Setelah mengetahui biaya pengeluaran apa saja saat anak sekolah, kita juga menyiapkan dana pendidikan anak dengan baik. Namun karena masih jangka panjang, alangkah lebih baik kita menginvestasikan dana pendidikan anak agar lebih berkembang. Lantas bagaimana strategi investasi untuk biaya pendidikan anak?
Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak
Cara menyiapkan dana pendidikan anak dapat dimulai dengan berkomunikasi bersama pasangan. Segala sesuatu perlu dibicarakan agar setiap masalah yang datang bisa diselesaikan bersama.
Diskusi Dengan Pasangan
Diskusi dengan pasangan ini meliputi di mana anak akan bersekolah, sekolah agama/sekolah umum hingga value apa yang akan diberikan untuk anak.
Survei Lokasi dan Biaya Sekolah
Hal penting yang menjadi pokok masalah yakni lokasi, jenis sekolah hingga biaya sekolahnya. Lokasi sekolah yang elit tentu akan menambahkan banyak duit. Jenis sekolah swasta dengan kurikulum internasional akan berbeda harganya dengan sekolah negeri dan nasional.
Lihat Minat dan Bakat Anak
Saat memutuskan untuk memasukkan sekolah anak, orang tua jangan sampai memaksakan diri untuk mengarahkan ke sekolah tertentu seperti keinginannya. Lihat juga minat dan bakat anak apakah sesuai dengan sekolah tersebut. Misal anak ingin sekolah umum tapi orang tua ingin menyekolahkan anak ke sekolah full day yang Islami. Nanti jika stres, anak malah makin terbebani.
Survei Biaya Non-formal Pendukung
Selain harus mengeluarkan biaya pendidikan yang utama, orang tua juga harus menyiapkan biaya-biaya lain seperti yang sudah diulas sebelumnya. Apalagi jika untuk memgembangkan minat dan bakat anak. Biaya yang dikeluarkan tentu akan lebih banyak.
Cek Kondisi dan Kemampuan Keuangan Pribadi
Bagaimanapun bagusnya kita merencanakan pendidikan anak akan sangat bergantung dengan kemampuan keuangan pribadi. Kita yang egois ingin menyekolahkan anak ke sekolah internasional tapi terhalang oleh gaji kita yang pas-pasan.
Buat Strategi Investasi untuk Biaya Pendidikan Anak
Setelah mengetahui segala macam persiapan biaya sekolah anak, tentu kita perlu menyiapkan strategi investasi untuk biaya pendidikan anak. Kan tidak mungkin kita langsung membayar misal Rp 100 juta untuk biaya kuliah anak.
Kemungkinan sih tetap ada. Antara emang kita kaya beneran, dapat warisan, atau cari pinjaman. Tapi ya buat biaya pendidikan anak dari pinjaman. Nanti kita balikin pinjamannya pakai apa? Gaji kita per bulan? Nanti saat anak dapat kerja, saatnya mencari balasan. Giliran anak yang harus mencicil pinjaman. Duh jangan lah ya.
Perinci Tujuan Keuangan
Saat menyiapkan biaya pendidikan anak, tentu kita akan melihat tujuan keuangan tersebut. Misal menyiapkan biaya pendidikan anak untuk sekolah dasar, menengah, atas, atau universitas.
Semakin dini kita menyiapkan biaya pendidikan anak, akan semakin kecil juga investasi per bulan yang harus kita lakukan. Kita pun bisa mengambil jenis investasi lebih berisiko jika berani untuk mendapatkan imbal hasil lebih tinggi.
Misal kita sudah memiliki anak berusia 3 tahun. Nah 3 tahun lagi, kita berencana memasukkannya ke sekolah dasar (SD). Berikut skemanya. Misal biaya yang dibutuhkan untuk masuk SD sekitar Rp 50 juta, berarti setiap bulan kita harus menyiapkan dana Rp 1,5 juta. Sehingga akan berjumlah Rp 54 juta.
Nilai ini sudah termasuk perhitungan inflasi sekitar 4% per tahun ya. Soalnya, uang kita yang Rp 50 juta dalam 3 tahun ke depan pasti menyusut. Agar tak menyusut perlu perhitungkan biaya inflasi tersebut.
Atur Strategi Investasi untuk Masa Depan Anak
Saat telah mengetahui jumlah biaya pendidikan untuk anak (syukur kalau bisa menyiapkan sampai lulus di satu jenjang pendidikan), langkah selanjutnya perlu mengatur strategi investasi untuk masa depan anak lebih cerah nanti.
Dengan memasukkan rencana pendidikan anak ke aplikasi PINA, kita akan mendapatkan gambaran uang kita di masa mendatang. Termasuk kita dapat mengetahui target pencapaian, durasi menabung, asumsi inflasi, target return investasi hingga strategi investasi per bulan yang harus kita siapkan.
Misal kita menetapkan biaya pendidikan anak SD sekitar Rp 44 juta. Rencana investasi akan dimulai November 2023 dan target selesai Juni 2026.
Jumlah investasi yang kita lakukan per bulan mencapai Rp 1,5 juta. Nominal tersebut akan lebih mengecil jika kita mengatur ke waktu lebih panjang.
Oleh sistem PINA, alokasi strategi investasi untuk biaya pendidikan anak akan diatur ke 25% reksadana pendapatan tetap dan 75% ke reksadana pasar uang yang lebih likuid (mudah dicairkan).
Strategi yang sama juga berlaku untuk jenjang SMP, SMP, hingga kuliah. Misal kita hanya perlu menyiapkan Rp 538 ribuan untuk biaya SMP yang sekitar Rp 51 juta. Strategi alokasi jenis investasinya meliputi: 15% reksadana pasar uang, 30% reksadana pasar saham, dan 55% reksadana pendapatan tetap. Tentu akan lebih ringan bukan dibandingkan harus langsung mengumpulkan dana lebih banyakan?
Sesuaikan Investasi Dengan Profil Risiko
Alokasi strategi untuk biaya pendidikan anak di jenjang lainnya dapat disesuaikan dengan profil risiko sendiri. Semakin lama waktu masuk pendidikan, kita bisa mengalokasikan lebih besar ke reksadana pasar saham. Karena biasanya imbal hasilnya lebih besar. Atau malah sebaliknya, kita ingin hasil aman, asal lebih tinggi dibanding menaruh duit di deposito apalagi tabungan.
Namun kembali lagi ya. Saat suatu jenis portofolio investasi kita menunjukkan penurunan, kita bisa langsung pindahkan ke aset lebih aman, baik tabungan maupun deposito yang lebih mudah dicairkan.
Atau kembali lagi pakai cara konvensional seperti orang tua kita dulu. Selalu investasi emas batangan. Nilainya terus meningkat. Cara menjual kembalinya pun relatif lebih gampang.
Kalau kalian, sudah menyiapkan seperti apa tentang strategi investasi untuk biaya pendidikan anak? Share yuk.
duh memang ya biaya pendidikan anak tuh bener2 hrs di siapin sematang-matangnya, kudu pake strategi krn klo gak bs kegerus inflasi yg ada gak kekejar tuh target finansialnya
waaahh jadi beneran pengen donlot aplikasi PINA deh. udah kebayang sih berapa biaya pendidikan dua anak saya, yang satu 4 tahun lagi mau SMP dan adiknya tahun depan SD. waktu gak akan kerasa yaaa, jadi perlu banget bikin perencanaan biaya pendidikan anak. Tapi selama ini cuman nabung yang nabung asal ada aja, pake PINA nih bisa banget bikin target pencapaian yang di sesuaikan dengan asumsi inflasi.
Penting banget memang ya Bang mempersiapkan investasi untuk biaya pendidikan anak, apalagi bagi orang tua pemula, kudu paham bener step-stepnya
menabung untuk pendidikan anak adalah ide yang sangat bagus
dengan adanya tabungan buat pendidikan anak pasti anak akan sekolah kejenjang yang lebih tinggi tanpa harus pusing lagi mencari biayanya
Saya setuju sekali poin, orang tua jangan memaksakan pendidikan untuk anak. Jadi bagusnya emmang disesuaikan dengan minat anak-anak. Biar mereka enjoy dan bersemangat belajar dan bersekolah. kalau terpaksa, hasilnya memang tidak bagus. Dan saya banyak pengalaman teman seperti itu.
Dan untuk urusan biaya pendidikan anak ini memang harus disiapkan sedini mungkin ya, Mbak. karena tidak bisa dipungkiri, biaya pendidikan semakin tahun semakin meningkat.
Memang penting untuk membuat strategi investasi untuk pembiayaan anak ya, Mas Didik. Apalagi makin lama emang biaya pendidikan anak pun gak murah. Sebagai orang tua tentu ingin memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak. Nah, bener itu lewat investasi bisa jadi salah satu strategi yang paling oke banget untuk dilakukan.
Nah, udah pad atahu kan kalo sekolah anak tuh makin mehonggg. Sekarang aja segini gimana kuliah nanti ya mas. Strategi awalnya emang dengan perinci tujuan keuangan dulu, pastikan udah diskusi ama pasangan biar goalnya sama. Setuju sih kalo masukkin rencana Pendidikan anak ke aplikasi PINA, alhamdulillah aku juga udah nyobain.
waduh aku belum nikah nih wkwkwk,, Tapi setidaknya sudah ada wawasan mengenai strategi biaya pendidikan untuk anak melalui artikel ini.. hehehe
Wah ini aku lagi cari-cari referensi juga kak untuk menyiapkan pendidikan anak. Ternyata banyak yang harus dievaluasi keuangan rumah tangga kami
Kalau diperhatikan dari tahun ke tahun biaya pendidikan naik ya kak. Gak turun seperti harga emas atau saham hehe.
Jadi memang perlu strategi jitu untuk menyiapkan dana pendidikan ini, apalagi untuk yang sudah berkeluarga ya
Biaya pendidikan makin ke sini makin meningkat. Perlu banget investasi dalam jangka waktu tertentu agar biaya pendidikan tercapai, dan anak bisa meraih cita-cita.
Pendidikan anak emang wajib dipikirkan secara matang ya kak. Apalagi pastinya semakin maju zaman semakin banyak pilihan dan biaya pendidikan pun semakin bertambah juga. Terima kasih sharing nya kak
biaya sekolah anak yang semakin hari emang semakin tinggi ya, umumnya sih sekolah swasta yang biayanya emang harus diperhitungkan sedari dini bersama pasangan.
makanya penting banget ya menyusun strategi investasi untuk biaya pendidikan anak biar gak pusing saat harus membayar masuk sekolah.
Nyari tahu minat bakat si kecil beserta list pendidikan non formal yang bisa dia ikuti ini sih sebenarnya yang kadang nggak kepikiran juga di awal masa nyiapin dana pendidikan anak tuh. Memang deh, biaya pendidikan tuh nggak bisa disepelein, perlu dipersiapkan bahkan waktu anaknya masih kecil alias belum usia sekolah.
Biaya pendidikan anak memang harus dipikirkan sebagai bagian dari investasi orang tua untuk anak. Apalagi sat ini, biaya makin mahal
Konsepnya bagus nih, jadi dana pendidikan nggak akan terganggu, karena memang udah ada porsinya masing-masing.
Penting sekali mempersiapkan tabungan atau investasi untuk biaya pendidikan anak, mengingat biasa semakin tahun semakin tinggi. Strategi seperti ini boleh nih diterapkan, mulai dari sekarang.
Aku selama ini baru siapin emas
Pengen sih coba reksadana
Tertarik coba aplikasi Pina juga biar lebih mudah atur investasi biaya pendidikan anak
Sejujurnya, akutu kurang bagus kalau soal perhitungan keuangan dan perencanaan.
Tapi buatku, sekolah tuh nomer 1.
Semua yang bikin anak nyaman dan sesuai dengan visi misi kami, uda gapake nawar.
Huhu.. mungkin ini yang dinilai gak bagus dalam mengatur keuangan.
Karena menurutku, investasi anak ini sampai ke akhirat.