Hampir setiap orang memiliki kebutuhan darurat yang tidak tercukupi dengan kondisi uang di tabungan saja. Salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah dengan mengajukan pinjaman. Baik melalui pinjaman bank atau pinjaman uang online.
Di balik proses peminjaman KTA terdapat langkah-langkah serta syarat yang harus dipenuhi calon debitur. Dan hal tersebut kerap membuat masyarakat enggan mengajukan pinjaman dengan berbagai alasan, misalnya proses rumit, persyaratan terlalu banyak, dan merasa memiliki catatan keuangan yang kurang baik. Akan tetapi, kenyataannya tidak selalu begitu.
Sebelum Anda hendak mengajukan KTA, simak dahulu beberapa mitos yang tidak benar seputar KTA. Informasi ini dapat menjadi pertimbangan Anda sebelum melakukan proses pengajuan.
Mitos 1 = Pinjaman lolos hanya dari bank besar
Mitos bahwa pengajuan KTA hanya lolos di bank-bank besar saja perlu ditepis segera. Terkadang pinjaman pribadi terbaik hanya diberikan oleh bank-bank besar saja yang sudah punya nama dan reputasi baik di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, nasabah akan segera menuju bank-bank besar saat mereka hendak mengajukan pinjaman dengan asumsi pasti pinjaman lebih mudah lolos.
Padahal, bank-bank kecil pun dan lembaga keuangan lainnya pun berpotensi meloloskan pinjaman asal sesuai dengan persyaratan. Pun, bank-bank kecil ini terkadang memiliki suku bunga pinjaman bank kompetitif dan paket pinjaman yang lebih fleksibel sehingga semua kalangan masyarakat bisa mengajukan pinjaman. Belum lagi ketersediaan promo-promo menarik seperti cashback hingga gratis hadiah menjadi daya tarik bank-bank kecil dalam mengumpulkan nasabah.
Mitos 2 = Sekali ditolak maka gagal selamanya
Saat mengajukan pinjaman hanya ada dua kemungkinan dari proses pinjaman yaitu diterima atau gagal. Ketika pengajuan pinjaman Anda ditolak bukan berarti harapan Anda untuk mendapatkan uang tunai demi memenuhi kebutuhan darurat akan sirna. Penolakan pada pengajuan pinjaman Anda tak menutup pintu untuk proses pengajuan selanjutnya.
Dalam hal ini mitos yang mengatakan jika pengajuan pinjaman Anda ditolak maka peluang berikutnya akan kecil salah besar. Hal ini dikarenakan kebijakan masing-masing bank maupun lembaga peminjaman lainnya berbeda-beda. Jadi, jika Anda mengalami kegagalan di satu bank, Anda masih berpeluang mendapat pinjaman di bank lainnya. Peluang Anda masih terbuka lebar untuk mendapatkan pinjaman.
Mitos 3 = Riwayat keuangan buruk akan sulit mendapat pinjaman
Secara umum pihak bank dan pemberi pinjaman akan memeriksa dan menganalisis riwayat keuangan calon debitur terlebih dahulu sebelum meloloskan pinjaman. Kadang kala adanya kebijakan seperti ini mengakibatkan nasabah malas dan mengurungkan niat untuk mengajukan pinjaman. Apalagi jika dalam sejarah keuangan Anda, pernah mengalami kredit macet.
Kenyatannya ada beberapa pemberi dana yang mumpuni memberikan pinjaman pada debitur tanpa melihat riwayat keuangannya. Hanya saja jumlah pinjaman yang diberikan terbatas. Tentu tidak sebesar jumlah pinjaman dari bank. Minimal riwayat keuangan Anda tak mempengaruhi lolosnya pengajuan pinjaman.
Mitos 4 = Pengajuan pinjaman tidak bisa dilakukan ke beberapa tempat sekaligus
Beberapa orang merasa bahwa pengajuan KTA hanya dapat dilakukan di satu lembaga atau bank saja. Pemikiran tersebut yang membuat debitur pada akhirnya mengajukan pinjaman ke bank dalam nominal besar. Padahal, debitur diperbolehkan mengajukan KTA ke beberapa bank atau lembaga keuangan sekaligus, asalkan kualifikasi debitur sesuai dan memang mampu melunasi cicilannya.
Meski demikian, debitur akan melalui proses cukup panjang karena pihak pemberi pinjaman akan menganalisis si debitur terlebih dahulu. Mitos ini memang terbukti salah, namun ada baiknya Anda mengevaluasi kemampuan finansial terlebih dahulu sebelum mengajukan KTA. Mengajukan pinjaman hanya di satu wadah atau sumber saja memang cara paling efektif.
Mitos 5 = Skor kredit adalah faktor utama
Mitos pinjaman pribadi berikutnya yang salah adalah bahwa skor kredit seseorang paling menentukan dalam proses pinjaman. Walaupun skor kredit adalah faktor yang paling menentukan, itu bukanlah syarat wajib. Setiap lembaga peminjaman dana maupun bank memiliki syarat serta ketentuan berbeda dalam menerima atau menolak pengajuan pinjaman pribadi oleh nasabahnya. Oleh karena itu, Anda bisa menanyakan pada bank atau lembaga peminjaman mengenai syarat-syarat yang menentukan apa syarat yang harus dipenuhi agar pinjaman lolos.