Exxon Mobil Corp menyerahkan gelar sebagai perusahan terbesar kedua di dunia ke Microsoft Corp. Hal ini setelah penurunan harga minyak mentah dunia selama lima bulan berturut-turut.
Landasan perusahaan terbesar berdasarkan nilai kapitalisasi pasar di bursa saham. Exxon yang berbasis di Irving, Texas mengalami penurunan saham sebesar 0,8 persen menjadi US$ 94,66, turun ketiga kalinya selama empat hari terakhir pekan lalu. Nilai kapitalisasi pasarnya hanya menjadi US$ 400,8 miliar (Rp 4.809 triliun).
Penurunan harga minyak sebesar 30 persen dipicu peningkatan pasokan minyak di AS dan penolakan OPEC mengurangi produksi minyak.
Saham Microsoft yang berbasis di Redmond, Washington naik 1,7 persen dibanding Oktober yang naik 16 persen sehingga mendorong kapitalisasi pasarnya menjadi US$ 408,9 miliar (sekitar 4.900 triliun).
“Tidak ada yang tetap sama selamanya. Dolar AS yang lebih kuat dengan pelemahan harga minyak menjadi katalis untuk ini. Saham teknologi berkapitalisasi besar akan menjadi favorit investor menuai sumber dividen,” kata ahli strategi pasar Prudential Financial Inc Quincy Krosby.
Apple masih memertahankan posisi sebagai perusahaan terbesar di dunia dengan kapitalisasi pasar US$ 668,2 miliar (sekitar Rp 8.018 triliun). Google sebenarnya pernah menjadi peringkat kedua terbesar dengan kapitalisasi US$ 410 miliar. Namun sahamnya tahun ini turun 0,8 persen dan kapitalisasi pasarnya tersisa menjadi US$ 373 miliar.
Saham Microsoft naik 33 persen tahun ini dan menambahkan hampir US$ 100 miliar pada kapitalisasi pasarnya. CEO Microsoft Satya Nadella mulai menghidupkan perusahaan, khususnya hasil penjualan kuartalan yang melampaui estimasi analis karena ditopang penjualan layanan awan dan komputer pribadi.
Nadella juga fokus layanan berbasis web dan perangkat mobile. Februari lalu, ia memangkas sekitar 18 ribu pekerja dan menurunkan biaya agar mampu merampingkan operasional perusahaan.
Sumber: Bloomberg