scmp 6 oct 2014b scaled

scmp-6-oct-2014b

Pendiri Alibaba Group Holding Ltd Jack Ma sedang dalam pembicaraan membeli saham di penerbit surat kabar South China Morning Post (SCMP). Rencana pembelian bisa membantu bisnis perusahaan karena selama ini banyak yang mulai meninggalkan media tradisional dan beralih ke media online.

Dua sumber yang mengetahui masalah itu mengatakan, negosiasi sudah berada pada stadium lanjut. Namun tidak mau diidentifikasi karena negosiasi pribadi.

Salah satu sumber lain menyebut, penandatanganan kerja sama akan diumumkan segera meski nilai kesepakatan belum diketahui.

SCMP semula dimiliki taipan media Rupert Murdoch namun pada 1993 menjual sebagian besar sahamnya ke miliarder Malaysia Robert Kuok. SCMP dan Alibaba menolak berkomentar.

Namun ketika Jack Ma ditanya apakah tertarik membeli SCMP dalam sebuah wawancara bulan ini, dia mengatakan sedang melihat banyak perusahaan sekarang. Upaya untuk menghubungi kelompok Kuok pun belum berhasil.

Alibaba tampaknya mengikuti jejak Amazon.com Inc. CEO Amazon Jeff Bezos membeli Washington Post pada 2013. Di antara serbuan masif media online, Bezos justru mengakuisisi media tradisional.

Langkah serupa dilakukan salah satu pendiri Facebook Inc, Chris Hughes. Dia membeli saham mayoritas di Majalah New Republic pada 2012.

SCMP Group Ltd telah mengalami penurunan laba tiga tahun terakhir dan perdagangan di bursa saham Hong Kong dihentikan sejak Februari 2013 setelah perusahaan gagal memiliki setidaknya 25 persen saham untuk investor minoritas.

Surat kabar berbahasa Inggris ini telah berusia 112 tahun dan menjadi aset yang paling terlihat. Kelompok perusahaan juga bergerak pada bisnis mulai dari perekrutan di majalah dan percetakan.

China Daily melaporkan awal bulan ini bahwa rumor yang beredar menyatakan Alibaba sedang dalam pembicaraan untuk berinvestasi di SCMP Group.

Laporan terkini, Alibaba Group Holding Ltd telah menyetujui kesepakatan pembelian surat kabar South China Morning Post (SCMP) dan aset media lainnya dari SCMP senilai US$ 266 juta (sekitar Rp 3,72 triliun). SCMP menilai penjualan akan memberi kepastian penerbitan masa depan dan membuka nilai pasar yang lebih besar.

Sebagai surat kabar berbahasa Inggris terkemuka di Hong Kong, SCMP melaporkan isu-isu dan topik sensitif bagi China daratan. “Saya pikir itu menarik apakah wartawan dan staf redaksi yang ada akan tetap tinggal. Kita akan melihatnya,” kata analis politik City University of Hong Kong James Sung.

Sumber: Bloomberg Reuters

By Didik Purwanto

Copywriter | Ghost Writer | ex Business Journalist | Farmer

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *