana pasar uang atau deposito.
  • Konsisten: Investasi itu seperti menanam pohon, butuh waktu untuk tumbuh. Jadi, lakukan secara rutin.
Investasi yang cocok untuk gaji UMR

Investasi yang Cocok untuk Gaji UMR

Reksa Dana Pasar Uang

  • Risiko rendah: Nilai investasinya cenderung stabil. Karena biasanya imbal hasil (return) reksa dana pasar uang lebih tinggi dibandingkan deposito, apalagi tabungan. Belum lagi, pajak deposito juga masih tinggi. Sementara reksa dana tidak dikenakan pajak.
  • Likuiditas tinggi: Mudah dicairkan jika membutuhkan dana darurat. Namun biasanya memerlukan 1-2 hari tergantung di mana tempat berinvestasi. Usahakan tidak mencairkan pas akhir pekan karena baru akan cair pekan selanjutnya.

Deposito

  • Bunga tetap: Meskipun tidak terlalu tinggi, namun memberikan kepastian. Kita tidak perlu lagi memilah jenis perusahaan yang diinvestasikan seperti reksadana.
  • Jangka waktu fleksibel: Ada banyak pilihan jangka waktu, mulai dari sebulan, 3 bulan, dan 6 bulan atau bahkan lebih.

Emas

  • Sebagai aset lindung nilai: Nilai emas cenderung naik dalam kondisi inflasi. Bahkan sejak awal tahun ini saja sudah ada kenaikan sekitar 20%.
  • Bisa dibeli dalam jumlah kecil: Cocok untuk pemula. Baik membeli dalam bentuk digital atau pun emas logam mulia.

Saham Syariah

  • Potensi keuntungan tinggi: Namun juga disertai risiko yang lebih tinggi.
  • Pilih perusahaan yang fundamentalnya kuat: Harapannya kita memiliki perasaan aman dalam berinvestasi.

Tips Tambahan Cara Mengelola Gaji UMR

  • Cari Penghasilan Tambahan: Jika memungkinkan, lakukan pekerjaan sampingan atau jual barang bekas.
  • Tingkatkan Pengetahuan Keuangan: Banyak sumber belajar gratis di internet, seperti blog keuangan, podcast, atau buku.
  • Hindari Utang Konsumtif: Utang kartu kredit atau cicilan barang konsumtif bisa menjadi beban yang berat.
  • Jangan Takut Mencoba Hal Baru: Dunia investasi terus berkembang, jangan ragu untuk mempelajari instrumen investasi yang baru.
Cara mengelola gaji UMR

Kesimpulan

Mengelola gaji UMR memang membutuhkan perencanaan yang cermat, namun bukan berarti tidak bisa mencapai tujuan finansial. Karena pada dasarnya, bukan besar kecil sebuah gaji. Tapi bagaimana kita mampu mengelola gaji untuk mencapai tujuan finansial kita masing-masing.

Ingat, kunci sukses dalam mengelola keuangan adalah disiplin dan konsisten. Dengan perencanaan yang baik dan tindakan yang tepat, kamu bisa mencapai tujuan finansialmu, meskipun dengan gaji UMR.

Pada postingan selanjutnya kita akan bahas tentang beda tabungan dan investasi. Karena banyak dari kita yang belum mengerti perbedaan antara menabung dan berinvestasi. Meski sama-sama menyimpan uang tapi hasil akhirnya akan berbeda. Penasaran? Tunggu postingan selanjutnya ya. Salam cuan!

By Didik Purwanto

Copywriter | Ghost Writer | ex Business Journalist | Farmer

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *