Televisi menjadi salah satu media yang dapat mempengaruhi pikiran manusia. Bahkan dengan kotak berwarna ini manusia bisa menjadi apa saja sesuai apa yang dituturkan oleh media tersebut.
Dulu, ada acara di salah satu televisi swasta yang menyiarkan pertarungan antara dua manusia. Ini bukan tinju tapi sudah menjadi pertarungan hidup mati. Seingatku nama acaranya WCW.
Setelah ada tayangan tersebut, banyak anak-anak yang meniru adegan tadi. Imbasnya, ada anak yang tewas akibat pertarungan yang disengaja tadi.
Ada juga ajang pencarian bakat yang sedang “in” dalam periode ini. Orang-orang pun berduyun-duyun menyuguhkan kemampuan terbaiknya. Bahkan meski kemampuannya cenderung lebay dan sebenarnya tidak patut untuk ditayangkan.
Ahhh..itu kayaknya kejauhan. Temanku yang ikut dalam acara reality show ternyata hanya menginginkan dia bisa eksis di media kotak itu. Alhasil, siapa tahu dewi fortuna sedang mampir ke pihaknya dan ternyata ada produser yang meliriknya jadi artis. Lha..ternyata jadi artis tidak susah kan???
Barusan, gw melihat acara “Kick Andy” di Metro TV. Ini adalah salah satu acara favorit gw. Dalam tayangan ini, Andy Noya justru didaulat jadi narasumber. Sedangkan host-nya adalah Jaya Suprana, pemrakarsa Museum Rekor Indonesia (MURI).
Di sini tayangan tersebut menyebutkan episode-episode terbaik dan kebanyakan malah tidak ditayangkan alias dibuang sayang. Maka dalam tayangan ini tayangan tersebut kembali dimunculkan.
Ada episode yang memertemukan Aa Gym dan Aa Jimmy, kolektor barang berharga, orang bule yang cinta mati terhadap Indonesia, cerita kasih sayang anak yang sudah 34 tahun tidak ketemu ibunya, orang dengan keterbatasan fisik tapi punya visi besar dan sebagainya.
Uniknya, (kata Andy Noya), acara tersebut memiliki 3 produser. Keinginan Andy adalah memberikan tayangan berbeda bagi pemirsa. Tidak hanya baru, tapi bisa menggugah dan memberikan inspirasi bagi semua.
Sebenarnya ada acara serupa di TV One, yaitu Tatap Muka. Acara yang digawangi Farhan ini juga menyuguhkan narasumber berkompeten untuk membagi ilmunya.
Kalo tadi, acara tersebut mengundang Sandiaga Uno. Wakil Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) dan wakil Himpunan Pengusaha Muda (Hipmi) ini memiliki visi untuk mencetak pengusaha baru sebesar 5% dari total penduduk Indonesia sekarang.
Mau tahu jumlah pengusaha Indonesia saat ini??? “Hanya ada 0,18% dari total jumlah penduduk Indonesia,” kata Sandiaga.
Sayang, visi tersebut belum tahu kapan akan diraih. Itu adalah kesalahan saya, karena saya telat menontonnya.
Ah, aku juga senang ama Laptop si Unyil. Acara ini membawaku ke masa anak-anak dan dituturkan dengan gaya anak-anak pula. Ternyata..gw udah tua ya..tapi masih layak kok nonton acara ini.
Ini terbukti masih banyak acara televisi yang memberikan pencerahan dan inspirasi. Sometime, gw pingin juga memiliki acara sendiri. Kayak Oprah Winfrey, Kick Andy, Just Alvin, Rossi Show, Dorce Show, Pagi Asri, Bukan Empat Mata dan sederet acara lainnya.
Nah, dengan tayangan selama 24 jam setiap hari ini, manusia diberi kebebasan untuk menentukan pilihan, mana tontonan yang bisa menjadi tuntunan. Dan mana tuntunan yang bisa memberikan pencerahan, menatap dunia penuh inspirasi.
Semoga nanti gw punya televisi sendiri dan punya acara sendiri. Atau minimal, gw bisa berceloteh bebas di sini :)