Cara gampang kelola keuangan ternyata tidak mudah. Bicara soal duit, semua pasti tertarik. Namun, soal investasi atau proteksi? Nah, semua pasti berbalik.
Menabung VS Investasi
Kita sebenarnya semua pasti sudah tahu. Kalau mau hidup enak, ya harus berusaha, bekerja sambil terus berdoa. Pepatah lama bilang, kalau mau kaya ya harus menabung.
Masalahnya, seberapa banyak kita mau menabung? Mau sampai berapa lama mau menabung? Di mana tempat menabungnya?
Atau adakah yang masih menabung di bawah bantal? di batang pohon bambu? di kendi tanah liat? Duh, zaman old banget tuh.
Terlebih ngomongin soal investasi. Urusan menabung saja hingga saat ini masih kecil banget. Bayangkan saja, banyak masyarakat kita masih terbatas dalam mengakses bank, apalagi produk perbankan lainnya.
Misalnya reksadana, unitlink (produk asuransi plus proteksi yang dijual di bank), saham, surat utang negara (obligasi) atau produk investasi atau proteksi dari perusahaan asuransi lainnya.
Ini yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah. Mampu menyediakan akses perbankan dan asuransi agar penduduk mampu mandiri, menyongsong masa depan nanti.
Tanpa bekal pemahaman (literasi) keuangan yang bagus, harta kita juga bakal segitu-gitu saja. Bahkan, malah tergerus akibat inflasi yang menggerogoti kekayaan kita setiap tahun.
Penelitian Credit Suisse
Penelitian dari Credit Suisse telah membuktikan. Laporan tersebut menjabarkan, satu persen orang terkaya menguasai separuh kekayaan di dunia. Ini artinya, kekayaan di dunia hanya dikuasai oleh segelintir orang.
Apakah kamu termasuk orang kaya tersebut? Mulai berpikir dari sekarang. Adakah yang salah dengan perencanaan keuanganmu? Masih sehatkah penghasilan dan pengeluaranmu? Jangan-jangan kebanyakan utang, bingung gali lubang tutup lubang?
Aduh jangan sampai deh kejadian kayak gitu. Mulai saat ini, harus belajar cara gampang kelola keuangan agar tidak kesusahan di masa mendatang.
Ternyata, cara gampang kelola keuangan kan tidak gampang. Butuh sekolah tinggi atau kursus di lembaga khusus agar kita mampu mandiri secara fulus.
Butuh lagi buku-buku tentang cara gampang kelola keuangan yang biasanya dijual mahal. Kalau pun tak mahal, teorinya memusingkan. Nasib.
Ah, cara itu kuno. Sekarang sudah ada cara gampangnya kok.
Web Series Keluarga Surya
Coba saja nonton tayangan web series Keluarga Surya di YouTube Sun Life Financial Indonesia. Video bertema keluarga dengan genre situasi komedi (sitkom) ini bakal menambah wawasan kalian soal keuangan.
Ditambah lagi, cara gampang kelola keuangan melalui gaya penceritaan dibuat gampang, sama seperti kita menonton sinetron tapi ini lebih berfaedah karena banyak ilmu.
Di episode pertama, Keluarga Surya menyuguhkan tema soal tunjangan hari raya (THR). Pas banget dengan kondisi saat ini.
Abis gajian, dapat THR, pas mau Lebaran pula. Masalahnya, uang THR itu cocoknya dihabiskan atau ditabung sih? Nah, kalian wajib nonton buat cari tahu jawabannya.
Kalian juga bisa follow akun media sosial Sun Life Financial Indonesia karena banyak kuis-kuis berhadiah seru. Cocok untuk menambah isi dompet atau proteksi dirimu.
Ke depan Sun Life Financial Indonesia akan bikin lanjutan tayangan web mini series ini sekitar seminggu sekali. Temanya juga beragam, tapi tak jauh kok dari keuangan.
Cara Gampang Kelola Keuangan
Chief Marketing Officer Sun Life Financial Indonesia Shierly Ge bilang akan menyuguhkan bahasan soal traveling, persiapan anak sekolah, hingga Piala Dunia yang bakal berlangsung jelang Lebaran ini.
Nah, sangat relevan banget kan topik yang akan diulas. Dia bilang, tayangan mendidik seperti ini akan lebih mudah dipahami masyarakat, dibandingkan harus membaca buku tebal atau seminar berjam-jam.
“Edukasi keuangan dapat dengan mudah diakses masyarakat luas dalam konten digital dengan mengusung genre komedi situasi yang sarat makna,” ujarnya.
Menurut Shierly, kampanye #LebihBaikSekarang melalui tayangan sitkom web series Keluarga Surya bakal mendorong masyarakat untuk langsung bertindak, segera berinvestasi dan memproteksi diri melalui asuransi. “Jangan Not Action Talk Only alias NATO,” katanya.
Tapi benar juga sih. Kebanyakan masyarakat NATO. Orang bilang sudah menabung kok, sudah asuransi kok, tapi kok ngga kaya-kaya juga?
Tingkat Literasi Keuangan Masih Rendah
Presiden Direktur Sun Life Financial Indonesia Elin Waty bilang, tingkat literasi keuangan di Indonesia masih rendah, apalagi soal asuransi.
Indeks literasi asuransi pada 2016 hanya 15,76 persen, turun dari survei tahun 2013 sebesar 17,83 persen. Selain itu, tingkat utilitas hanya 12,08 persen, tak jauh berbeda dengan survei pada 2013 sebesar 11,81 persen.
Artinya, hanya 15-16 orang dari 100 orang di Indonesia yang mengenal lembaga jasa keuangan asuransi dan hanya 12 orang yang menggunakan jasa asuransi. Miris juga sih.
“Inilah yang mendorong kami terus mengedukasi masyarakat. Salah satunya melalui kampanye #LebihBaikSekarang,” ujarnya.
Pengaruh Lingkungan Dalam Kelola Keuangan
Sosiolog sekaligus Guru Besar Sosiologi Universitas Indonesia Prof Dr Paulus Wirutomo bilang, pengaruh budaya, agama, dan lingkungan berperan penting dalam sistem nilai seseorang, termasuk pengambilan keputusan terkait perencanaan keuangan.
Jika memiliki keluarga yang sadar tentang perencanaan keuangan, tentu anak-anaknya akan diajari juga mengelola keuangannya dengan baik.
Bedanya, bagi generasi zaman milenial seperti sekarang, pengaruh keluarga terhadap perkembangan anak-anaknya cenderung pudar.
Generasi milenial cenderung menabung dalam jangka pendek. Lantas uangnya digunakan untuk liburan atau traveling. Banyak kejadian seperti itu, kan?
“Milenial sekarang enggan berinvestasi untuk jangka panjang. Padahal dengan literasi keuangan yang baik, generasi sekarang dapat menikmati gaya hidup masa kini tanpa mengabaikan kenyamanan hidup di masa mendatang,” ujarnya.
Nah, sudahkah kalian merencanakan keuangan untuk masa depan?