Pendapatan Lenovo Group Ltd menurun pertama kali sejak enam tahun terakhir karena tertekan bisnis ponsel dan komputer pribadi (PC). Saham perusahaan turun 10 persen, penurunan terbesar dalam dua tahun terakhir seiring penurunan pendapatan delapan persen dalam tiga bulan terakhir 2015.
Lenovo juga memangkas biaya tahunan US$ 1,35 miliar dan memangkas 3.200 pekerjanya untuk melindungi pendapatan dari persaingan bisnis ponsel dan penyusutan pasar PC.
“Akhir tahun lalu bisnis PC dan ponsel sedang melemah. Kami memang sudah memerkirakan penurunan bisnis di Lenovo,” kata analis GF Securities Joseph Ho.
“Tahun ini bisnis pengiriman PC global juga terus menurun. Itu penting bagi Lenovo yang terus mendapatkan pangsa pasar untuk mendongkrak pertumbuhan bisnis PC.”
Pemangkasan biaya mendongkrak laba bersih Lenovo naik 19 persen menjadi US$ 300 juta pada kuartal III-2015 dibandingkan perkiraan analis dengan penurunan laba menjadi US$ 242,5 juta.
Divisi ponsel cerdas juga tertekan karena secara operasional pertama kalinya sejak Lenovo membeli merek Motorola dari Google Inc pada 2014.
CEO Lenovo Yang Yuanqing sedang mencoba meraih pangsa pasar yang lebih besar di AS dan Eropa tahun ini dari sebelumnya hanya di China. “Beberapa rekan kami di industri memeringatkan tapi kami pikir pasar berubah dengan keuntungan Lenovo. Kami tidak akan menyerah dengan situasi di China meski di sana sudah jenuh,” kata Yang.
Lenovo akan mengalihkan porsi penjualan ponsel cerdas di luar China dari 59 persen menjadi 83 persen. Ekspansi pasar dari India ke AS membantu menopang margin meski pangsa pasar secara global justru turun 1,5 poin menjadi 5,1 persen.
Pengiriman PC global anjlok 10,6 persen pada kuartal IV berdasarkan riset IDC. Lenovo masih berhasil memertahankan pangsa pasarnya menjadi 21,4 persen. Posisi kedua diraih Hewlett-Packard Co sebesar 19,9 persen.
Sumber: Bloomberg