Bakso Malang Khas Juragan

Photo of author

By Didik Purwanto

DSCF4109[1]

Bosan menjadi pegawai memicu Eka Hardiansyah membuka usaha bakso. Mantan pegawai sebuah perusahaan Jepang ini merasa hidup sebagai pegawai tidak menantang karena hanya melakukan rutinitas monoton tanpa tantangan berarti setiap hari.

Pria berusia 29 tahun ini membuka sebuah warung bakso di Apartemen Kebagusan, Jakarta Selatan. “Saya pribadi bukan orang yang suka rasa aman. Kalau terlalu lama melakukan rutinitas jadi bosan,” kata Eka.

Penyuka kegiatan alam ini merasa membuka usaha memiliki tantangan yang tidak pernah terduga setiap hari. Namun hasil yang didapat menjadi kepuasan untuk terus berkembang. “Itu geregetnya,” kata dia.

Ide awal membuka usaha ini ternyata berasal dari keinginan keras keluar dari pekerjaan yang telah ditekuni selama tiga tahun terakhir. Sebelum merealisasikan, Eka merasa perlu tetap memiliki pemasukan untuk kehidupan ke depan.

Dibantu Insan, seorang kawan asal Purwakarta, Eka memberanikan diri membuka usaha ini. Ia telah membuka sebuah usaha yang sama di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Tepat akhir Agustus 2015 Eka membuka warung makan bakso di kios berukuran 3×5 meter di Apartemen Kebagusan, Jakarta Selatan. Ia membuka usaha dengan modal Rp 80 juta yang diperoleh dari hasil tabungan selama bekerja.

Untuk nama merek dagangannya, ia mematenkan nama Bakso Juragan. Ia terinspirasi memakai nama merek itu diambil dari karakteristik konsumen di Jakarta yang enggan mengambil makanan sendiri atau prasmanan. Mereka cenderung ingin dilayani pelayan, seperti seorang juragan. “Jadi yang datang ke sini dipanggil juragan semua,” kata dia.

Bakso yang dibuatnya sejenis dengan bakso Malang yang ada di pasar. Namun ia memiliki rasa yang menarik karena kebetulan Eka meracik sendiri bakso ini. Bahan-bahan yang digunakan diperoleh dari produsen daging terbaik di pasar tradisional di Indonesia. Untuk menjaga agar aman dikonsumsi, ia memilih tidak menggunakan bahan pengawet pada produknya.

Eka tak hanya menyuguhkan bakso tapi ada juga batagor, soto, hingga nasi goreng sebagai makanan pelengkap. Ada juga sirup Tjampolay, sebuah sirup legendaris asal Jawa Barat.

Pelanggan setianya kini bukan hanya penghuni Apartemen Kebagusan melainkan seluruh warga Jakarta, Depok, Tangerang, hingga Bekasi. Bakso Juragan bahkan telah bekerja sama dengan operator aplikasi Go-Jek dan Food Panda. “Kita juga melayani delivery order melalui berbagai akun media sosial kami,” katanya.

Meski usaha ini baru berjalan sekitar lima bulan, tapi Eka mampu meraup omzet mencapai Rp 15 juta per bulan. Eka berencana mengembangkan usaha hingga ke Depok, bahkan akan menambah makanan pada daftar menunya untuk menambah minat pecinta bakso.

“Rencana buka toko baru dengan brand soto di sekitar depok,” katanya.

DSCF4116[1]

Percaya Keajaiban Tuhan

Menjalankan usaha tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Hal serupa juga dirasakan Eka Hardiansyah yang seorang lulusan sarjana Teknik Industri Universitas Gunadarma.

Selama menjalani usaha Bakso Juragan, ada saja tantangan yang dihadapinya. Namun tak jarang ia menemukan kejutan menarik sebagai pengalaman berwirausaha.

Eka merasa mendapat kesulitan menjalankan usaha ini saat libur panjang Lebaran, Natal, dan Tahun Baru. Sebagian besar pelanggannya berlibur ke luar kota dan keuntungan pun menurun.

Namun usaha ini mendapat dukungan besar dari teman-teman sepekerjaan. Bahkan tak sedikit mereka menjadi pelanggan setia. “Beberapa kemarin ada yang pesan untuk catering saat Natal,” katanya.

Salah satu pengalaman menarik lain baginya, bulan lalu Eka sempat hampir tidak bisa membayar dua orang pegawainya lantaran sepi pelanggan. Kedua pegawainya harap-harap cemas dan Eka pun sempat khawatir tidak dapat membayar pegawainya. “Tapi saya percaya keajaiban pasti ada. Itu sudah jaminan Tuhan,” katanya.

Namun siapa sangka, sehari sebelum gajian tiba, warung baksonya kebanjiran pelanggan dan warung untung besar. Kekhawatiran Eka dan pegawai sirna. Kedua pegawainya dapat menikmati libur akhir tahun.

“Kita kadang pusing tapi terkadang kalau mau pasrah dengan Tuhan, rezeki akan selalu ada. Asal yang penting menjalankan usaha dengan tekun dan jangan menyerah. Ketika (usaha) masih jalan, rezeki akan berasal dari mana saja,” katanya.

DSCF4106[1]

Nama : Eka Hardiansyah
Alamat : Komando Boarding House Depok Margonda
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 30 Oktober 1986
Pendidikan terakhir : Strata Satu Teknik Industri Gunadarma
Kontak : 08568886663
Instagram : baksojuragan
Facebook : facebook.com/bakjur
Path : Bakso Juragan

Tinggalkan komentar