Samsung Electronics memangkas estimasi laba kuartal ketiga tahun ini dari 7,8 triliun won menjadi 5,2 triliun won (US$ 4,6 miliar). Samsung masih didera krisis penarikan Galaxy Note 7 akibat baterai yang meledak.
Pemangkasan estimasi laba mencerminkan dampak penjualan dan pendapatan akibat telah menghentikan produksi Galaxy Note 7 secara permanen.
Analis Hi Investment & Securities Song Myung-Sup mengatakan, dampak akan berlangsung selama beberapa kuartal ke depan.
“Penghentian produksi Galaxy Note 7 akan merusak citra merek Samsung dan kepercayaan. Akhirnya berdampak pada penjualan ponsel cerdasnya di masa mendatang,” ujar Song.
“Perusahaan butuh waktu lebih banyak pada penelitian dan pengembangan, inspeksi dan pemasaran. Krisis ini akan mempengaruhi pendapatan hingga akhir 2017,” katanya.
Samsung juga memangkas perkiraan penjualan kuartal ketiga sekitar empat persen dari 49 triliun won menjadi 47 triliun won.
Pengumuman itu muncul setelah penutupan saham Samsung pada perdagangan Rabu turun 0,7 persen, menyusul penurunan 8,0 persen sehari sebelumnya.
Revisi ini mencerminkan penurunan 30 persen laba operasional kuartalan Samsung dibandingkan tahun lalu atau hanya naik 5,5 persen dibandingkan perkiraan sebelumnya.
Samsung telah mengumumkan penarikan 2,5 juta unit Galaxy Note 7 awal September setelah beberapa perangkat meledak atau terbakar. Perusahaan sempat menawarkan unit pengganti hingga akhirnya menghentikan produksi Note 7 secara permanen.
Laporan Wall Street Journal dan Financial Times yang mengutip ahli, analis, dan sumber-sumber lain menyatakan, kesalahan mungkin pada teknologi, termasuk sistem kontrol prosesor atau tegangan.
“Jika Anda mencoba mengisi baterai terlalu cepat akan memicu kondisi tak stabil. Jika Anda mendorong sebuah mesin terlalu keras, itu akan meledak,” kata sumber yang enggan menyebut nama.
Penghentian Note 7 sangat rentan bagi Samsung, khususnya terkait persaingan dengan sesama vendor terkemuka. Bulan lalu, Apple merilis iPhone 7 dan Google merilis Pixel.
Banyak analis menyatakan, Samsung terlalu terburu-buru merilis Note 7 menjelang iPhone 7. Insinyur Samsung hanya memiliki sedikit waktu untuk menguji kekuatan baterai pada perangkat Note 7.
Padahal Galaxy Note 7 dimaksudkan untuk mendukung pertumbuhan bisnis Samsung tahun ini akibat didera persaingan dengan Apple dan vendor terkemuka asal China.
Sumber: AFP