Samsung Electronics Co mencatatkan laba bersih hingga kuartal III-2014 turun 49 persen menjadi 4,14 triliun won (US$ 4 miliar), laba terendah sejak kuartal IV-2011. Padahal analis masih mengharapkan laba Samsung mencapai 4,27 triliun won.
Senior Vice President Samsung Robert Yi mengatakan telah mengirimkan 102 juta ponsel seri Galaxy. Namun penjualannya turun 20 persen menjadi 47,5 triliun won (sekitar US$ 44,6 miliar), terendah dua tahun terakhir.
Pada unit mobile yang telah menjadi kontributor terbesar terhadap pendapatan sejak 2011 mengalami penurunan pendapatan menjadi 1,75 triliun won dibanding pencapaian rekor tahun lalu sebesar 6,7 triliun won.
“Kami kehilangan posisi teratas dalam penjualan ponsel tergerus vendor China Xiaomi dan Lenovo di sisi menengah bawah dan Apple iPhone di level menengah atas,” kata Yi.
Analis IM Securities Co Lee Min Hee mengatakan, Samsung kehilangan pangsa pasar di China karena pemerintah sedang mengubah struktur di sana. Tapi Samsung terlihat ketakutan karena tidak menunjukkan peningkatan kuat di China,” kata Hee.
Ia menilai, Samsung tertekan terkait penurunan marjin dan pasar sedang jenuh karena terus dibanjiri produk. Di sisi lain, perusahaan juga terus dipaksa menjual dari divisi lain (semikonduktor dan teknologi lain) untuk mengimbangi kerugian penjualan ponsel.
Analis riset Sanford C Bernstein Mark Newman mengatakan, Samsung sebenarnya masih bisa meningkatkan pangsa pasar asal mau bertindak cepat. “Samsung harus lebih agresif. Mereka terlalu sombong bisa memertahankan pangsa pasar di lini premium tapi ternyata spesifikasinya lebih rendah,” kata Newman.
Di kuartal IV-2014, Samsung akan terlihat hati-hati meningkatkan pendapatan, meski bisnis televisi dan bisnis memori masih tumbuh. Untuk divisi mobile, Samsung masih belum berani memprediksi.
Analis memerkirakan Samsung membukukan laba operasional terlemah dalam tiga tahun, meski vendor Korea Selatan ini baru mengenalkan perangkat Galaxy Note 4. Sekitar 41 analis Reuters memerkirakan laba sepanjang 2014 mencapai 26,4 triliun won, turun dari rekor tahun lalu 36,8 triliun won.
“Samsung kehilangan pelanggan karena pesaing memunculkan ponsel lebih murah dan spesifikasi tinggi. Pasar sedang jenuh,” kata Kepala eksekutif Powa Technologies Dan Wagner.
Saham Samsung masih naik 4,5 persen menjadi 1,181 juta won, namun turun 14 persen tahun ini. Analis Hana Daetoo Securities Co Nam Dae Jong mengatakan, pasar ponsel kini mulai beralih dari pasar menengah atas ke pasar menengah bawah. Tapi Samsung tidak bisa mengharapkan marjin keuntungan lebih besar baik dari bisnis komponen maupun layar televisi,” katanya.
Sumber: NYTimes, CNN, Bloomberg