Penjualan perdana iPhone terbaru disambut kurang meriah dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pembeli yang biasanya antre hingga menginap di luar Apple Store tidak begitu banyak.
Beberapa penggemar meninggalkan Apple Store dengan tangan kosong. Menjelang penjualan perdana pada Jumat (16/9), Apple telah mengirimkan pernyataan dua model iPhone terbaru tidak tersedia bagi pelanggan yang antre langsung di toko.
Apple menyatakan, iPhone 7 Plus dan iPhone 7 dengan warna hitam jet sudah habis dalam penjualan sebelum dirilis di toko-toko.
Analis Creative Strategies Ben Bajarin mengatakan, Apple mungkin sengaja membatasi pasokan atau memiliki masalah dalam sisi penawaran. Bisa jadi penjualan iPhone terbaru memang lebih populer dari yang diharapkan.
“Faktanya, semua model iPhone 7 Plus dibatasi. Itu tanda masalah dari rantai pasokan,” kata Ben seperti dikutip Bloomberg News.
“Apple jelas mengontrol pasokan secara ketat. Mereka mungkin menahan pasokan atau setidaknya lebih rendah dari permintaan sehingga menghindari kelebihan pasokan seperti tahun sebelumnya,” kata analis Bloomberg Intelligence Matthew Kanterman.
Di Sydney yang mendapat kesempatan penjualan iPhone 7 pertama di dunia disambut meriah meski beberapa pelanggan kecewa tidak mendapatkan model iPhone 7 Plus. “Saya benar-benar tidak akan antre jika saya tahu itu (model iPhone 7 Plus telah habis dipesan). Ini konyol,” kata Bishoy Behman (17 tahun).
Apple dalam pernyataannya sangat menghargai kesabaran pelanggan. “Kami bekerja keras untuk menyediakan iPhone terbaru ke tangan semua orang secepat mungkin,” kata pernyataan Apple.
Beberapa operator ponsel di Singapura juga mengaku kekurangan akibat permintaan yang tinggi. Di Tokyo, mahasiswa Rei Yokoyama antre sejak pukul 4 pagi namun tetap tidak mendapatkan iPhone 7 Plus.
“Saya ingin mencoba fitur kamera ganda pada iPhone 7 Plus meski hari ini hanya mendapatkan iPhone 7,” ujarnya kepada AFP.
Analis senior Will Power Robert W Baird kepada CNBC mengatakan, iPhone 7 ternyata lebih populer. “Setidaknya lebih bagus dari harapan semula,” katanya.
Di daratan China sebagai pasar utama Apple, antrean lebih sedikit dibandingkan peluncuran tahun sebelumnya. Model baru hanya tersedia selama pre-order.
Apple menghadapi tantangan di China karena hanya mendapatkan posisi keempat sebagai produsen ponsel terbesar di dunia hingga semester I-2016. Apple menghadapi persaingan dari Samsung dan sejumlah vendor lokal seperti Huawei, Oppo, Vivo, dan Xiaomi.
Apple dinilai tidak memiliki fitur inovatif. iPhone terbaru diklaim hanya meningkatkan kualitas kamera, tahan air, dan minus colokan earphone.
Fitur yang dimiliki iPhone dianggap sama dengan Huawei enam bulan lalu, misalnya terkait kamera ganda. Apalagi iPhone terbaru tidak memiliki kemampuan pengisian nirkabel.
Dalam hasil kuartalan terbaru, penjualan iPhone di China pada kuartal kedua tahun ini turun 32 persen.
Di Hong Kong, beberapa pelanggan di dekat distrik perbelanjaan Causeway Bay menjual kembali iPhone terbaru demi mendapatkan keuntungan. “Permintaan ini tidak sekuat model terakhir,” kata reseller yang menolak memberikan namanya. Namun pelanggan diketahui masih mencari model hitam jet.
Candy Leung (26 tahun) membeli iPhone 7 Plus namun tidak terkesan dengan earphone nirkabel baru. “AirPods bisa benar-benar mudah hilang,” katanya.
Apple mengklaim telah menjual iPhone sebanyak satu miliar unit sejak dirilis 2007. Penjualan hingga 25 Juni 2016 turun 15 persen dibandingkan setahun sebelumnya.
Penjualan iPhone terbaru juga dilakukan di Prancis, Jerman, Inggris, dan Amerika Serikat pada Jumat waktu setempat. Saham Apple ditutup naik 3,4 persen pada US$ 115,56 pada Kamis (15/9) waktu Amerika Serikat.
Sumber: Bloomberg News, AFP