Ibarat membeli barang, tentu kita memikirkan harga barang tersebut, apakah mahal atau murah. Begitu juga dengan saham. Cara menentukan valuasi saham murah atau mahal dapat menjadi patokan sebelum memutuskan membeli saham.
Mulailah Belajar Membaca Laporan Keuangan
Contents
Sama seperti kita akan membeli barang, tentu akan membandingkan harga barang secara wajar. Begitu juga selalu membandingkan harga di toko sebelah agar tidak selisih terlalu jauh.
Sebelum memutuskan investasi atau trading saham, kita hendaknya dapat membaca laporan keuangan perusahaan. Tenang kok. Membaca laporan keuangannya tidak perlu harus lulus akuntansi. Memakai akuntansi dasar pun cukup meski punya pemahaman akuntansi tingkat lanjut akan lebih bagus.
Bahkan dengan muncul beragam aplikasi e-commerce investasi atau trading saham, investor pun kian dipermudah. Kita akan dapat melihat secara jelas rasio-rasio keuangan yang menjadi dasar cara menentukan valuasi saham.
Biasanya, kita tinggal melihat saham tertentu dan akan muncul keterangan rasio-rasio keuangan yang diperlukan. Hal ini akan mempermudah dan mempercepat investor dalam memilih saham.
BACA JUGA:
- Keuntungan Investasi Saham Bagi Pemula
- Cara Investasi Saham Modal Kecil
- Cara Trading Saham untuk Pemula
- Prospek Saham Cinema XXI
- Tips Penting Sebelum Trading Saham
Cara Menentukan Valuasi Saham
Harga saham adalah harga yang ditetapkan perusahaan bagi pihak lain yang ingin memiliki hak memiliki saham. Nilai harga saham setelah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan berubah setiap waktu.
Sama seperti hukum ekonomi pasar. Permintaan dan penawaran akan memengaruhi besaran nilai harga saham. Saat ketersediaan barang berlimpah, otomatis harga turun. Begitu juga sebaliknya.
Dalam dunia saham, pergerakan harga saham disebut valuasi. Valuasi saham adalah metode penilaian untuk mengetahi mahal atau murahnya harga saham di pasar.
Sebagai investor atau trader saham, kita harus memahami istilah ini. Agar tidak keliru memilih saham yang kita beli saat harganya sudah murah atau malah kemahalan.
Menentukan valuasi saham apakah murah atau mahal melibatkan beragam analisis. Di antaranya berbagai indikator keuangan dan perbandingan dengan industri sejenis atau pasar secara umum.
Berikut beberapa metode dan contoh yang umum digunakan sebagai cara menentukan valuasi saham:
Price-to-Earnings Ratio (P/E Ratio)
P/E Ratio adalah salah satu indikator yang paling umum digunakan. P/E Ratio dihitung dengan membagi harga saham saat ini dengan laba per saham (EPS).
Contoh:
Jika harga saham perusahaan XYZ adalah Rp 100.000 dan EPS-nya adalah Rp 5.000, maka P/E Ratio adalah:
P/E Ratio = 100.000/5.000 = 20
Untuk menentukan apakah P/E ini murah atau mahal, Anda bisa membandingkannya dengan P/E rata-rata industri.
Jika P/E rata-rata industri adalah 25, maka saham XYZ bisa dianggap murah karena P/E-nya lebih rendah.
Kita akan mengambil contoh saham perbankan ya. Kita membandingkan harga saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Bank Negara Indonesia (BBNI). saat penutupan sesi I Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu, 15 Mei 2024.
By the way, kenapa ada 4 huruf kapital di belakang nama bank-nya? Itu adalah kode khusus saham untuk mempermudah pembelian.
Dalam contoh di bawah ternyata PER Bank Negara Indonesia lebih kecil dibandingkan Bank Rakyat Indonesia. Padahal harga saham BBRI lebih murah dibandingkan BBNI.
Harga saham BBNI Rp 5.025 per lembar dengan PER 8.80. Sedangkan harga saham BBRI Rp 4.830 per lembar dengan PER 11.52. Intinya, semakin kecil PER, semakin dianggap murah harga sahamnya.
Namun kembali lagi ya. Keputusan untuk membeli saham tersebut tergantung kalian sendiri. Apakah mengikuti rasio tersebut atau berdasarkan keyakinan kinerja perusahaan.
Contoh paling gampang lagi, kalian akan membeli ponsel Apple atau Samsung. Dengan harga yang sama-sama Rp 20 juta, kalian pilih mana? Tentu kembali lagi ke soal preferensi ya.
Price-to-Book Ratio (P/B Ratio)
P/B Ratio adalah rasio harga saham terhadap nilai buku per saham. Nilai buku adalah total aset perusahaan dikurangi total liabilitasnya.
Contoh:
Jika harga saham XYZ adalah Rp 100.000 dan nilai buku per saham adalah Rp 50.000, maka P/B Ratio adalah:
P/B Ratio = 100.000/50.000 = 2
Jika P/B Ratio perusahaan serupa dalam industri adalah 3, maka saham XYZ dianggap murah.
Sebagai contoh kita perbandingkan saham telekomunikasi antara PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL). Atau kalian bisa perbandingkan PT Indosat Ooredoo Tbk (ISAT) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN).
Dapat dilihat rasio Price to Book Value (PBVR) atau PBV dari TLKM dan EXCL selaras dengan harga sahamnya. Harga saham dan PBV ratio TLKM lebih tinggi dibandingkan EXCL. Artinya, saham EXCL lebih murah.
Price/Earnings to Growth Ratio (PEG Ratio)
PEG Ratio mempertimbangkan P/E Ratio dan tingkat pertumbuhan EPS. PEG Ratio dihitung dengan membagi P/E Ratio dengan pertumbuhan EPS tahunan.
Contoh:
Jika P/E Ratio XYZ adalah 20 dan pertumbuhan EPS tahunan adalah 10%, maka PEG Ratio adalah:
PEG Ratio = 20/10 = 2
PEG Ratio di bawah 1 sering dianggap murah karena menunjukkan bahwa pertumbuhan EPS lebih tinggi dibandingkan valuasi saat ini.
Dividend Yield
Dividend yield adalah rasio antara dividen tahunan per saham dengan harga saham saat ini.
Contoh:
Jika saham XYZ memberikan dividen tahunan Rp 5.000 dan harga sahamnya Rp 100.000, maka Dividend Yield adalah:
Dividend Yield = Rp 5.000 / Rp 100.000 = 0,05 atau 5%
Jika dividend yield ini lebih tinggi daripada rata-rata industri, saham XYZ bisa dianggap murah.
Discounted Cash Flow (DCF)
DCF adalah metode valuasi yang menggunakan proyeksi arus kas perusahaan dan mendiskontokannya ke nilai sekarang. Metode ini lebih kompleks dan memerlukan estimasi yang cermat dari arus kas masa depan dan tingkat diskonto yang tepat.
Contoh:
Jika proyeksi arus kas masa depan suatu perusahaan adalah sebagai berikut dan tingkat diskonto yang digunakan adalah 10%:
- Tahun 1: Rp10.000.000
- Tahun 2: Rp12.000.000
- Tahun 3: Rp14.000.000
DCF dihitung dengan mendiskontokan setiap arus kas masa depan ke nilai saat ini dan menjumlahkannya.
Kesimpulan
Cara menentukan valuasi saham membutuhkan analisis komprehensif dengan berbagai metode dan perbandingan. Tidak ada satu ukuran yang bisa menentukan apakah saham itu murah atau mahal.
Namun kombinasi dari berbagai indikator ini dapat memberikan gambaran yang lebih jelas. Menggunakan contoh cara menentukan valuasi saham di atas, investor dapat menggunakan metode P/E Ratio, P/B Ratio, PEG Ratio, Dividend Yield, dan DCF untuk menilai saham XYZ.
Hasil dari tiap metode cara menentukan valuasi saham ini kemudian dibandingkan dengan data industri atau pasar untuk mendapatkan kesimpulan yang lebih akurat.
Pada postingan selanjutnya, kita akan bahas cara memilih sekuritas terbaik untuk membeli saham. Istilahnya, tempat jualan saham terbaik gitu loh. Penasaran? Tungguin yak.
Jual beli saham nih salah satu investasi bisnis yang menarik. Tapi jujur, saya masih butuh banyak waktu dan ilmu untuk bisa mempelajari dan memahaminya.
bikin pusing juga lihat angka-angkanya ya mas, tapi mau gak mau kudu belajar dan paham apalagi jika berniat invest..soalnya investasi bodong lagi marak
biasanya kalau masih pemula, banyak yang kasih saran beli saham yang plat merah aja, hihihi.. sepertinya bener juga namun beda tujuan kalau niatnya trading
wah ternyata ada berbagai cara ya untuk menentukan valuasi saham. harus lebih banyak belajar lagi nih, aku. biar lebih paham
Kalau bicara soal saham, jujur saya masih bingung. Untuk terjun ke saham butuh waktu belajar yang lama saya.
Kalau bisa memahami dan punya waktu untuk analisa, penting banget untuk mengerti hal – hal seperti ini agar gak beli saham secara asal dan bisa dapat untung maksimal
Wah kudu baca pelan-pelan dan berulang noh Mad Didik. Biasa, saya kalau berurusan dengan istilah emang rada lemot. Meski kata Mas Didik membaca valuasi saham mudah, bagi saga tetap jarus belajar ekstra nih. Hehehe.
Ternyata ada caranya juga ya menentukan saham itu termasuk kategori murah atau mahal. Aku kira asal.beli aja
Ternyata begitu ya. Pantas bila belajar tentang saham begini butuh proses dan jam terbang sehingga bisa paham apakah mahal atau murah, menguntungkan di masa depan atau nggak. Jadi tahu sedikit deh.
Jadi kuncinya memang saat membeli saham, harus dibandingkan dulu harganya ya, Mas. cek dan ricek. Terus janga tergiur harga murah. perhatikan juga riwayat perusahaannya. Terus beli saham sekarang sudah sangat terjangkau. Bisa dari 100 ribu.
Oh, jadi gitu caranya memperbandingkan valuasi saham murah atau mahal ya. Harus dipahami mendalam, biar nggak salah invest sih ini.
Investasi model saham memang harus banyak ilmu yang dipelajari sebelum terjun langsung. Penting sih plan persiapannya. Apalagi investasi saham menguntungkan banget kalau bener caranya
İlmu tentang saham ini memang harus di pelajari secara pelan-pelan dan dimengerti, apalagi untuk orang-orang yang benar-benar mau terjun di dunia persahaman, tulisan-tulisan ini sangat membantu.
jadi lumayan tercerahkan ada gambaran tentang saham, asal kita mengerti dan paham maka saham bisa menjadi investasi yang menguntungkan ya
Sebelum membeli saham kita harus melakukan analisa agar nggak salah langkah ya kak. Jujur butuh waktu buat belajar.
Kalau perusahaannya oke dan punya prospek, bisa pakai rasa yakin pada perusahaan tersebut ya berarti. Sehingga bisa aja rasionya lebih tinggi.
Walau sih pakai rasio pun juga terbilang oke. Jadi pemahaman diri soal saham kudu diperkuat lagi
Saham adalah salah satu instrumen investasi yang cukup menggiurkan ya
Tapi emang nggak boleh gegabah dalam membelinya
Harus di evaluasi dulu murah atau mahal
Benar banget, jangan sampai invest karena ikut- ikutan yang sedang tren
minimal tahu tentang laporan keuangannya terlebih dahulu sehingga bisa menentukan langkah yang tepat dalam berinvestasi
Menentukan apakah suatu saham murah atau mahal merupakan langkah penting dalam analisis fundamental sebelum berinvestasi. HArus pintar membaca peluang dan memahami dengan baik, supaya ngga boncossss
Makanya banyak yang bilang kalau investasi saham tuh cuma gambling doang. Karena mereka mungkin kurang memahami gimana cara menentukan valuasi saham. Terus cuma sekedar membeli saham berdasarkan entahlah. Jadi, kayak gambling.
ya Allah mas Didik bahasa sahamnya bener2 bikin mabok wkwkwkw aku pernah nyimak youtube buat belajar saham pun rasanya kaga nyambung, duh emang lemot aja otaknya. Untuk urusan saham ini bisa kan ya sewa konsultan gitu yaa kalau nilai sahamnya worth it sihh wekekekek
Buat saya yg masih awam, harus berpikir ulang nih. Apalagi soal hitungan. Hehehe…
Tapi cara menentukan valuasi saham itu bener juga ya harus memiliki ketajaman dalam analisis. Dengan berbagai metode dan perbandingan semoga muncul pilihan menetapkan saham yang mana yg terbaik
Wah, keren banget nih infonya untuk menentukan valuasi saham, yang selama ini ilmunya seolah tak terjamah.
Artikel ini sangat membantu buat yang baru belajar tentang valuasi saham! Penjelasan tentang berbagai metode seperti P/E Ratio, P/B Ratio, dan DCF dijelaskan dengan sederhana dan mudah dipahami. Saya jadi lebih paham bagaimana cara menentukan apakah harga saham itu murah atau mahal.
Wah baru tau nih, ternyata valuasi saham penting untuk dipertimbangkan ya.. Hehe..baru belajar sedikit-sedikit tentang saham.. Jujurly, banyak istilah baru yang baru saya kenal..
Ada rumusnya. Jadi lebih mudah kalau mau ngitung ya kak. Kudu dipelajari lagi nih biar paham
Kalau mau terjun di saham harus mulai belajar hal-hal seperti ini ya biar bisa menentukan langkah dengan tepat.
Memulai dengan membaca laporan memang bisa menjadi hal yang bagus. Demgan membaca laporan kita bisa tahu atau memiliki bekal untuk mengambil keputusan dalam berinvestasi juga
Ternyata untuk bisa bermain saham, perlu paham tentang valuasi saham ya. Itu istilah-istilah P/E Ratio dan lainnya, aku baru tahu euy. Duh, banyak yang harus dipelajari
Ini ada short course nya gt gak sih kalo mau belajar? Hehe tp pasti jg ga bisa instan ya langsung ahli huhu.. emang mau kaya kudu usaha
Jadi untuk menentukan valuasi harga saham murah atau enggaknya tuh ada 5 cara ya Kak. kayaknya aku lebih tertarik pakai cara yang PEG Ratio
Klo dilihat2 kok bisa gitu ya, harga saham per lembar lebih murah, namun muncul PERnya malah lebih tinggi, padahal PER digunakan sebagai standar mahal atau murahnya saham. Harus belajar lebih banyak nih agar makin memahami valuasi saham.
Nambah ilmu baru nih. Baru tahu ttg cara menentukan valuasi saham. Beli saham untuk investasi memang butuh banyak pertimbangan. Ga boleh asal klo ga mau rugi.
nah ini yang jadi catatan saya, tidak ada satu ukuran yang bisa menentukan apakah saham itu murah atau mahal, bisa dilihat dari berbagai indikator yaa..