CEO Line Akira Morikawa mengundurkan diri meski jabatannya baru akan berakhir Maret 2015. Ia menjadi bos Line sejak awal 2013 saat aplikasi pesan instan dipisah dari induknya, perusahaan internet Korea Selatan Naver. Takeshi Idezawa yang sebelumnya menjadi COO akan menggantian Morikawa.
Ada beberapa spekulasi yang menyebabkan Morikawa mundur yaitu jumlah pengguna aktif Line hanya sekitar 170 juta. Padahal Line merilis memiliki jumlah pengguna lebih dari setengah miliar tahun ini. Jumlah tersebut menjadi perbedaan besar, khususnya rentang antara pengguna aktif dan pengguna terdaftar dari WhatsApp yang memiliki rentang cukup kecil.
Di sisi lain, Line juga batal melantai di bursa. Padahal mereka mengharapkan mendapat dana US$ 10 miliar. Line dikhawatirkan tidak bisa ekspansi khususnya di Amerika Serikat atau Eropa mengingat persaingan bisnis di Asia cukup ketat, khususnya persaingan antara WeChat atau KakaoTalk yang meraih posisi pertama layanan pesan instan di Korea Selatan.
Sumber: Forbes