Facebook melaporkan lonjakan laba pada kuartal kedua karena pertumbuhan iklan dan dukungan lebih dari dua miliar pengguna.
Laba bersih naik 71 persen menjadi US$ 3,9 miliar, pendapatan naik 45 persen menjadi US$ 9,3 miliar. Saham Facebook naik 3,4 persen menjadi US$ 171,35.
“Kami memiliki kuartal kedua dan paruh pertama yang baik tahun ini. Komunitas kami sekarang dua miliar pengguna dan kami fokus membawa dunia lebih dekat bersama,” kata CEO Facebook Mark Zuckerberg.
Jumlah pengguna Facebook setidaknya yang membuka sebulan sekali mencapai 2,01 miliar orang akhir Juni, naik 17 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.
Sebagian besar pendapatan Facebook dari iklan, 87 persen iklan dari perangkat seluler. “Mengingat pertumbuhan Facebook tetap sehat dan kuat, kami percaya ada kekhawatiran yang terus berlanjut mengenai keterlibatan pengguna dan pesaing sosial yang harus hilang,” kata analis Baird Equity Research Colin Sebastian.
Analis Jackdaw Research Jan Dawson mengatakan, pertumbuhan pendapatan Facebook luar biasa. Namun biaya Facebook naik 33 persen menjadi US$ 4,9 miliar karena raksasa Silicon Valley ini terus berinvestasi pada platform dan inovasi baru.
Facebook juga berinvestasi dengan mendiversifikasi Messenger, WhatsApp, dan pembuat realitas virtual Oculus.
Laporan terbaru menunjukkan, Facebook kemungkinan bekerja pada perangkat cerdas buatannya sendiri, bersaing dengan Google Home dan Amazon Echo di pasar pemula untuk asisten digital rumahan.
Facebook juga dikabarkan sedang memproduksi ponsel cerdas. Tim perangkat kerasnya dipimpin Regina Dugan, mantan direktur Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA), badan AS yang bertugas mengidentifikasi dan mendanai teknologi terobosan untuk keamanan nasional.
Facebook juga menjadi investor utama dalam kecerdasan buatan. Zuckerberg pekan ini mempertahankan posisinya bahwa teknologi tersebut akan memperbaiki kehidupan masyarakat meski ada kekhawatiran dari pemimpin sektor teknologi lainnya, Elon Musk.
“Saya senang bagaimana kecerdasan buatan memperbaiki pengalaman orang-orang di banyak produk kami,” kata Zuck.
Para eksekutif Facebook memperingatkan, pertumbuhan pendapatan diperkirakan tertekan karena jejaring sosial kehabisan ruang untuk iklan. Apalagi juga harus bersaing dengan bisnis yang dimiliki Facebook sendiri, seperti Messenger, WhatsApp, dan lainnya.
“Kita perlu mengatur video dengan baik. Ini akan menjadi pendorong bisnis yang jauh lebih besar dalam dua atau tiga tahun ke depan dibandingkan Messenger,” kata Zuck.
Sumber: AFP