Mantan CEO Microsoft dan Nokia Steve Ballmer telah mengambil empat persen saham Twitter Inc. Ia menjadi pemegang saham individu terbesar ketiga dalam perusahaan media sosial tersebut.
Juru bicara Microsoft mengatakan, saham Ballmer bernilai lebih dari US$ 800 juta (Rp 10,8 triliun) berdasarkan nilai pasar Twitter US$ 21 miliar. Pemegang saham individu terbesar lainnya yaitu Evan Williams (pendiri Twitter) 7,5 persen, Pangeran Saudi Alwaleed bin Talal 5,2 persen dan CEO Twitter Jack Dorsey 3,2 persen.
Saham Twitter naik 5,6 persen menjadi US$ 31,34 per saham pada Jumat (16/10). Ballmer mengklaim telah memikirkan dampaknya sebelum membeli saham Twitter.
Ia juga memuji beberapa fitur baru Twitter dan sekaligus mendukung Jack Dorsey sebagai CEO permanen Twitter. “Langkah inovasi Twitter sekarang bagus. Dorsey sebagai CEO Twitter mampu mendorong perusahaan lebih ramping dan lebih terfokus. Saya senang membeli empat persen saham Twitter beberapa bulan terakhir,” kata Ballmer.
Twitter menolak berkomentar. Ballmer juga enggan berkomentar lebih lanjut saat ditanya setelah melakukan cuitan tersebut.
Ballmer terkenal sebagai salah satu investor ulung. Ia juga membeli tim basket Los Angeles Clippers setelah pensiun sebagai CEO Microsoft Februari 2014. Ia memiliki kekayaan pribadi US$ 21,5 miliar dan mendorong menjadi orang terkaya ke-35 di dunia menurut Majalah Forbes.
Analis James Cakmak mengatakan, dukungan Ballmer dapat mendongkrak bisnis Twitter ke depan. “Saya pikir itu hanya titik lain dan menjadi langkah mereka mengambil untuk mengarahkan bisnis menuju pertumbuhan beresonansi,” katanya.
Analis FBN Securities Shebly Seyrafi mengatakan, saham Ballmer bisa mendongkrak kepercayaan Dorsey sekaligus strategi Twitter ke depan. “Tapi itu tergantung waktu investasinya. Saya tidak yakin berapa banyak dari empat persen tersebut yang diambil Ballmer saat Dorsey diangkat menjadi CEO interim atau permanen,” katanya.
Sumber: Reuters