APAC Predator League 2019 siap digelar kembali. Indonesia siap juarai APAC Predator League 2019 dari dua kontingen yakni BOOM.ID dan Aerowolf.TeamEight. Mereka siap bertarung memperebutkan gelar juara di ajang Asia Pasific (APAC) Predator League 2019. Ajang grand final kompetisi permainan Defense of the Ancients (DOTA) 2 dan PlayerUnknown’s Battlegrounds (PUBG) ini akan berlangsung di Bangkok, Thailand, pada 15-17 Februari 2019.
Perjuangan Melalui 10 Match
Kedua tim tersebut berhasil mengalahkan 15 tim lain (462 orang) melalui pertarungan 10 match pada map Erangel dan Miramar. Tim dibagi dalam 8 tim DOTA 2 dan 16 tim PUBG. Babak kompetisi ini berlangsung di Atrium Mall Taman Anggrek, Jakarta Barat, Jumat-Minggu (25-27 Januari 2019).
Di akhir pertandingan, Aerowolf.TeamEight menorehkan prestasi dengan skor tertinggi setelah mengoleksi 131 poin dengan melakukan 66 kills. Aerowolf.TeamEight berselisih 30 poin dengan Ghost Alliance Ayres yang menduduki posisi runner-up.
Aerowolf.TeamEight dengan pemain AW8_EntruvNIMO, AW8_KatouNIMO, AW8_ExagonIDNIMO, AW8_ArthurNIMO menjadi juara dalam game PUBG.
BOOM.ID yang beranggotakan Fbz, Fervian, Khezcute, Jhocam, dan Mikoto berhasil memenangkan pertandingan game DOTA 2 setelah bertanding melawan The Prime di babak final. BOOM.ID memenangkan permainan dengan skor akhir 2:0 melawan The Prime yang akhirnya harus puas di posisi runner-up.
BOOM.ID dan Aerowolf.TeamEight Wakil Indonesia
Presiden Direktur Acer Indonesia Herbert Ang mengucapkan selamat kepada BOOM.ID dan Aerowolf.TeamEight yang berhak mewakili Indonesia ke Grand Final Asia Pacific Predator League di Bangkok, Thailand, bulan depan.
“Pencapaian ini langkah berarti dalam meraih sukses dan rencana jangka panjang menjadi tim esports yang disegani di Asia Pasifik,” kata Herbert di Jakarta, Minggu (27/1).
Herbert bilang, tim yang bertanding ini telah memasuki babak kualifikasi sejak November 2018 di 14 kota di Indonesia. Sekitar 462 orang ikut kualifikasi dalam tahap ini. “Tahun lalu, Acer hanya menyelenggarakan kualifikasi di 12 kota di Indonesia,” ujarnya.
Herbert mengharapkan BOOM.ID dan Aerowolf.TeamEight yang akan bersaing di Thailand bulan depan mampu mengharumkan nama Indonesia di kancah esports Asia. “Tahun lalu, Indonesia juara 2. Tahun ini, kami berharap Indonesia bisa juara 1,” katanya.
Plt Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Chandra Bakti mengaku senang karena Acer dapat mendorong anak-anak muda berkompetisi dengan semangat dan mengadu strategi untuk menjadi wakil terbaik Indonesia di Grand Final Asia Pacific Predator League 2019 di Thailand.
“Kami mengapresiasi inisiatif dan komitmen Acer menjadi salah satu penggerak industri esports nasional. Semoga dapat terus bersama-sama membangun talenta muda anak Indonesia yang produktif dan berprestasi,” ujar Chandra.
APAC Predator League 2019
Putaran Final Indonesia APAC Predator League 2019 menghadirkan rangkaian kegiatan seru untuk pengunjung seperti Predator Thronos Experience, Cosplay & Coswalk Competition, Fighting Mini Games, Product Auction hingga penampilan dari Shojo Complex. Tercatat sebanyak lebih dari 10 ribu pengunjung menghadiri acara selama tiga hari tersebut.
Acer Consumers Lead of Intel Asia Pacific Japan Yohan Wijaya mengatakan, tahun lalu kompetisi DOTA 2 diikuti 1.190 orang. Tahun ini diperkirakan melonjak hingga 6.000 orang.
“Tahun ini belum tahu data finalnya karena 14 negara masih dalam babak kompetisi,” kata Yohan.
Tahun ini, APAC Predator League 2019 diikuti oleh 16 negara, yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Taiwan, Filipina, Singapura, Hong Kong, Makau, India, Australia, Korea Selatan, Sri Lanka, Jepang, Myanmar, dan Mongolia.
Babak final APAC Predator League 2019 akan memperebutkan hadiah US$ 400 ribu atau sekitar Rp 6 miliar. Waaah, banyak banget hadiahnya.
Buat penggemar game, saat babak kompetisi di Mall Taman Anggrek, Acer juga menghadirkan Predator Thronos, singgasana gaming paling mutakhir.
Singgasana gamers kelas sultan ini sudah hadir ke Indonesia sejak awal Januari 2019. Pengunjung dapat merasakan langsung serunya pengalaman bermain games yang sangat imersif dan seperti nyata di atas Predator Thronos.
“Ke depan, kita akan lihat setelah babak final di Bangkok. Nanti kami akan bikin pertandingan esports kelas dunia. Semoga kami bisa mewujudkannya,” katanya.
Berita segar di tengah tren semarak esports di Indonesia