Cara menabung untuk generasi milenial

Apakah kalian masih ingat pesan waktu kita sekolah dulu, “Menabung Pangkal Kaya” ? Bahkan orangtua kita pun selalu mengingatkan agar menabung demi masa tua? Tentu pesan itu pasti ada maknanya. Cara menabung untuk generasi milenial ini bisa disimak, bahkan saat kita sudah memiliki anak Gen Z (anak yang lahir pada 1997-2010) hingga Gen Alpha (anak yang lahir di atas tahun 2010).

Cara menabung untuk generasi milenial

Sejarah Program Menabung

Program menabung memiliki sejarah yang panjang dan bervariasi tergantung pada konteksnya. Secara umum, konsep menabung sudah ada sejak zaman kuno ketika manusia mulai menyadari pentingnya menyimpan sebagian dari sumber daya yang mereka miliki untuk keperluan masa depan. 

Di Indonesia, salah satu bentuk program menabung yang terorganisir, seperti tabungan di bank, mulai dikenal sejak berdirinya bank-bank pada awal abad ke-20.

Bank pertama yang berdiri di Indonesia adalah De Javasche Bank (DJB). Bank ini didirikan pada tanggal 24 Januari 1828 di Batavia (sekarang Jakarta) oleh pemerintah Hindia Belanda. 

De Javasche Bank berfungsi sebagai bank sentral di masa kolonial, dan juga bertugas menerbitkan uang kertas di wilayah Hindia Belanda. Setelah Indonesia merdeka, De Javasche Bank dinasionalisasi pada tahun 1951 dan diubah namanya menjadi Bank Indonesia, yang hingga kini berperan sebagai bank sentral Republik Indonesia.

Bank pertama yang melayani nasabah Indonesia untuk menabung adalah Nederlandsch-Indische Escompto Maatschappij (NIEM), yang didirikan pada tahun 1857 di Batavia (Jakarta). 

Meskipun awalnya didirikan untuk melayani kepentingan bisnis dan perdagangan kolonial, bank ini juga menyediakan layanan perbankan bagi penduduk lokal, termasuk fasilitas untuk menabung.

Namun, bank pertama yang secara khusus ditujukan untuk melayani penduduk Indonesia adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI), yang didirikan pada tanggal 16 Desember 1895 oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah. 

BRI awalnya dikenal dengan nama “De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren” dan didirikan sebagai lembaga untuk membantu para pegawai pribumi dalam menyimpan uang mereka dengan aman.

BRI merupakan bank yang sangat penting dalam sejarah perbankan di Indonesia. Karena fokusnya adalah memberikan layanan keuangan kepada masyarakat Indonesia, terutama di pedesaan dan mendorong kebiasaan menabung di kalangan rakyat.

Manfaat Menabung

Menabung memberikan banyak manfaat, terutama untuk berbagai kebutuhan di masa mendatang. Hidup tidak ada yang tahu, baik rezeki, jodoh hingga kematian. Sebagai manusia, kita hanya berusaha, karena Tuhan yang akan menentukan. Lantas apa manfaat menabung?

Keamanan Finansial 

Menabung memberikan jaminan finansial ketika menghadapi situasi darurat, seperti kehilangan pekerjaan atau kebutuhan mendesak lainnya

Mencapai Tujuan Finansial 

Dengan mengetahui cara menabung untuk generasi milenial, seseorang dapat merencanakan dan mencapai tujuan finansial tertentu, seperti membeli rumah, membayar pendidikan, atau merencanakan liburan

Mengurangi Utang

Dengan memiliki tabungan, seseorang dapat menghindari atau mengurangi kebutuhan untuk meminjam uang, yang berarti lebih sedikit bunga yang harus dibayar

Mengelola Pengeluaran

Cara menabung untuk generasi milenial membantu seseorang untuk belajar mengelola pengeluaran, mengurangi pemborosan, dan lebih disiplin dalam mengatur keuangan

Persiapan Pensiun

Tabungan jangka panjang sangat penting untuk persiapan masa pensiun, sehingga seseorang dapat menikmati kehidupan yang nyaman setelah tidak lagi bekerja.

Secara keseluruhan, cara menabung untuk generasi milenial merupakan kebiasaan yang sangat penting untuk stabilitas dan kesehatan finansial jangka panjang.

Cara mengajarkan anak untuk menabung

Cara Menabung untuk Generasi Milenial

Cara menabung untuk generasi milenial melibatkan beberapa strategi yang dapat membantu mereka mengatur keuangan dengan lebih baik. Berikut beberapa tips cara menabung untuk generasi milenial agar kita terhindar dari fenomena makan tabungan:

Mulai dari Rp20 Ribu

  • Cara Kerja: Menabung semua uang Rp 20.000 yang kamu miliki ke dalam celengan
  • Contoh: Jika kamu habis belanja dan memiliki kembalian Rp 40.000, masukkan Rp 20.000 ke dalam celengan
  • Hasil: Dalam seminggu, kamu akan mengumpulkan Rp 280.000 dan dalam satu bulan Rp 1.120.000

Terapkan Sistem Tanggal

  • Cara Kerja: Menabung sejumlah uang yang sesuai dengan tanggal dalam bulan
  • Contoh: Pada tanggal 1, tabung Rp 30.000, tanggal 2 tabung Rp 29.000, dan seterusnya
  • Hasil: Dalam satu bulan, kamu akan mengumpulkan Rp 465.000

Mulai dari Recehan

  • Cara Kerja: Menabung semua uang receh yang kamu temukan setiap hari
  • Contoh: Sediakan celengan besar dan masukkan semua uang receh ke dalamnya
  • Hasil: Dengan konsistensi, kamu bisa mengumpulkan uang yang cukup untuk mencapai tujuan jangka panjang

Buat Daftar Pengeluaran dan Pemasukan

  • Cara Kerja: Catat semua pengeluaran dan pemasukan untuk memahami mana yang harus dihemat sehingga akan mengetahui cara menabung untuk generasi milenial dengan benar
  • Contoh: Buat daftar pengeluaran harian dan pemasukan bulanan untuk memantau keuangan

Menggunakan Aturan 50/30/20

  • Cara Kerja: Sisihkan 50% penghasilan untuk kebutuhan, 30% untuk pengeluaran, dan 20% untuk menabung.
  • Contoh: Jika penghasilan bulanan Rp 1.000.000, gunakan Rp 500.000 untuk kebutuhan, Rp 300.000 untuk pengeluaran, dan Rp 200.000 untuk menabung

Membuat Tujuan dan Target Pencapaian

  • Cara Kerja: Tentukan tujuan jangka panjang dan buat target pencapaian yang spesifik
  • Contoh: Jika ingin memiliki mobil dalam 3 tahun, tentukan anggaran bulanan untuk mencapai tujuan tersebut

Menghindari Latte Factor

  • Cara Kerja: Hindari pengeluaran kecil yang tidak perlu, seperti membeli kopi setiap hari. Kalian bisa simak pengertian Latte Factor dulu ya
  • Contoh: Gunakan kopi yang dibuat sendiri atau membeli kopi dalam jumlah besar untuk beberapa hari

Menggunakan Teknologi

  • Cara Kerja: Gunakan aplikasi tabungan dan pengelolaan keuangan untuk memantau keuangan secara mudah
  • Contoh: Aplikasi tabungan digital dan aplikasi investasi dapat membantu kamu mengatur keuangan dengan lebih baik. Kalian bisa menggunakan sistem autodebet atau menyisihkan sejumlah uang untuk tabungan
Cara menabung efektif untuk generasi milenial

Kesimpulan

Menabung, bagaimana pun caranya, harus menjadi sebuah kebiasaan yang ditanamkan pada diri sendiri, maupun anak-anak kita nanti. Meski pengertian menabung sekarang lebih luas, karena kita juga mengenal investasi, tapi istilah menabung ini pun akan menjadi hal positif dilakukan.

Berikut beberapa pesan cara menabung untuk generasi milenial dari perencana keuangan, orang terkaya di dunia, dan kutipan dari buku keuangan terkenal:

Warren Buffett (Investor dan salah satu orang terkaya di dunia):

  • Do not save what is left after spending, but spend what is left after saving.”
  • Terjemahan: “Jangan menabung apa yang tersisa setelah dibelanjakan, tetapi belanjakan apa yang tersisa setelah menabung.”

Robert Kiyosaki (Penulis “Rich Dad Poor Dad”):

  • It’s not how much money you make, but how much money you keep, how hard it works for you, and how many generations you keep it for.”
  • Terjemahan: “Bukan berapa banyak uang yang Anda hasilkan, tetapi berapa banyak uang yang Anda simpan, seberapa keras uang itu bekerja untuk Anda, dan berapa banyak generasi yang bisa Anda pertahankan.”

Dave Ramsey (Perencana Keuangan dan Penulis “The Total Money Makeover”):

  • A budget is telling your money where to go instead of wondering where it went.
  • Terjemahan: “Anggaran adalah cara untuk memberi tahu uang Anda ke mana harus pergi daripada bertanya-tanya ke mana uang itu pergi.”

Suze Orman (Perencana Keuangan dan Penulis):

  • The key to making money is to stay invested. Saving is a fine thing especially when your parents have done it for you.
  • Terjemahan: “Kunci untuk menghasilkan uang adalah tetap berinvestasi. Menabung adalah hal yang baik, terutama ketika orang tua Anda melakukannya untuk Anda.”

Benjamin Franklin (Salah satu pendiri Amerika Serikat):

  • A penny saved is a penny earned.
  • Terjemahan: “Satu sen yang disimpan adalah satu sen yang diperoleh.”

Antony Robbins (Penulis dan Motivator):

  • You can’t manage what you don’t measure, and you can’t improve what you don’t manage.”
  • Terjemahan: “Anda tidak bisa mengelola apa yang tidak Anda ukur, dan Anda tidak bisa meningkatkan apa yang tidak Anda kelola.”

Napoleon Hill (Penulis “Think and Grow Rich”):

  • Riches, when they come in huge quantities, are never the result of hard work! Riches come, if they come at all, in response to definite demands, based upon the application of definite principles, and not by chance or luck.”
  • Terjemahan: “Kekayaan, ketika datang dalam jumlah besar, tidak pernah merupakan hasil dari kerja keras! Kekayaan datang, jika datang sama sekali, sebagai tanggapan atas permintaan yang jelas, berdasarkan penerapan prinsip-prinsip yang jelas, dan bukan karena kebetulan atau keberuntungan.”

Kutipan-kutipan ini menekankan pentingnya menabung, pengelolaan keuangan yang bijaksana, dan investasi sebagai langkah kunci menuju stabilitas dan kesuksesan finansial.

Dengan mengikuti strategi-strategi cara menabung untuk generasi milenial, kalian dapat mengatur keuangan dengan lebih baik dan mencapai tujuan jangka panjang.

Pada postingan selanjutnya, kita akan bahas tentang aplikasi pencatat keuangan terbaik untuk mempermudah pencatatan keuangan secara digital.

Share yuk, bagaimana kalian mengajarkan anak menabung. Pakai cara yang mana? Adakah jumlah tertentu atau acak semampunya aja untuk ditabung?

By Didik Purwanto

Copywriter | Ghost Writer | ex Business Journalist | Farmer

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *