BlackBerry Ltd kini sudah mencatatkan perbaikan kerugian perusahaan. Hal ini dinilai bisa meningkatkan harapan bila BlackBerry mampu mengembalikan keuntungan.
CEO BlackBerry Ltd Jhon Chen mengatakan telah memangkas biaya, meningkatkan penjualan bisnis handset dan meningkatkan pendapatan dari bisnis perangkat lunak (software).
Chen yang sudah memegang kendali BlackBerry selama tujuh bulan dinilai mampu meningkatkan kinerja sahamnya lebih dari 10 persen. Hal itu seiring dengan kenaikan margin laba kotor perusahaan.
“Mereka masih punya cukup likuiditas. Mereka juga memberi kami target keuntungan yang jelas,” kata analis BGC Colin Gillis seperti dikutip Reuters.
Optimisme BlackBerry membangkitkan kinerja perusahaan dibuktikan dengan penjualan BlackBerry terbaru Z3 yang laris manis di Indonesia. Perusahaan berbasis di Waterloo, Ontario ini juga akan tetap mengembangkan bisnis perangkat bergerak sendiri dan tetap bersaing dengan perusahaan produsen ponsel cerdas lain.
Gillis menilai kebangkitan BlackBerry tak lepas dari keputusan Chen memangkas tenaga kerjanya dan mengubah arah bisnis demi terus bersaing dengan Apple dan Samsung. Agar berbeda, Chen memilih bisnis jasa yang kini mendatangkan sekitar 54 persen terhadap keuntungan perusahaan di kuartal I-2014. Jumlah tersebut naik 26 persen dibanding tahun lalu. BlackBerry bekerja sama dengan ratusan perusahaan besar dan instansi pemerintah mengelola jaringan mereka.
“Pertambahan pendapatan kemungkinan akan tetap didorong dari ponsel cerdas. Tapi bisnis jasa juga memberi marjin keuntungan lebih tinggi,” kata Chen.
Chen menilai kenaikan pendapatan perusahaan akan diperoleh terutama lonjakan permintaan ponsel Z3 yang baru diluncurkan di Jakarta, beberapa waktu lalu. Ponsel ini diperkirakan akan kembali membangkitkan pangsa pasarnya di Indonesia.
Ponsel tersebut dibuat atas kerja sama pemanufaktur Foxconn Technology Co Ltd asal Taiwan. Pemanufaktur ini yang juga memproduksi ponsel iPhone dan iPad besutan Apple.
Namun ada yang berbeda dari kerja sama tersebut. BlackBerry tidak lagi membayar di muka untuk suku cadang yang digunakan dalam perangkatnya. Cara ini masih dilakukan vendor lain. BlackBerry lebih memilih memberi keuntungan ke Foxconn pada setiap penjualan perangkatnya.
Perbaikan Kas
BlackBerry diperkirakan mencatatkan pendapatan di kuartal I-2014 sebesar US$ 255 juta, jauh lebih sedikit dibanding kuartal IV-2013 sebesar US$ 784 juta. Kas naik dari US$ 2,7 miliar menjadi US$ 3,1 miliar.
Kenaikan kas didorong penjualan real estat dan pengembalian pajak. Saham perusahaan juga naik 9,7 persen menjadi US$ 9,09 per saham pada Kamis (19/6). “Perbaikan kinerja didorong stabilisasi dan pemangkasan biaya-biaya yang tidak perlu secara besar-besaran,” kata analis Oppenheimer & Co Ittai Kidron.
Marjin laba kotor BlackBerry diperkirakan naik 46,7 persen pada kuartal I-2014 dibanding 33,9 persen pada kuartal yang sama tahun lalu. Laba bersih BlackBerry mencapai US$ 23 juta atau 4 sen per saham dibanding kerugian tahun lalu sebesar US$ 84 juta atau 16 sen per saham. Pendapatan kuartalan diperkirakan menjadi US$ 966 juta dari US$ 3,07 miliar tahun sebelumnya.
Perkuat Aplikasi
BlackBerry mencapai kesepakatan lisensi dengan Amazon, Rabu (18/6) yang memungkinkan pengguna ponsel pintar BlackBerry 10 mengunduh aplikasi Android dari toko aplikasi Amazon Appstore. Hal itu dimungkinkan setelah BlackBerry memperbarui sistem operasinya menjadi BlackBerry versi 10.3 yang bakal meluncur akhir tahun ini.
Sejak sistem operasi BlackBerry 10 mencapai pengembangan versi 10.2.1, ia telah bisa menjalankan aplikasi Android yang diunduh dari berbagai sumber. Analis memandang langkah ini akan memerkaya ketersediaan aplikasi Android untuk BlackBerry 10 sehingga pengguna dapat mengunduh aplikasi populer seperti Groupon, Netflix, Pinterest, hingga Candy Crush Saga.
Namun analis tidak yakin strategi tersebut bisa membantu mendorong penjualan ponsel BlackBerry 10. “Sementara ini akan memerluas ekosistem aplikasi BlackBerry 10, tetapi lingkungan smartphone untuk konsumen tetap sengit,” kata analis lembaga finansial Wells Fargo Maynard Um.
Pekan lalu BlackBerry mengumumkan kerja sama dengan EnStream untuk menyediakan layanan pembayaran mobile yang aman antara bank dan konsumen. EnStream merupakan perusahaan patungan yang dimiliki tiga operator besar di Kanada.
BlackBerry Passport
CEO BlackBerry Jhon Chen mengatakan sedang menyiapkan ponsel pintar terbaru dengan desain papan ketik (keyboard) fisik yang diberi nama BlackBerry Passport. Passport akan dikenalkan pada September mendatang di London, Inggris.
Ponsel yang sebelumnya dikenal dengan kode nama “Windermere” ini kemungkinan besar akan dibekali layar sentuh seluas 4,5 inci beresolusi 1.440 x 1.440. Desain papan ketiknya mirip dengan BlackBerry Q10. Selain itu, BlackBerry juga akan meluncurkan BlackBerry Classic pada November 2014 yang juga mengusung papan ketik.
Chen juga mengumumkan aplikasi pesan instan BlackBerry Messenger untuk Windows Phone yang meluncur pada Juni mendatang, tetapi Chen tidak mengungkap tanggalnya. Hingga saat ini, BlackBerry telah merilis lima model ponsel berbasis BlackBerry 10, yaitu Z10, Q10, Q5, Z30, dan terakhir adalah Z3 yang telah masuk pasar Indonesia pada Mei 2014.
Sumber: Reuters