Hukum transaksi judi online

Lagi rame wacana pemerintah yang akan memberikan bansos bagi korban judi online. Kalau sampai wacana itu direalisasikan, masyarakat akan berbondong-bondong ikut judi online. Bahkan pemerintah juga mempersilakan masyarakat untuk judi online untuk biaya kuliah. Parah. Pemerintah sama sekali nggak menyelesaikan masalah, tapi malah menambah beban anggaran bansos yang nggak lumrah atau makin menjerat masyarakat dengan beban utang demi biaya kuliah. Cara berhenti judi online harus lebih disosialisasikan biar beban masyarakat tidak bertambah.

Hukum Judi Online

Sudah kita ketahui bersama, orang yang terlibat dalam judi online bakal kena penjara. Hal ini sesuai dengan Pasal 27 ayat 2 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Hukum judi online bakal terancam penjara paling lama 10 tahun. Selain itu, pelaku judi online bakal kena denda paling banyak Rp 10 miliar. Tentang denda ini sudah tercantum dalam Pasal 45 ayat 3 Undang-Undang ITE.

Dalam semua agama pun, judi juga dilarang. Pasalnya, bermain judi dapat merusak otak, akhlak, dan dompet. Merusak otak karena tindakan judi bakal memicu pelepasan zat kimia dalam otak. Seperti dopamin dan serotonin. Hal ini membuat pelaku merasa senang dan ingin terus berjudi hingga untung tinggi.

Cara transaksi judi online

Merusak akhlak karena tindakannya telah melanggar aturan agama. Ujungnya, bisa mendapat dosa dan hilang kewarasan sehingga bisa melakukan apa pun di luar nalar. 

Merusak dompet karena pelaku judi, termasuk judi online bisa kehilangan akal sehingga menjual semua aset yang dimiliki dengan harapan bisa untung lagi.

Cara Berhenti Judi Online

Teman sekantorku juga menjadi korban judi online. Sebenarnya nggak pantas juga sih disebut korban. Karena dia dengan sadar menjadi pelaku judi online, meski bukan bandar.

Sampai sekarang, dia berutang Rp 7 juta padaku. Sudah 2 tahun belum bayar utangnya sama sekali. Udah banyak pesan yang kukirimkan padanya, namun nomor kontakku malah diblokir.

Sekalinya terkirim, pesanku cuman dibaca dan tak digubris sama sekali. Emang sih, dua tahun lalu dia pernah berkata bakal ngelunasin semua utangnya. 

Saat itu, dia belum bisa bayar karena gajinya habis buat bayar cicilan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Dia pun iseng-iseng beli kripto, seperti bitcoin untuk menambah porto investasi. Namun sayang, dua tahun terakhir investasi kripto lagi nyungsep. Otomatis, ya dia berpotensi rugi.

Di sisi lain, dia juga mencoba peruntungan judi online. Malangnya lagi, dia juga tidak pengalaman soal judi. Alhasil, ya duitnya pun raib. Untung pun ghoib. 

Kalau sampai dia baca tulisanku ini nanti, semoga dia bisa sadar atas perilakunya. Cara berhenti judi online bisa jadi harapan agar keuangannya lekas membaik dan bangkit dari keterpurukan.

Menyadari Masalah

Akui bahwa ada masalah dengan kebiasaan judimu. Bagaimana pun, kalian dengan sadar diri investasi penuh risiko tinggi. Apalagi tidak ada bekal ilmu sama sekali.

Tapi, judi kan nggak perlu ilmu. Karena ini semua kan semua ulah bandar yang lebih jitu. Ulah orang kaya yang ingin makin kaya dan makin mempermiskin orang miskin.

Cari Dukungan

Bergabung dengan kelompok pendukung seperti Gamblers Anonymous. Gamblers Anonymous adalah organisasi internasional yang terdiri dari pria dan wanita yang telah mengalami masalah judi dan ingin berhenti. 

Program ini didasarkan pada prinsip-prinsip Anonim Alkoholik (AA) dan menggunakan metode 12 langkah untuk membantu anggota mengatasi kecanduan judi. 

Anggota bertemu secara teratur dalam kelompok untuk berbagi pengalaman, memberikan dukungan, dan belajar dari satu sama lain. 

Pertemuan Gamblers Anonymous biasanya bersifat rahasia dan menawarkan lingkungan yang aman bagi para anggotanya untuk berbicara secara terbuka tentang perjuangan mereka dengan judi.

Selain itu, kalian bisa mencari bantuan dari keluarga dan teman.  Itu pun kalau ada yang mau memberikan utangan. Asal jangan berutang lagi kepadaku. Duitku saja belum kau kembalikan.

Bantuan Profesional

Konsultasikan dengan konselor atau terapis yang spesialis dalam kecanduan judi. Utamakan ustad atau pemuka agama yang mengerti masalah judi. Sehingga bisa menerangkan dampak judi, termasuk cara berhenti judi online.

Asal jangan ke ustad yang ngomel-ngomelin kita dengan ngatain kita jadi ahli neraka. Bagaimana pun, manusia memang tempat salah dan doa. Kita nggak butuh ceramah, tapi butuh penenang dan solusi.

Bisa juga ke psikolog yang bisa menenangkan diri kita. Sehingga tidak membuat tindakan di luar nalar. Misal sampai cerai dengan pasangan, menjual aset keluarga atau sampai membunuh saudara karena enggan memberikan utang.

Blokir Situs Judi

Gunakan perangkat lunak untuk memblokir akses ke situs judi online. Tanggalkan semua gawai yang terhubung ke akses judi. Bahkan blokir juga teman-teman yang selalu mengajakmu judi online.

Aktivitas Pengganti

Temukan hobi atau aktivitas baru yang positif untuk mengalihkan perhatianmu. Entah bercocok tanam, ikut komunitas wirausaha, bergabung dengan kelompok literasi investasi dan lain sebagainya.

Hukum transaksi judi online

Cara Membayar Kerugian Akibat Judi Online

Memang tidak bisa secara langsung untuk bisa lepas dari cara berhenti judi online. Namun kita setidaknya bisa memulai dari hal-hal kecil sehingga bisa lepas sama sekali dengan judi online.

Lantas bagaimana kalau kita memiliki utang yang banyak ke saudara apalagi bank? Ya pelan-pelan harus segera membayar. Namun kita bisa cek cara membayar kerugian akibat judi online ini ya. Asal jangan sampai mengharapkan bansos karena kita korban judi online.

Evaluasi Keuangan

Buat daftar semua utang dan pendapatanmu. Catat semua orang atau bahkan bank yang memberikan utang padamu. Syukur kalau bisa melihat bunga yang dikenakan sebagai dampak telat membayar utang.

Cek juga semua aset yang kita miliki. Bicarakan dengan keluarga apakah kemungkinan dapat menjual aset tersebut demi membayar utang.

Buat Rencana Pembayaran

Prioritaskan pembayaran utang dengan suku bunga tertinggi terlebih dahulu. Biasanya dengan pihak perbankan. Kalau saudara, kemungkinan kecil untuk memberikan bunga. Bisa membayar penuh aja sudah bagus.

Kalau dengan bank, bicarakan dengan mereka. Apakah ada kemungkinan untuk memberikan keringanan. Entah menunda pembayaran atau memperkecil bunga lanjutan. Sehingga kita bisa cara berhenti judi online dengan relatif lebih gampang.

Cari Bantuan Keuangan

Pertimbangkan untuk bekerja sama dengan konselor keuangan atau menggunakan layanan pengelolaan utang, asal jangan pinjaman online (pinjol) ya. Namun cara berhenti judi online ini biasanya berbayar sih.

Lebih baik cari bantuan keuangan agar kita bisa cara berhenti judi online terbaik dari keluarga. Tentunya, mereka akan memberikan bantuan kredit tanpa bunga. 

Itu pun kalau saudara bahkan temanmu baik ya. Masalahnya, aku dulu terlalu baik kepada orang. Sampai nggak sadar jadi korban kejahatan teman. Pinjam duit tapi nggak bisa balikin sesuai waktu yang ditentukan.

Penghematan

Kurangi pengeluaran yang tidak perlu dan gunakan dana tersebut untuk membayar utang. Cara berhenti judi online ini dengan memprioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan pokok. Sisanya, untuk bayar utang ke semua orang, bahkan untuk bank.

Pendapatan Tambahan

Cari pekerjaan sampingan atau sumber pendapatan tambahan untuk mempercepat pembayaran utang. Kalau tidak ada pekerjaan tambahan kantoran, bisa mencoba dengan ojek daring. Atau berjualan kecil-kecilan hingga ikut afiliasi marketing yang tanpa modal.

Intinya, usahakan mendapatkan pendapatan tambahan agar mampu membayar cicilan utang. Usahakan jauhi judi online lagi atau ikut pinjol serta paylater untuk memeroleh pendapatan tambahan ini biar kita lebih fokus mencari penghasilan yang lebih halal.

Cara berhenti judi online

Kesimpulan

Judi offline maupun judi online memang sudah mewabah. Masyarakat kecil hingga masyarakat kelas atas pun keranjingan aktivitas ini dengan mudah.

Mereka berharap memperoleh pendapatan dengan kerjaan tanpa perlu bersusah payah. Cukup dengan ilmu yang diperoleh dari wangsit/omongan orang lain agar taruhanmu menang mudah.

Namun sayang, semakin mudah pekerjaan, nyatanya tidak mendapatkan cuan dengan gampang. Risiko tetap ada karena judi offline dan judi online pun tetap bandar yang menentukan.

Peluang menang pun masih tetap ada meski tetap besar peluang untuk kalah. Makanya, lebih baik hindari judi online agar rezeki kita bisa untuk hidup lebih berkah. 

Pada postingan berikutnya, kita akan bahas nikah dulu atau mapan dulu? Banyak yang masih khawatir untuk menuju jenjang pernikahan. Karena nikah tidak hanya melulu enak-enaknya, tapi harus memikirkan segala bentuk pahit manis kehidupannya.

By Didik Purwanto

Copywriter | Ghost Writer | ex Business Journalist | Farmer

17 thoughts on “5 Cara Berhenti Judi Online”
  1. suka ngeri sendiri sama orang yang sudah kecanduan judi online. mungkin seperti kecanduan narkoboy ya, susah juga buat sembuhnya kecuali memang dimulai dari diri sendiri dulu buat benar-benar berhenti. dukungan orang sekitar sangat penting. bukan hanya biar bisa berhenti. tapi jadi rem, kalau-kalau tergoda lagi

  2. judi online semakin mengkhawatirkan ya mas, perkembangannya masif dan cepet banget, susah dibendung situsnya. semoga kita tidak ikutan terjun ke dunia judi online ini, serius bukan untung tapi malah buntung

  3. Judol emang mengerikan ya.
    Kalo kata ex pemain emang disetting awalnya menang terus lalu kalah dan nomboknya banyak. Semoga ga ada lagi yg kena judol dan diutangin oleh pemain.

  4. Semalam liat video yang kebetulan lewat, bapak-bapak yang terpaksa main slot dan jadi karena klo nggak gitu katanya ngga makan. Dia usaha tapi sepi ngga ada yang datang katanya.

  5. Agak miris juga kebijakan yang akan diambil pemerintah. Mas iya, ada bansos bagi korban judi online. Nanti para pelakunya keenakan. Ah, main judi online aja, toh nanti keluarga ditanggung pemerintah. Jadi memang kuncinya pemberantasan judi online dulu. Dan lebih baik jangan terpengaruh mencoba judi onilne. Kalau sudah terjerat, susah lepas.

  6. Judi itu ngeri kak, dan jadi ngeri juga kalau tau pejabat/calon pejabat hobi judi. Nah, herannya kenapa situs judi online tumbuh subur di Konoha ya?

  7. Faktor lingkungan, dan tentunya dari diri sendiri juga ya dengan tekad yang kuat untuk berhenti bermain judol ini. Apalagi kalau tahu juga bahwa lebih banyak mudharatnya ketimbang manfaatnya, kan

  8. Sepakat. Mereka “pelaku judi online”, bukan korban. Dan sebagai pelaku, mereka tidak perlu dapat bansos. Berjudi secara sukarela kok disebut korban

  9. Ngeri ya judol ini. Bener-bener bisa bikin korban jiwa. Ngeri kalau denger cerita-ceritanya. Emang, sebaiknya harus ada kesadaran untuk berhenti dan orang sekitar membantu. Yang sedih, kalau yang bersangkutan tidak sadar diri. Orang terdekat yang tersiksa.

  10. Judi online ini manghancurkan banyak keluarga. Yang saya sayangkan, apakah mereka tidak sadar dampak negatifnya ketika melakukan judi onlline. Tapi memang judi itu seperti candu. Kalau belum sampai menang, gak akan berhenti. Tapi kalau sudah menang, dia akan penasaran untuk terus supaya menang lagi dan lagi…

  11. wajib banget dibaca oleh orang-orang yang suka melakukannya biar bisa berhenti dan ga mengulangnya lagi, dan pastinya tips di atas bakal ngebantu banget yang sudah melakukannya, apalagi ada payung hukumnya harus mereka takut ya

  12. Duh makasih mas didik sudah menuliskan ini, berharap semoga pelaku judi di luar sana segera sadar dan punya niat berhenti, lalu ketemu artikel ini dan terbantu untuk segera stop dan ngga balik lagi

  13. Waduh, memang kalo kalo sekali coba judol, pasti bakal ketagihan sih. Cara berhenti judi online padahal gak susah² amat ya. Asal tahu diri aja.

  14. Sebenernya alur pemerintah memikirkan orang yang terjerat judi online ini bisa dipahami.
    Namun jadi disalah artikan “Kalau gitu, gue judol aja biar dapet bansos.”
    Ya abis gimana yaah.. judol ini salah satu “Harapan” (meskipun kita sama-sama tau kalau itu harapan semu) untuk dapat uang dengan cara cepat.
    Dan efeknya memang jadi gambling. Either makin kaya atau makin runtuh.
    Semua orang kalau dikasih tau “Ya itu uda diatur sistem” kan gak akan percaya yaa.. apalagi belum sampek keceblos sendiri.
    Yaitulaaa…psikologis manusia.
    Aku gak menormalisasi. Tapi bagi pengusaha judol, sisi sisi sensitif impulsif inilah yang dimanfaatkan dengan baik.

    Ka Ditto, semoga uangnya cepet balik yaa..
    Tapi kalaupun mau memberi keluangan waktu bagi sang peminjam, in syaa Allaah pahalanya mengalir setiap hari.

  15. judi online ini makin lama makin meresahkan, makin banyak prang-orang yang tertarik ikutan terutama anak-anak muda, duh ngeri deh bayanginnya

  16. Sekarang tuh banyak banget judi online yang berkedok sebagai game. Padahal kan tetep aja judi online. Semoga yang sedang mengalami kesusahan akibat judi online bisa keluar dari permasalahannya karena judi itu semenakutkan itu.

  17. Ih gak kebayang bisa ada judi online yg makin gak karuan gini ya.. dulu judi langsung aja sampe umpet-umpetan gak keberantas, sekarang makin canggih ttp aja gak keberantas :(

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *