Alasan tidak perlu memakai kartu ATM lagi

Dengan segala kemudahan layanan pembayaran nontunai (cashless), aku kini jarang bahkan hampir tidak pernah memakai kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) lagi. Alasan tidak perlu memakai kartu ATM lagi karena perbankan sudah menyediakan layanan setor hingga tarik tunai tanpa ATM melalui aplikasi.

Untuk layanan lainnya pun, sudah tersedia melalui masing-masing aplikasi perbankan. Asal tersedia layanan internet, kita dapat bertransaksi secara lancar tanpa perlu ATM lagi.

Biaya Admin Bank Sangat Membebani

Meski terkesan sepele, biaya administrasi perbankan tuh makin memberatkan. Apalagi kalau gaji seret dan pengeluaran makin tak tertahankan. Rasanya melepas uang Rp 10.000 pun sayang.

Saat ekonomi sulit, tentu pilihan utama adalah mengurangi pengeluaran yang tidak perlu. Jika perlu, mengalihkan dana ke perbankan digital yang tidak membebani biaya administrasi merupakan pilihan jitu.

Duit kita pun aman. Tak terkena potongan yang sebenarnya kita tidak pernah menggunakan. Salah satunya, ya potongan biaya administrasi, khususnya dari penggunaan kartu ATM yang sebenarnya kita tidak pernah menggunakan.

Soalnya, perbankan sudah memberikan peringatan. Kita tetap harus membayar biaya administrasi meskipun kartu ATM tak digunakan.

Aku pernah bertanya kepada salah satu customer service perbankan. Mungkinkan kita bisa menolak saat diberikan kartu ATM, terutama saat membuka rekening. Atau bisa saja tidak memperpanjang lagi kartu ATM yang sudah kedaluwarsa.

Jawabannya tidak bisa, sodara! Kita akan tetap diberikan kartu ATM saat membuka rekening. Bahkan saat kartu ATM kita kedaluwarsa pun, otomatis kartu ATM tidak bisa dipakai ya. Namun biaya administrasi kartu ATM pun tetap ada. Ngeselin banget, kan?  

Akal-akalan Perbankan Cari Cuan

Namanya juga bisnis. Segala sesuatu pun harus bisa menjadi uang. Tak terkecuali perbankan yang bisa mengutip biaya administrasi sebagai ladang cuan.

Keuntungan perbankan dari mengutip biaya administrasi, termasuk biaya kartu ATM masuk ke bagian pendapatan non bunga / pendapatan komisi (fee based income). Sedangkan pendapatan bunga kredit masuk ke bagian pendapatan bunga bank.

Contoh saja Bank Negara Indonesia (BNI) yang mencatatkan pendapatan non-bunga naik 6,6 persen menjadi Rp 21,47 triliun di sepanjang 2023. Kenaikan pendapatan komisi ini ditopang dari segmen konsumer yang naik 0,5 persen menjadi Rp 6,96 triliun. Kontribusinya dari layanan account maintenance sebesar Rp 2,2 triliun, biaya bisnis kartu dan bancassurance sebesar Rp 2,16 triliun serta ATM dan e-channel sebesar Rp 1,29 triliun.

Sedangkan pendapatan komisi BNI dari business banking berkontribusi Rp 7,49 triliun. Komisi tersebut berasal dari fee investasi saham, kustodi, dan lainnya sebesar Rp 2,68 triliun.

Menarik banget ya bisnis bank itu. Tapi kita nggak sadar memberikan uang secara percuma hanya dari biaya kartu ATM. Meski pun kita kini rata-rata sudah tidak menggunakannya lagi.  

Alasan tidak perlu memakai kartu ATM lagi

Alasan Tidak Perlu Memakai Kartu ATM Lagi

Seiring perkembangan zaman, teknologi terus memudahkan masyarakat dalam berkehidupan. Tak terkecuali urusan transaksi keuangan.

Dengan makin marak layanan pembayaran nontunai, kartu ATM pun kini sudah jarang bahkan hampir tidak pernah dipakai. Alasan tidak perlu memakai kartu ATM lagi antara lain:

Kemudahan Transaksi Digital

Mobile Banking dan Internet Banking

Alasan tidak perlu memakai kartu ATM lagi karena kemudahan Mobile Banking dan Internet Banking. Semua transaksi seperti transfer uang, pembayaran tagihan, pembelian pulsa, dan lain-lain bisa dilakukan dari ponsel, tablet atau komputer.

Perbankan kini makin canggih dengan mengeluarkan aplikasi yang super komplit untuk melayani tuntutan nasabah. Apalagi nasabah pun nggak mau susah, repot-repot keluar rumah, apalagi ke teller bank hanya untuk setor/tarik tunai. 

Bisa saja nasabah kini makin mudah mengakses layanan keuangan, terutama setor/tarik tunai melalui agen-agen bank (yang ini masih ada komisi yang harus dibayar ya). Terutama kalau jarak rumah ke ATM/bank relatif lebih jauh.

E-Wallet

Dompet digital (e-wallet) seperti GoPay, OVO, ShopeePay dan Dana memudahkan pembayaran dan transfer uang tanpa perlu ke ATM. Bahkan beberapa aplikasi e-wallet tersebut memberikan gratis biaya transfer ke bank lain selama beberapa kali.

Keamanan yang Lebih Baik

Verifikasi Ganda

Aplikasi perbankan digital kini menggunakan verifikasi dua langkah sehingga keamanannya pun lebih terjamin. Selain itu, layanan enkripsi meningkatkan keamanan transaksi.

Apalagi di tengah serangan peretas saat ini, jangan sampai duit kita di rekening atau aplikasi perbankan juga turut diretas dengan gampang.

Risiko Kehilangan Kartu

Dengan transaksi digital, risiko kehilangan kartu fisik atau PIN berkurang. Apalagi bagi kita yang suka lupa menaruh kartu ATM.

Belum lagi, kita yang suka panik atau emang mesin ATM-nya kurang responsif. Sehingga kita sering salah menekan nomor PIN. Imbasnya, kartu ATM kita malah terblokir. 

Pasti kita harus repot lagi ke bank untuk meminta penggantian kartu. Pun harus meminta pemblokiran PIN rekening dan sebagainya. Malah lebih repot kan?

Efisiensi Waktu

Transaksi 24/7

Siapa yang suka jengkel kalau ada yang ngambil uang lama banget di ATM? Tentu bukan aku saja kan. Mereka tuh biasanya nggak cuman ambil uang di ATM. Tapi juga melakukan transaksi, entah transfer uang, bayar listrik, beli pulsa dan sebagainya. 

Padahal kita yang antre di ATM pun juga punya kesibukan masing-masing. Kalau lama antre di ATM kan sama saja membuang waktu percuma.

Untungnya dengan beragam aplikasi mobile banking perbankan memudahkan segala transaksi keuangan. Transaksi bisa dilakukan kapan saja, tanpa terikat jam operasional bank atau antre di ATM.

Real-time Notification

Saat transaksi melalui aplikasi perbankan, kita akan dapat notifikasi langsung saat transaksi berhasil atau gagal. Sehingga bisa lebih cepat mengetahui status transaksi.

Kalau penerima uang ingin bukti transaksi, kita pun bisa langsung mengirimkan melalui pesan singkat instan. Gampang banget kan? Nggak perlu repot foto struk transaksi. Dan balik lagi, kirim melalui aplikasi pesan instan. 

Lebih Ramah Lingkungan

Pengurangan Penggunaan Kertas

Dengan layanan mobile banking, tidak ada kebutuhan cetak struk atau laporan transaksi fisik. Sehingga kita turut serta mengurangi penggunaan kertas.

Sekaligus kita turut melestarikan hutan lindung. Bagaimana pun, pohon menjadi salah satu bahan baku utama kertas. Dengan semakin banyak kertas dihemat, berarti kita turut berkontribusi terhadap pengurangan penebangan hutan.

Pengurangan Penggunaan Bahan Plastik

Dengan kita menggunakan mobile banking atau pembayaran melalui nontunai, kita tidak perlu lagi membuat dan membuang kartu ATM fisik. 

Tentunya kalian masih ingat ada biaya admin pembuatan/penggantian kartu ATM yang hilang/kedaluwarsa. Meski cuman Rp 10.000, kalian bisa menghemat biaya itu. Dana bisa dialihkan ke lainnya. 

Misalnya sedekah atau ngasih uang jajan anak. Hehe. Emang ada uang saku anak hanya Rp 10.000 di masa sekarang? Di desa sih masih ada, tapi kalo di kota ya nggak bakalan. Kecuali orang tuanya pelit. Wkwkk. Tapi antara pelit dan irit itu beda dikit sih.

Promosi dan Diskon

Dengan makin sering memakai pembayaran nontunai, tentunya akan makin banyak penawaran khusus. Biasanya banyak aplikasi perbankan digital dan e-wallet menawarkan cashback, diskon, dan promosi melalui aplikasinya. Terutama di tanggal-tanggal khusus, hari besar keagamaan, hari libur nasional/perayaan ulang tahun bank.

Promosi tersebut jarang bahkan hampir tidak tersedia jika menggunakan kartu ATM. Kecuali kartu kredit sih.

Fitur Tambahan

Manajemen Keuangan

Beberapa aplikasi menyediakan fitur pengelolaan keuangan, budgeting, dan analisis pengeluaran yang membantu pengguna mengatur keuangan mereka. Kita sebagai nasabah turut terbantu dengan aplikasi tersebut. Sehingga memudahkan nasabah untuk mengelola keuangan secara praktis dalam satu aplikasi.

Layanan Lain

Layanan seperti investasi, pembukaan rekening, dan pinjaman bisa diakses langsung dari aplikasi tanpa perlu ke bank atau ATM. Nasabah makin dipermudah dengan layanan-layanan keuangan.

Bahkan di beberapa perbankan sudah menyediakan aplikasi khusus untuk layanan call center. Menariknya, aplikasi tersebut tidak mengenakan biaya panggilan telepon sehingga lebih memudahkan dan menghemat pengeluaran nasabah.

Kesimpulan

Dengan perkembangan teknologi, perbankan digital menawarkan kenyamanan, keamanan, dan efisiensi yang jauh melebihi penggunaan kartu ATM bank tradisional. Oleh karena itu, beralih ke layanan perbankan digital bisa menjadi pilihan yang lebih baik untuk banyak orang.

Pada postingan selanjutnya, kita akan bahas 10 bank digital terbaik di Indonesia. Pasti banyak dari kalian yang sudah menggunakannya. Atau malah baru tahu ada bank digital tersebut?

By the way, kalian yang masih punya kartu ATM, setujukah perbankan menghapus saja kartu ATM di masa depan. Atau minimal menghapus biaya administrasi kartu ATM. Toh, perbankan sudah cuan banyak dari transaksi mobile banking. Hehehe.

By Didik Purwanto

Copywriter | Ghost Writer | ex Business Journalist | Farmer

21 thoughts on “6 Alasan Tidak Perlu Memakai Kartu ATM Lagi”
  1. Iya nih. Satu ATM ku sudah habis masa aktifnya. Sementara aku belum mengaktifkannya lagi. Eh, biaya admin buat ATM tetap aja tuh kepotong.

    Mending emang ditiadakan ajalah ATM itu. Cuma memang masih rumit sih. Karena biasanya, para orang tua lebih nyaman menggunakan ATM ketimbang mobile banking.

  2. Salah satu kartu ATM dari bank pemerintah udah expired. Mau perpanjang kok di bank engga ada blanko. Trus harus apply lewat m-banking. Lah, udah sejak Maret smp sekarang Juli engga ada kabar berita.
    Yawda, engga pakai kartu deh. Bisa ternyata…

  3. Rasanya memang kartu atm memang sudah gak diperlukan lagi, kalau belanja sudah bisa all di qris tanpa memandang jenis bank qris-nya dan bisa tarik tunai di semua mesin atm lewat mobile banking.

  4. Lah, ngapain juga ya tetep dikasih ATM, jelas-jelas fungsinya juga udah mulai menurun. Emang akal-akalan aja ya, wkwkwk. Kerasa banget tahu kak, parahnya bank yang aku gunakan memotong admin dua kali tanpa pemberitahuan. Jadi total yang tadinya 14 ribu jadi 19 ribu. Pertama 14 ribu, terus nanti dipotong jadi 5 ribu setelah dua Minggu kemudian. Ketahuan gara-gara aku rajin cek mutasi tiap kali ada fee ngeblog yang masuk. Kok berkurang banyak, setelah dilihat keterangannya ada potongan admin dua kali. Aku kira saat bulan itu aja, ternyata seterusnya sampai sekarang. Berasa banget saat ada keperluan untuk yang lain, harusnya pas malah jadi kurang 19 ribu. Emang udah enak pakai dompet digital aja. Toh kalau mau tarik tunai juga bisa sekalian sambil belanja. ATM aku aja masih tersimpan rapi di dompet kalau kemana-mana pakenya QRIS, huhu.

  5. Mungkin hapus saja administrasi itu ya,, sekarang bener juga, bunga sama potongan besar potongan. La klo ngga aktif ada pemasukan bisa bisa uang kita lama-lama habis.

  6. Saat ini sudah sangat jarang sekali menggunakan Kartu ATM, sudah 2 tahunan lebih. Karena setiap ATM sekarang sudah dilengkapi fitur cardless. Terus, banyak juga transaksi yang sudah menerima pembayaran non tunai.

  7. Sebenernya dengan digitalisasi mempermudah segala hal ya termasuk proses pembayaran. Semoga lebih banyak lagi merchant2 yang bisa menerima pembayaran digital ya

  8. Bener, sekarang lbh praktis ya pakaiyg digital. Gak rawan ketinggalan dan hilang deh, apalagi kartu atm ketelen mesin wkwk

  9. Uang jajan anakku kalo hari sekolah 10rebu + ongkos angkot loh, Mas. Untuk makan siang bawa bekal dari rumah (temen-temen sekelasnya juga bawa bekal). Semoga bukan karena aku pelit, yaa. Tapi kalau untuk biaya admin bank, rasanya emang nggak rela sih tiap bulan terpotong belasan ribu.

  10. Kalo aku emang sering cashless cuma tetep pakai ATM buat jaga-jaga kalau ada sistem eror waktu bayar cashless

  11. Kalo dipikirkan iya juga ya kak, soalnya kan ada biaya kartu, belum lagi ada biaya bulanan banknya juga.
    Cuma karena kita ya masih membutuhkan uang tunai, sehingga masih butuh juga pakai ATM

  12. Oiya yaa.. klo dipikir2, sekarang udah jarang banget pake kartu ATM. Beraneka transaksi udah bisa langsung pake hape aja. Ternyata memang sudah tidak begitu signifikan lagi ya penggunaan kartu ini.

  13. Saya pribadi sih sebenarnya males simpan-simpan kartu. Terbayangnya satu kartu saja tapi bisa untuk segala macam urusan. Mungkin gak ya…?

  14. sepakat banget dengan semua poin-poinnya…kartu ATM gak wajib lagi ada di dompet hehe…sekarang semua dimudahkan dengan layanan digital yang makin canggih, tinggal perkuat data di data digital aja ini

  15. wah ternyata ada banyak banget alasan buat enggak pakai atm lagi ya. padahal selama ini masih setia. baiklah, saatnya mulai mempertimbangkan buat semua serba digital

  16. Kalau aku sendiri masih pakai kartu ATM sih kak, belum ke elektronik. Mungkin karena masih ragu soal keamanan kalau pakai ponsel. Tapi kalau dipikir, memang biaya untuk kartu ATM yang dikeluarkan nasabah ini gede juga pas dihitung.

  17. Saya pribadi masih butuh sih ATM. Meski jarang kepakai. Tapi kadang-kadang juga diperlukan. Apalagi kalau mau bayar pakai EDC dan tarik tunai di minimarket.

  18. Setuju pakai banget karena lumayan banget lo biayanya, 15rb kali 12, setahun sudah180rb sendiri per tahun, belum lagi kalau punya rekening beberapa bank, tinggal kalikan saja, hmm lumayan banyak kan

  19. Aah, iya juga yaa..
    Kartu ATM masa kini gak begitu urgent juga.. Kalau gak ada, bisa lebih berhemat dengan potongan-potongan admin yang tentu aja bagi nasabah itu gak guna. Kalau bagi bank, yaa.. dikalikan jumlah nasabahnya, pasti bisa menghidupi gaji karyawan. Hehhee, sarcasm but this is what I think.
    Tapi iya loo.. skarang kalau mau tarik tunai uda bisa menggunakan aplikasi. Jadi gak perlu resiko ketinggalan kartu di mesin ATM lagi.

  20. Iya, ya
    Klo tanpa kartu atm jadi lebih mudah dan praktis
    Apalagi ada juga bank yg bisa tarik tunai tanpa kartu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *