CEO McDonald’s Corp Don Thompson akan mengundurkan diri akhir Februari. Hal ini dipicu keuangan perusahaan yang terus memburuk dalam satu dasawarsa terakhir.
Posisinya akan digantikan Chief Brand Officer Steve Easterbrook. Saham perusahaan langsung melonjak 3,2 persen setelah pengunduran diri Thompson.
Thompson merupakan mantan bos McD Amerika Serikat. Lelaki 51 tahun ini memegang kendala McD pusat sejak Juli 2012. Namun sejak kepemimpinannya, keuntungan perusahaan terus menurun.
Hingga September lalu, McD melaporkan penurunan jumlah gerai. Padahal restoran cepat saji lainnya justru menambah gerai.
Ia mengklaim penjualan perusahaan tertekan kekacauan politik dan ekonomi di Eropa dan masalah keamanan pangan di China. Beberapa waktu lalu, McD sempat diisukan memakai ayam kadaluarsa sehingga pelanggan di Jepang protes.
“Saya tidak berpikir (menjadi CEO) terlalu banyak kejutan. Mungkin dalam waktu, tapi tidak dalam tindakan. Ini menjadi sesuatu yang orang lain telah bicarakan sebelumnya,” kata analis Sanford Bernstein Sara Senatore.
McD memerkirakan bisnisnya hingga semester I-2015 masih melemah. Perusahaan juga akan memangkas anggaran pembangunan tahunan ke level terendah sejak lima tahun terakhir, khususnya akibat membuka restoran terlalu sedikit di pasar.
Sebagai pengganti Thompson, Easterbrook dinilai mampu berinisiatif dalam penjualan digital dan upaya meningkatkan inovasi menu. Pengamat industri mengatakan, rekam jejaknya sangat baik, terutama saat menjalankan bisnis di Inggris.
Berdasarkan sumber Guardian, bisnis yang dijalankan pada era 2000-an justru fokus pada bisnis inti hamburger. Itulah sebabnya, Easterbrook diminta memfokuskan McD ke makanan tersebut.
“Inggris telah menjadi pasar yang bagus bagi mereka untuk waktu yang lama. Tapi itu tidak selalu. Dia bagus memainkan peran dalam perputaran,” katanya.
Masalahnya, pengalaman Easterbrook di Inggris apakah mampu diterapkan di Amerika Serikat, khususnya menandingi pesaing seperti Five Guys Burgers dan Fries, Chipotle Mexican Grill, dan outlet kecil lainnya. Jenis restoran cepat saji tersebut menyediakan produk segar berkualitas tinggi.
Easterbrook memang memiliki pengalaman memimpin restoran cepat saji. Pada 2011, ia sempat meninggalkan McD dan memimpin restoran di Inggris, PizzaExpress LTD kemudian Wagamama Ltd yang menjadi jaringan restoran mie Jepang. Ia kembali ke McD pada 2013.
Christopher Rowane, seorang manajer portofolio di Bahl & Gaynor Investment Counsel mengatakan telah memiliki satu juta saham di McD. Easterbrook adalah pilihan logis memimpin perusahaan.
“Saya pikir dia sangat pas. Ini benar-benar kita melihat kekosongan posisi di McD. Mereka mencoba benar-benar mencari merek untuk dapat mendorong pertumbuhan penjualan dengan toko yang sama,” katanya.
Sumber: Reuters