Microsoft Corp akhirnya secara resmi melepas merek Nokia pada ponsel Lumia 535. Ponsel dengan sistem operasi Windows ini merupakan perangkat dengan seri Lumia di bawah nama merek Microsoft.
Dalam perjanjian sebelumnya, Microsoft akan menanggalkan merek Lumia pada produk ponsel namun masih memertahankan merek Nokia pada jenis layanan dan jaringan. Merek Nokia masih menjadi milik Microsoft 10 tahun mendatang setelah resmi diakuisisi tahun ini.
Lumia 535 memiliki bentang layar lima inci, prosesor 1,2 GHz quad core, RAM 1 GB, memori internal 8 GB dan memori eksternal yang bisa diperluas hingga 128 GB. Kamera depan 5MP namun tidak dilengkapi fitur kamera depan untuk selfie.
Microsoft mengklaim produk ini akan dilepas untuk pasar Asia karena menyediakan slot kartu dual SIM. Ponsel ini akan dilepas mulai bulan ini dengan harga 110 euro (sekitar US$ 135 atau sekitar Rp 1,6 juta).
Microsoft berusaha memerluas pangsa pasar kecil di seluruh dunia dengan perangkat lebih murah. Untuk melakukan itu, Microsoft telah memangkas biaya produksi, misalnya tidak memasang tombol kamera atau tombol fisik lainnya karena bisa dilakukan kontrol di layar.
Meski murah, Microsoft tetap menawarkan fitur yang sama seperti panggilan video Skype, aplikasi Office, dan asisten virtual Cortana. Langkah ini merupakan strateginya agar pelanggan mau memakai layanan Microsoft secara penuh.
Microsoft bulan ini akan menjual Lumia 535 di pasar China, Hong Kong, dan Bangladesh dan tidak berniat menjualnya di pasar AS. Analis menganggap ponsel tersebut dilepas dengan harga realistis. Microsoft dinilai agresif merilis perangkat murah demi meningkatkan pangsa pasar Windows yang masih di posisi terbawah.
Tahun lalu, Microsoft menjual Nokia Lumia 520 yang mampu menyumbang seperempat penjualan Lumia secara menyeluruh. Microsoft tampaknya menyadari potensi pasarnya dan berencana agresif menyerang pasar tersebut.
Sumber: AP, TechCrunch