Tidak ada jalan mudah dalam berbisnis. Begitulah pepatah pengusaha yang telah kutemui. Tentu banyak suka duka yang dialami sebelum akhirnya menjadi sukses.
Namun bukan berarti kesulitan itu tidak bisa dipecahkan. Allah SWT berfirman dalam QS Al Insyirah 5-6 bahwa “Maka sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.
Harapan yang diberikan Allah SWT tersebut menguatkan kita untuk terus berusaha, tak terkecuali dalam berbisnis. Masalahnya kadang kita bingung menentukan bisnis apa yang cocok bagi kita.
Pengusaha Bob Sadino mengatakan, bisnis yang bagus adalah bisnis yang dimulai sekarang juga. Bisnis apapun kalau kita senangi akan memberikan manfaat dan kesuksesan meski harus diawali dengan jatuh bangun.
Salah satu bisnis yang marak saat ini yakni wisata halal. Mengapa wisata halal? Bisnis wisata halal ini dinilai masih sedikit pemainnya. Kebanyakan wisata umum, yang penting jalan-jalan, mengantarkan tamu, mendapatkan untung, selesai.
Wisata halal lebih dari itu. Tentunya tamu menginginkan perjalanan wisata halal ini sebagai ibadah. Dalam perjalanan tentu selalu mengingat Allah dengan tidak melewatkan salat, entah ditemukan masjid atau lokasi untuk beribadah, tempat wudhu, jam salat yang tepat, penanda kiblat saat di hotel hingga makanan halal. Pasti tidak semua agen travel mampu menyediakan itu semua.
Bila tamu nonmuslim, terkadang mereka mencari kesunyian dalam traveling, bahkan menghindari lokasi perjudian dan minum-minuman keras. Ini peluang yang sebenarnya bisa ditangkap.
Lantas apakah peluang bisnis wisata halal masih ada? Kan saya tidak punya modal dalam berbisnis, apalagi tidak pernah jalan-jalan.
Dalam Buku Bisnis Laris Manis Bisnis Wisata Halal, semua dijelaskan secara lengkap. Buku berbentuk e-paper tersebut mengatakan, jumlah muslim dunia akan terus tumbuh. Diperkirakan pada tahun 2070 populasi muslim meningkat hingga 35 persen. Populasi muda juga turut meningkat 73 persen.
Apalagi jumlah penduduk Indonesia yang mayoritas muslim tentu mendukung potensi ini. Terlebih lagi Indonesia memiliki masyarakat tingkat kelas menengah yang lebih banyak dibandingkan negara lain.
Potensi ini bisa dimanfaatkan, khususnya kelas menengah tersebut. Mereka akan menyukai jalan-jalan sebagai imbas kenaikan pendapatan.
Berdasarkan Comsec Report Traveler, wisatawan muslim pada 2014 sudah mencapai 180 juta orang dan diperkirakan terus meningkat. Di Indonesia, wisatawan muslim meningkat rata-rata 15,05 persen dalam tiga tahun terakhir. Dalam pengeluaran, wisatawan muslim dalam wisata halal mampu menghabiskan US$ 142 miliar pada 2014.
Untuk potensi bisnis, wisata halal yang bisa dicoba yakni berbisnis agen perjalanan. Alasannya, bisnis ini tidak memiliki banyak risiko, tidak perlu kantor, bahkan bisa dijalankan dari rumah sendiri atau kos sekalipun. Modalnya pun bahkan cuma bismillah alias punya tekad kuat untuk berbisnis alias tidak mengeluarkan modal besar.
Modalnya hanya ponsel untuk berkomunikasi dan rajin-rajinlah bersilaturahmi. Bukankah silaturahmi akan menambah rezeki? Begitu pula dengan bisnis ini.
Namun kenapa tidak berbisnis umrah saja? Apalagi penduduk Indonesia mayoritas muslim. Dalam buku bisnis tersebut dijelaskan memang bisnis umrah dan wisata halal bisa disinergikan. Potensi pasarnya pun masih sangat menggiurkan, bahkan hingga satu juta orang per tahun.
Namun sebagai pebisnis pemula tidak disarankan masuk bisnis umrah karena pemainnya sangat banyak dan modal yang dikeluarkan harus besar sekali. Persaingannya pun sangat ketat.
Terlebih lagi, banyak agen perjalanan yang bermasalah, khususnya yang gagal memberangkatkan jamaahnya, pengurusan visa yang sulit, hotel yang kadang penuh, hingga izin umrah yang tidak gampang.
Dalam berbisnis wisata halal, kita bisa menawarkan paket perjalanan ke luar negeri. Saat ini sudah banyak negara Asia yang menawarkan wisata halal, misalnya Malaysia, Korea Selatan, hingga Jepang. Dalam buku setebal 84 halaman itu akan dijelaskan semua.
Di dalam negeri, pemerintah sedang menggenjot wisata halal dengan menyediakan lokasi wisata yang berkaitan dengan ruhani maupun kegiatan fisik yang Islami. Beberapa provinsi dan hotel pun sudah mendapatkan gelar destinasi pariwisata halal.
Bisnis wisata halal akan terus tumbuh dan semakin banyak peminatnya. Traveling juga menjadi salah satu perintah untuk dilakukan bagi seorang muslim. Traveling bisa menjadi sarana belajar, melapangkan hati, dan mengenal betapa dahsyat dan indahnya ciptaan Allah di muka bumi.
Buku Bisnis tersebut akan menjelaskan langkah-langkah menjalankan bisnis wisata halal sejak awal, bahkan tanpa modal sekalipun. Kiat-kiat penjualannya pun akan dibeberkan secara mudah, bahkan bisa dijalankan dari rumah.
Nah, tunggu apalagi. Kalau ada pilihan bisnis yang mudah, kenapa pilih yang sulit? Apalagi ini bisnis wisata halal yang InsyaAllah berkah dunia akhirat.
